Ada goresan pena yang sangat mengharukan pasca Idul Fitri 1439 H ini. Tidak sedikit yang berkaca-kaca membacanya, bahkan meneteskan air mata. Ditulis oleh Ustadz Felix Siauw, mengisahkan ihwal papinya.
Dia yang semula dibenci Ustadz Felix Siauw, lantas dicintainya ketika cukup umur dan lebih dicintai lagi sehabis penulis poduktif itu memeluk Islam; agama penuh cinta. Yang mengharukan ialah pengorbanannya membantu dakwah Ustadz Felix Siauw. Karenanya dai muda itu mengarap doa seluruh netizen Muslim Agar Allah memperlihatkan hidayah kepada papinya.
Berikut ini goresan pena tersebut, menyerupai diunggah di fan page Ustadz Felix Siauw, Ahad (17/6/2018) pagi:
Amal Yang Tertukar
Ini orang yang dulu pernah aku benci, tak terhitung berapa kali amarahnya mendarat di tubuh saya, membekas di hati saya. Waktu-waktu bersamanya ialah siksaan, beliau ayah saya
Tapi itu dulu, sehabis aku cukup umur beliau banyak berubah, dan sehabis aku masuk Islam, aku diajari cinta, termasuk pada orangtua, maka aku mencintainya sepenuh hati
Bahkan darinya aku mencar ilmu banyak berfikir kritis, yang jadi jembatan bagi aku mengenal Islam, beroleh hidayah. Maka kini aku terus mendoakannya juga beroleh hidayah
Bagaimana tidak, kediaman dan kendaraan aku diberi olehnya dan umrah aku dan istri kali pertama ditanggungnya, tak terhitung support Papi dalam dakwah saya
Pernah beliau bilang, "Lix, bensin Agar Papi yang tanggung, jangan pernah minta uang sama orang dari dakwahmu". Ratusan juta uangnya untuk @ummualila bangkit @hijabalila
Papi belum Muslim, tapi keberpihakannya pada Islam sudah ada, Papi simpatik pada mereka yang taat. Kemarin saja gres fasilitasi 50 orang lebih Umrah plus Istanbul bareng saya
Sebagai eksekutif di perusahaan pestisida, Papi aktif sediakan panggung untuk kajian, minta aku yang memberi kajian pada para petani, hingga ke pelosok desa
Papi juga selalu update dengan dakwah saya, kemungkinan besar goresan pena ini juga beliau baca. Tiap aku ke Jatim atau Jateng, selalu ditanya "Lix, ada persekusi lagi nggak?", begitu
Dia banyak makan asam garam hidup. Saya bahu-membahu aib menceritakan siapa yang suka bubarkan kajian aku dan apa sebabnya, tapi beliau tidak perlu, beliau sudah tahu
Papi sudah tahu anaknya sangat ingin syariat Islam tegak, dan beliau tak ada masalah. Suatu kesempatan, malah beliau kepergok sedang jelaskan koleganya ihwal Khilafah
Katanya, "Jadi Khilafah itu kayak kita orang Kristen, kesatuan spiritual, tapi Khilafah ini juga kesatuan politik, ummat Islam kan satu", aku juga heran, yang Muslim saja mungkin tak paham
Satu saat, ketika sedang belanja bersama, Mami aku protes, "Lix, udahlah, jangan terlalu ekstrim, Mami sudah tua, nanti jikalau kau ketangkep polisi gimana?", katanya
Saya jawab, "Polisi baik-baik orangnya mi, kecuali beberapa aja yang sering muncul hehehe.. Felix nggak Keliru apa-apa, Mengapa ditangkep?" Saya balas dengan elegan
Selepas itu aku dan Mami berdebat, Papi menengahi. "Lix, Papi sudah mencar ilmu nrimo jikalau harus kehilangan kamu, kau mungkin benar tapi jalanmu bahaya", tegasnya
Papi lanjut, "Abdul Somad jikalau ada apa-apa, orang Melayu maju, Habib punya FPI, kau jikalau ada apa-apa, siapa yang bela, orang kita lari duluan". Saya tertawa, benar juga
Afterall, aku hanya ingin beritahu. Ada yang belum Muslim menyerupai Papi, tapi fasilitasi dakwah, bahagia melihat orang taat, besar hati punya anak yang berdakwah
Dia pernah punya pandangan negatif ihwal dakwah, tapi beliau mau tanya, beliau mau diskusi, toleransi sama pandangan yang tidak sesuai dengan dia, kasih sayang meski beda agama
Tapi
Ada yang Muslim, kerjanya membubarkan kajian, tebar fitnah sana dan sini bakal dakwah, tak suka menerap syariat, tak suka Al-Qur'an ketika jadi pedoman, model begini banyak
Teriak toleransi pada yang kafir, intoleran pada sesama Muslim, merasa Islamnya paling mahir sedunia, paling asli, lebih mahir dari Islam Arab yang katanya penjajah
Sementara mereka bersalam mesra, riang gembira bersama Israel, penjajah paling biadab di muka bumi, mempermalukan diri dan negeri, katanya ini rahma dan damai
Papi tak perlu dalil "Musa menemui Fir'aun" untuk tahu Israel itu biadab. Papi tak perlu merasa paling NKRI dan Pancasila untuk adakan kajian bukan membubarkannya
Bukankah ini amal yang tertukar?
Sengaja aku upload fotonya Papi, aku mohon keikhlasan doa teman-teman sekalian, Agar Papi dibukakan jalan hidayah. Saya yakin teman-teman sekalian doanya diterima Allah
0 Response to "Kisah Papi Ustadz Felix Siauw, Paling Viral Dan Mengharukan Usai Idul Fitri"