A. Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Jaringan merupakan sekelompok sel yg memiliki asal,struktur, dan fungsi yg sama. Berdasarkan tipe struktur dan fungsi sel, jaringan flora dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
1. jaringan Meristem (embrional)
Merupakan jaringan yg masih aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi. Penyusunnya berupa dinding sel tipis,memiliki nukleus yg besar, mengandung banyak sitoplasma, tidak memeliki ruang antar sel,tidak memiliki vakoula atau memiliki vakoula berukaran sangat kecil, dan besifat totipotensi. Totipotensi yaitu kemampunan sel untuk sanggup membelah sehingga menjadi satu organisme utuh.
Berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Meristem primer, terdapat pada di ujung akar dan ujung batang sehingga menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
b. Meristem sekunder, terdapat pada kambium dan gabus sehingga flora bertambah besar.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Meristem apikal atau meristem ujung, terdapat diujung batang atau ujung akar.
b. Meristem interkalar atau meristem antara, terdapat antara jaringan cukup umur dan terdapat di pangkal ruas batang.
c. Meristem lateral atau meristem samping, terdapat sejajar dengan permukaan organnya mirip kambium dan kambium gabus.
2. Jaringan Dewasa
Terdiri atas sel-sel yg sudah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi. Karakteristiknya tidak ada pembelahan sel,ukuran relatif lebih besar daripada sel-sel meristematik, adakala sel telah mati,terdapat ruang antarsel,dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya, sitoplasma sedikit dan vakoula besar.
Berdasarkan fungsinya,jaringan cukup umur dibedakan menjadi 4, yaitu:
Jaringan pelindung
a. Jaringan Epidermis
jaringan epidermis merupakan jaringan yg terletak paling luar dan menutupi permukaan badan tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan dalam badan flora dari pegaruh jelek lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral (khusus kawasan akar) dan menyekresi lapisan lilin atau kutikula yg bisa mencegah evaporasi (pada batang dan daun). Sebagian sel-sel epidermis sanggup berkembang yg disebut denganderivat epidermis, contohnya stomata dan trikoma.
b. Jaringan Gabus
sehabis epidermis terdesak sehingga pecah dan rusak alasannya yaitu batang tumbuh besar. Akhirnya epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan menjadi eksodermis, endodermis dan peridermis, pada peridermis terdapat felem,felogen,dan felodem.
Jaringan Dasar ( parenkim)
Ciri-cirinya :
Memiliki banyak ruang antar sel
Dinding sel tipis dan memiliki banyak vakoula
Selnya berbentuk polihedral
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 yaitu, parenkim asimilasi, parenkim pengangkut, parenkim penimbun, parenkim air dan parenkim udara.
Jaringan penguat (mekanik)
Jaringan peguat untuk memperkukuh badan tumbuhan. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1. Jaringan kolenkim
Memiliki ciri-ciri :
Tersusun dari sel-sel hidup. Kolenkim jarang terdapat di akar.
Dinding selnya tidak mengadung lignin, tetapi mengadung selulosa, pektin dan hemi selulosa sebagai penguat organ yg masih muda.
Menguat utama organ flora yg masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Jaringan Sklerenkim
Memiliki ciri :
Terdiri dari sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
Hanya terdapat pada organ flora yg tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan penguat dengan dinding sekunder tebal dan terdiri atas lignin.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerekim dan sklereid.
Serabut sklerenkim yaitu berupa benang panjang dalam berkas pengangkut.
Sklereid ( sel batu) terdapat disemua bab flora terutama didalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah ,dan biji.
Jaringan pengangkut
Xilem
Berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri dari sel penyusun yg telah mati dengan dinding sekunder tebal yg tersusun atas lignin sebagaii jaringan penguat. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
Unsur trakeal merupakan unsur yg berperan dalam pengangkutan air dan zat terlarut didalamnya. Bentuknya memanjang, tidak mengadung protoplas, dinding sel berlignin dan memiliki bermacam noktah.
Serabut xilem sel panjang dengan dinding sekunder yg biasanya berlignin. Ada 2 macam yakni serabut trakeid noktah terlindungi,pendek, dinding sel tipis. Serabut llibriform ukuran lebih panjang, dinding sel tebal, noktah sederhana.
Parenkim xilem tersusun dari sel-sel yg masih hidup, berfungsi sebagai tempat masakan cadangan
Floem
Berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat masakan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bab tumbuhan. Berbagai macam bentuk sel hidup dan mati melilputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring, sel albumin, parenkim floem ,dan serabut floem.
Sel tapis berbentuk tabung dengan ujung yg berlubang-lubang.
Sel pengiring berupa formasi sel yg hidup dan ibarat sel-sel parenkim. Berperan sebagai transportasi zat makanan. Sel ini tidak ditemukan pada gymnospermae dan pteridophyta.
Sel albumin terletak di bersahabat sel tapis yg merupakan sel parenkim yg kaya bakal zat albmin. Hanya ditemukan pada gymospermae yg memiliki fungsi sama dengan sel pengiring.
Parenkim floem terletak dibawah bab bawah buluh yg berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan amilum,lemak,dan zat organik.
Serabut floem, berbentuk panjang dan ujung saling berhimpit, sel ini mengalami penebalan sekunder sehingga memilki fungsi sebagai penguat floem.
B. Jaringan penyusunan organ tumbuhan
Akar
Merupakan organ flora yg biasanya berada di bawah tanah, akar berasal dari akar forum (radikula). Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar. Ujung akar ditutupi kaliptra untuk meristem yg ringkih pada dikala akar memanjang menembus tanah yg abrasif. Pemebelahan meristem apikal membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.
Jaringan penyusun akar :
Epidermis, sanggup mengalami modifikasi menjadi rambut akar yg berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Korteks, terletak dibawah epidermis berfungsi sebagai tempat penyimpanan masakan cadangan dan sanggup berdiferensi menjadi endodermis.
Endodermis, pemisah antara korteks dengan slinder pusat. Sel-sel endodermis yg tidak mengalami penebalan disebut dengan sel penerus/sel peresap sehingga memungkinkan air sanggup masuk ke silider pusat.
Stele (slider pusat) merupakan bab terdalam dari akar. Terdiri atas :
Periskel/ perikambium merupakan lapisan terluar dari stele dan terletak di sebelah dalam endodermis,yg berfungsi membentuk cabang akar dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
Berkas pengangkt yg terdiri atas xilem dan floem
Empulur terdiri atas parenkim dan terletak di bab paling dalam atau antara berkas pengangkut.
Akar memiliki fungsi :
Menyerap air dan unsur hara
Menambatkan badan flora pada tanah atau media
Sebagai tempat penyimpanan makanan
Batang ( caulis)
Terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya matahari. Batang tersusun dari epidermis, korteks, dan stele.
Epidermis, dinding luar mengalami penebalan dari kutin yg disebut kutikula. Devirat epidermis berupa lentisel,trikoma,sel silika,dan sel gabus.
Korteks, mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, kolenkim,sklerenkim.
Stele, terdiri perisikel bersifat meristematis, sel parenkim (empulur) dan berkas pengangkut ( xilem dan floem).
Manfaat batang sebagai berikut :
Penghubung dalam pengakutan air dan unsur hara dari akar menuju daun dan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Tempat tumbuhnya daun dan dan organ-organ generatif mirip bunga dan buah.
Sebagai tempat penyimpanan masakan cadangan.
Daun
Daun tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut dan jaringan tambahan.
Epidermis, derivat epidermis daun yaitu trikoma dan sel kipas. Trikoma berfungsi mengurangi penguapan dan mengurangi gangguan hewan. Sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun.
Mesofil, terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada dikotil terdiri atas jaringan tiang ( parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons). Mesofil pada daun monokotil terdiri atas parenkim spons (bunga karang).
Berkas pengakutt terdiri atas floem dan xilem yg terletak di tulang daun, cabang daun dann urat daun.
Jaringan komplemen , contohnya sel kristal dan kelenjar.
Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, daun memiliki beberapa fungsi :
Sebagai tempat fotosintesis
Sebagai tempat terjadinya respirasi
Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
C. Kultur jaringan tumbuhan
Sel flora memiliki sifat autonom dan totipasi. Autonom berMakna sanggup mengatur kegiatan hidupnya sendiri. Dan totipotensi yaitu kemampuan sel flora untuk beregenerasi menjadi tumbuhan Komplit kembali.
Kultur jaringan yaitu Caranya perbanyakan flora seCaranya in vitro dengan mengisolasi bagian-bagian tumbuhan mirip sel, jaringan, atau organ flora serta menumbuhkannya pada medium buatan seCaranya aseptis (bebas hama) Agar bagian-bagian tumbuhan tersebut sanggup memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tumbuhan Komplit kembali. Pada tekhnik kultur jaringan yg dipakai yaitu eksplan yg diambil masih meristematis dan belum mengalami proses diferensiasi.
Kelebihan teknik kultur jaringan yaitu :
Caranya untuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.
Tidak memerlukan tempat luas
Tidak bergantung pada musim
Bibit yg dihasilkan lebih sehat dan seragam
Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa genetika.
Kekuranga teknik kultur jaringan :
Memerlukan biaya yg besar alasannya yaitu harus dilakukan didalam laboraturium yg steril serta Memakai materi kimia
Memerlukan keahlian khusus
Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar alasannya yaitu tumbuhan hasil kultur berukuran kecil dan bersifat aseptik.
Pelaksanaan kultur jaringan memiliki beberapa tujuan berikut :
Menghasilkan tumbuhan dalam jumlah yg besar dengan lahan yg tidak terlalu luas dengan waktu yangg singkat.
Menghasilkan tumbuhan yg bebas penyakit
Melestastarikan jenis tumbuhan yg sudah langka
Mempertahankan sifat-sifat tumbuhan induk.
Menghasilkan varietas tumbuhan gres dengan teknik kultur fusi protoplas.
Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh :
Eksplan, umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tumbuhan induk dan genetik ekslan.
Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanah
Kondisi lingkungan, cahaya,suhu, kelembapan, ph,dan kepadatan media
Kondisi kultur dan lingkungan yg steril.
Teknik kultur jaringan yg dipakai :
Kultur meristem, eksplan berupa jaringan meristem
Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas
Kultur pollen atau anther, eksplan berupa putik dan benang sari .
Kultur fusi protoplasma, eksplan berupa protoplasma.
Jaringan merupakan sekelompok sel yg memiliki asal,struktur, dan fungsi yg sama. Berdasarkan tipe struktur dan fungsi sel, jaringan flora dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu jaringan meristematik (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
1. jaringan Meristem (embrional)
Merupakan jaringan yg masih aktif membelah dan belum mengalami diferensiasi. Penyusunnya berupa dinding sel tipis,memiliki nukleus yg besar, mengandung banyak sitoplasma, tidak memeliki ruang antar sel,tidak memiliki vakoula atau memiliki vakoula berukaran sangat kecil, dan besifat totipotensi. Totipotensi yaitu kemampunan sel untuk sanggup membelah sehingga menjadi satu organisme utuh.
Berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Meristem primer, terdapat pada di ujung akar dan ujung batang sehingga menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
b. Meristem sekunder, terdapat pada kambium dan gabus sehingga flora bertambah besar.
Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Meristem apikal atau meristem ujung, terdapat diujung batang atau ujung akar.
b. Meristem interkalar atau meristem antara, terdapat antara jaringan cukup umur dan terdapat di pangkal ruas batang.
c. Meristem lateral atau meristem samping, terdapat sejajar dengan permukaan organnya mirip kambium dan kambium gabus.
2. Jaringan Dewasa
Terdiri atas sel-sel yg sudah berhenti membelah dan telah mengalami diferensiasi. Karakteristiknya tidak ada pembelahan sel,ukuran relatif lebih besar daripada sel-sel meristematik, adakala sel telah mati,terdapat ruang antarsel,dinding sel mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya, sitoplasma sedikit dan vakoula besar.
Berdasarkan fungsinya,jaringan cukup umur dibedakan menjadi 4, yaitu:
Jaringan pelindung
a. Jaringan Epidermis
jaringan epidermis merupakan jaringan yg terletak paling luar dan menutupi permukaan badan tumbuhan. Jaringan epidermis berfungsi melindungi jaringan dalam badan flora dari pegaruh jelek lingkungan atau patogen, menyerap air dan mineral (khusus kawasan akar) dan menyekresi lapisan lilin atau kutikula yg bisa mencegah evaporasi (pada batang dan daun). Sebagian sel-sel epidermis sanggup berkembang yg disebut denganderivat epidermis, contohnya stomata dan trikoma.
b. Jaringan Gabus
sehabis epidermis terdesak sehingga pecah dan rusak alasannya yaitu batang tumbuh besar. Akhirnya epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibedakan menjadi eksodermis, endodermis dan peridermis, pada peridermis terdapat felem,felogen,dan felodem.
Jaringan Dasar ( parenkim)
Ciri-cirinya :
Memiliki banyak ruang antar sel
Dinding sel tipis dan memiliki banyak vakoula
Selnya berbentuk polihedral
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 yaitu, parenkim asimilasi, parenkim pengangkut, parenkim penimbun, parenkim air dan parenkim udara.
Jaringan penguat (mekanik)
Jaringan peguat untuk memperkukuh badan tumbuhan. Jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1. Jaringan kolenkim
Memiliki ciri-ciri :
Tersusun dari sel-sel hidup. Kolenkim jarang terdapat di akar.
Dinding selnya tidak mengadung lignin, tetapi mengadung selulosa, pektin dan hemi selulosa sebagai penguat organ yg masih muda.
Menguat utama organ flora yg masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
2. Jaringan Sklerenkim
Memiliki ciri :
Terdiri dari sel-sel mati dengan dinding sel tebal.
Hanya terdapat pada organ flora yg tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan penguat dengan dinding sekunder tebal dan terdiri atas lignin.
Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut sklerekim dan sklereid.
Serabut sklerenkim yaitu berupa benang panjang dalam berkas pengangkut.
Sklereid ( sel batu) terdapat disemua bab flora terutama didalam kulit kayu, pembuluh tapis, buah ,dan biji.
Jaringan pengangkut
Xilem
Berfungsi untuk mengangkut air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri dari sel penyusun yg telah mati dengan dinding sekunder tebal yg tersusun atas lignin sebagaii jaringan penguat. Xilem terdiri atas unsur trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem, dan parenkim xilem.
Unsur trakeal merupakan unsur yg berperan dalam pengangkutan air dan zat terlarut didalamnya. Bentuknya memanjang, tidak mengadung protoplas, dinding sel berlignin dan memiliki bermacam noktah.
Serabut xilem sel panjang dengan dinding sekunder yg biasanya berlignin. Ada 2 macam yakni serabut trakeid noktah terlindungi,pendek, dinding sel tipis. Serabut llibriform ukuran lebih panjang, dinding sel tebal, noktah sederhana.
Parenkim xilem tersusun dari sel-sel yg masih hidup, berfungsi sebagai tempat masakan cadangan
Floem
Berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat masakan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bab tumbuhan. Berbagai macam bentuk sel hidup dan mati melilputi unsur kibral (sel-sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring, sel albumin, parenkim floem ,dan serabut floem.
Sel tapis berbentuk tabung dengan ujung yg berlubang-lubang.
Sel pengiring berupa formasi sel yg hidup dan ibarat sel-sel parenkim. Berperan sebagai transportasi zat makanan. Sel ini tidak ditemukan pada gymnospermae dan pteridophyta.
Sel albumin terletak di bersahabat sel tapis yg merupakan sel parenkim yg kaya bakal zat albmin. Hanya ditemukan pada gymospermae yg memiliki fungsi sama dengan sel pengiring.
Parenkim floem terletak dibawah bab bawah buluh yg berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan amilum,lemak,dan zat organik.
Serabut floem, berbentuk panjang dan ujung saling berhimpit, sel ini mengalami penebalan sekunder sehingga memilki fungsi sebagai penguat floem.
B. Jaringan penyusunan organ tumbuhan
Akar
Merupakan organ flora yg biasanya berada di bawah tanah, akar berasal dari akar forum (radikula). Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar. Ujung akar ditutupi kaliptra untuk meristem yg ringkih pada dikala akar memanjang menembus tanah yg abrasif. Pemebelahan meristem apikal membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.
Jaringan penyusun akar :
Epidermis, sanggup mengalami modifikasi menjadi rambut akar yg berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Korteks, terletak dibawah epidermis berfungsi sebagai tempat penyimpanan masakan cadangan dan sanggup berdiferensi menjadi endodermis.
Endodermis, pemisah antara korteks dengan slinder pusat. Sel-sel endodermis yg tidak mengalami penebalan disebut dengan sel penerus/sel peresap sehingga memungkinkan air sanggup masuk ke silider pusat.
Stele (slider pusat) merupakan bab terdalam dari akar. Terdiri atas :
Periskel/ perikambium merupakan lapisan terluar dari stele dan terletak di sebelah dalam endodermis,yg berfungsi membentuk cabang akar dan berperan dalam pertumbuhan sekunder.
Berkas pengangkt yg terdiri atas xilem dan floem
Empulur terdiri atas parenkim dan terletak di bab paling dalam atau antara berkas pengangkut.
Akar memiliki fungsi :
Menyerap air dan unsur hara
Menambatkan badan flora pada tanah atau media
Sebagai tempat penyimpanan makanan
Batang ( caulis)
Terletak di atas tanah dan tumbuh ke atas menuju cahaya matahari. Batang tersusun dari epidermis, korteks, dan stele.
Epidermis, dinding luar mengalami penebalan dari kutin yg disebut kutikula. Devirat epidermis berupa lentisel,trikoma,sel silika,dan sel gabus.
Korteks, mengandung amilum dan tersusun oleh sel-sel parenkim, kolenkim,sklerenkim.
Stele, terdiri perisikel bersifat meristematis, sel parenkim (empulur) dan berkas pengangkut ( xilem dan floem).
Manfaat batang sebagai berikut :
Penghubung dalam pengakutan air dan unsur hara dari akar menuju daun dan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Tempat tumbuhnya daun dan dan organ-organ generatif mirip bunga dan buah.
Sebagai tempat penyimpanan masakan cadangan.
Daun
Daun tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, berkas pengangkut dan jaringan tambahan.
Epidermis, derivat epidermis daun yaitu trikoma dan sel kipas. Trikoma berfungsi mengurangi penguapan dan mengurangi gangguan hewan. Sel kipas berfungsi untuk mengurangi penguapan dengan menggulungnya daun.
Mesofil, terletak diantara epidermis atas dan epidermis bawah. Mesofil pada dikotil terdiri atas jaringan tiang ( parenkim palisade) dan jaringan bunga karang (parenkim spons). Mesofil pada daun monokotil terdiri atas parenkim spons (bunga karang).
Berkas pengakutt terdiri atas floem dan xilem yg terletak di tulang daun, cabang daun dann urat daun.
Jaringan komplemen , contohnya sel kristal dan kelenjar.
Berdasarkan struktur jaringan penyusunnya, daun memiliki beberapa fungsi :
Sebagai tempat fotosintesis
Sebagai tempat terjadinya respirasi
Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
C. Kultur jaringan tumbuhan
Sel flora memiliki sifat autonom dan totipasi. Autonom berMakna sanggup mengatur kegiatan hidupnya sendiri. Dan totipotensi yaitu kemampuan sel flora untuk beregenerasi menjadi tumbuhan Komplit kembali.
Kultur jaringan yaitu Caranya perbanyakan flora seCaranya in vitro dengan mengisolasi bagian-bagian tumbuhan mirip sel, jaringan, atau organ flora serta menumbuhkannya pada medium buatan seCaranya aseptis (bebas hama) Agar bagian-bagian tumbuhan tersebut sanggup memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tumbuhan Komplit kembali. Pada tekhnik kultur jaringan yg dipakai yaitu eksplan yg diambil masih meristematis dan belum mengalami proses diferensiasi.
Kelebihan teknik kultur jaringan yaitu :
Caranya untuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.
Tidak memerlukan tempat luas
Tidak bergantung pada musim
Bibit yg dihasilkan lebih sehat dan seragam
Memungkinkan untuk dilakukan rekayasa genetika.
Kekuranga teknik kultur jaringan :
Memerlukan biaya yg besar alasannya yaitu harus dilakukan didalam laboraturium yg steril serta Memakai materi kimia
Memerlukan keahlian khusus
Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan luar alasannya yaitu tumbuhan hasil kultur berukuran kecil dan bersifat aseptik.
Pelaksanaan kultur jaringan memiliki beberapa tujuan berikut :
Menghasilkan tumbuhan dalam jumlah yg besar dengan lahan yg tidak terlalu luas dengan waktu yangg singkat.
Menghasilkan tumbuhan yg bebas penyakit
Melestastarikan jenis tumbuhan yg sudah langka
Mempertahankan sifat-sifat tumbuhan induk.
Menghasilkan varietas tumbuhan gres dengan teknik kultur fusi protoplas.
Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh :
Eksplan, umur eksplan, ukuran eksplan, kondisi tumbuhan induk dan genetik ekslan.
Perbandingan komposisi senyawa kimia dalam medium tanah
Kondisi lingkungan, cahaya,suhu, kelembapan, ph,dan kepadatan media
Kondisi kultur dan lingkungan yg steril.
Teknik kultur jaringan yg dipakai :
Kultur meristem, eksplan berupa jaringan meristem
Kultur kloroplas, eksplan berupa kloroplas
Kultur pollen atau anther, eksplan berupa putik dan benang sari .
Kultur fusi protoplasma, eksplan berupa protoplasma.
0 Response to "Struktur Jaringan Tumbuhan"