Assalamualaikum Wr. Wb.
Pernahkah anda melihat gambar sindiran ibarat di atas? Ya... Teks Anekdot memiliki fungsi yg sama dengan gambar diatas. Yakni untuk menyindir bakal suatu permasalahan yg ada di bumi ini.
Teks Anekdot 1
Si Bodoh yg Tak Bodoh
oleh : Syifa Levaza
Pada suatu Saat, Di Keliru satu sekolah ternama (di luar negara kita). bakal diadakan sebuah diskusi besar-besaran, yg menyangkut nasib sekolah tersebut kedepannya. kepala sekolah mengajak dua orang siswa untuk diajak berdiskusi. kepala sekolahpun mengajak siswa pandai dan siswa bodoh.
Diskusi pun dimulai, kepala sekolah memulai diskusi dengan beberapa permasalahan yg ada di sekolah. Terlihat siswa pandai duduk di barisan paling depan dan aktif mengikuti diskusi. Saat semuanya saling berlomba untuk memberikan seluruh argumen yg mereka miliki, kepala sekolah melihat sebuah kejanggalan. Ternyata kepala sekolah sedang melihat si terbelakang yg tengah tertidur lelap. Tak tahan melihat itu serentak kepala sekolah meneriakinya. "Hey, Mengapa kau tertidur". Dengan wajah galau ia bertanya ada apa pak, sahutnya. Dengan nada lebih keras kepala sekolah mengulangi pertanyaannya sekali lagi, "Mengapa kau tertidur." Si terbelakang pun menyeletuk "Saya hanya menirukan perilaku para pemimpin yg terbelakang ibarat saya." Semua akseptor diskusi pun tenang tidak usang lalu mereka tertawa.
Teks Anekdot 2
Jam Karet
oleh : Syahrul Alim
oleh : Syahrul Alim
Pada suatu hari, Sekolah Menengan Atas Insan Cendekia Mandiri mengadakan sosialisasi OSIS se-Sidoarjo. Tetapi, tidak semua sekolah di Sidoarjo mengikuti sosialisasi OSIS ini.
Sosialisasipun di mulai dan dikala di tengah-tengah program terdapat satu anak perwakilan dari sekolahnya yg terlambat. Dan siswa tersebut Memakai baju yg tidak layak, Kemudian terdapat Keliru satu akseptor yg bertanya kepada siswa yg terlambat.
“hey, Mengapa kau Memakai baju karet”. Tegas si peserta.
“saya Memakai pakaian ini, sesuai dengan huruf saya yg ibarat karet”. Bantah siswa yg terlambat.
Kemudian sehabis percakapan tersebut ia di tertawakan oleh semua akseptor sosialisasi. Sampai balasannya suasananya menjadi ramai dan tidak tertib.tapi pemimpin program menunjukkan instruksi kepada semua akseptor Agar diam. Dan balasannya siswa yg Memakai baju karet tersebut mengikuti sosialisasi dan masih Memakai baju karetnya.
Teks Anekdot 3
Saya Bangga
oleh : Aditya Nur Jr
Di suatu perumahan yg asri, terdapat sebuah keluarga yg hidup kondusif dan sejahtera. Mereka semua sedang menonton isu di televisi.
Terlihat abang dan adik sedang bermain bersama di samping sofa daerah ibu dan ayah duduk sambil nonton televisi.
Televisi tersebut menampilkan isu perihal perkara korupsi terbesar di dunia (Tentu pelakunya bukan dari negara kita). Mesin berbentuk kotak tersebut menayangkan insiden konferensi pers pelaku korupsi tersebut. Banyak dari para wartawan yg bertanya perihal tanggapan pelaku terhadap perkara korupsinya sendiri. Sang pelaku hanya senyam-senyum sambil menjawab “Ha.. ha.. ha.. hanya ada dua kata yg sanggup saya utarakan kepada kalian semua”. Pelaku berhenti sebentar sambil menghela nafas “Saya menyesal bangga”.
Semua wartawan bahkan ibu dan bapak serta anak-anaknya yg sedang menonton televisi membuka verbal lebar-lebar membuktikan melongo.
Ibu dan bapak hanya sanggup mengelus dada sambil melanjutkan menonton isu selanjutnya.
0 Response to "Contoh-Contoh Teks Anekdot (Kelas X - Bahasa Indonesia)"