LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA
Diajukan untuk Tugas Mata Pelajaran Kimia
NAMA ANGGOTA :
1. Aulika Citra Pertiwi (04)
SMA NEGERI 1 SEWON
Alamat: Jalan Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Telp/Fax: 0274-374459 KodePos 55187 Laman: www.sman1sewon.sch.id e-mail: sman1sewon@gmail.com
LAPORAN PENELITIAN
REAKSI NETRALISASI
I. Judul
Penetralan NAOH dan HCL
II. Tujuan
Mengetahui dan memilih perubahan entalpi 1 M pada penetralan NaOH dan HCl pada larutan.
III. Dasar Teori
Termokimia mempelajari perubahan panas yg mengikuti reaksi kimia dan perubahan-perubahan fisika (pelarutan, peleburan, dan sebagainya). Satuan tenaga panas biasanya dinyatakan sebagai kalor, joule, atau kilokalori.(Sukardjo, 1997). Termokimia merupakan penerapan aturan pertama termodinamika terhadap bencana kimia yg membahas ihwal kalor yg menyertai reaksi kimia. Dalam termokimia ada dua hal yg perlu diperhatikan yg menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.
I. Sistem dan Lingkungan
Sistem yaitu Segala sesuatu yg menjadi sentra perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Reaksi kimia yg sedang diuji cobakan (reagen-reagen yg sedang dicampurkan) dalam tabung reaksi merupakan sistem.
- sistem tersekat merupakan sistem yg tidak sanggup melaksanakan pertukaran materi maupun energi dengan lingkungannya. Sistem tersekat memiliki jenis energi yg tetap. Contoh untuk sistem tersekat yaitu botol termos ideal.
- Sistem tertutup yaitu sistem yg hanya sanggup melaksanakan pertukaran energi dengan lingkungannya. Contoh untuk sistem tertutup ini yaitu sejumlah gas dalam silinder tertutup.
- Sistem terbuka yaitu sistem yg sanggup mempertukarkan materi dan energi dengan lingkungannya. Akibatnya komposisi dari sistem terbuka tidak tetap (berubah). Contoh untuk sistem terbuka ini yaitu sejumlah zat-zat dalam wadah terbuka.
Lingkungan yaitu hal-hal di luar sistem yg membatasi system (mengelilingi sistem) dan sanggup mempengaruhi sistem. Dalam halini, tabung reaksi, kawasan berlangsungnya reaksi kimia, merupakan lingkungan.
2. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi endoterm yaitu reaksi yg disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ). Ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem setelah reaksi lebih besar daripada sebelum reaksi:
Hpereaksi < Hhasil reaksi.
Reaksi eksoterm yaitu reaksi yg disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem. Entalpi sistem sebelum reaksi lebih besar daripada setelah reaksi atau H pereaksi > H hasil reaksi.
Keliru satu ilmu pengetahuan yg mempelajari ihwal perubahan temperatur di sekitarnya yaitu kalometri.
Kalorimetri yaitu ilmu pengetahuan yg menjelaskan mengenai perubahan energi sebuah sistem dengan menghitung perubahan temperatur di sekelilingnya. Eksperimen kalorimetri sering dipakai untuk memilih entalpi sebuah reaksi, fusi panas reaksi kimia, atau untuk menghitung kapasitas panas sebuah elemen yg tidak diketahui. Beberapa eksperimen dilakukan pada sebuah kalorimeter (atas).
Kalorimeter yaitu sebuah perangkat yg dipakai untuk menghitung penghantaran panas selama reaksi. Perangkat ini memiliki dinding-dinding yg terisolasi. Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana. Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yg suhunya tinggi bakal melepaskan kalor sedangkan zat yg suhunya rendah bakal mendapatkan kalor, hingga tercapai kesetimbangan termal. Menurut azas Black :Kalor yg dilepas = kalor yg diterima. Besarnya kalor yg menyebabkan perubahan suhu (kenaikan atau penurunan suhu) air yg terdapat di dalam kalorimeter.
A. Asas Black
Bunyi Asas Black
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yg dilepaskan zat yg suhunya lebih tinggi itu sama dengan banyaknya kalor yg diterima zat yg memiliki suhu yg lebih rendah.”
Qlepas = Qterima
Catatan :
Qlepas itu yaitu jumlah dari kalor yg dilepaskan oleh zat
Qterima yaitu jumlah dari kalor yg diterima oleh zat
B. Hukum Hess
“Entalpi reaksi tidak tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada hasil final reaksi”.
Dari Hukum Hess tersebut, perubahan entalpi suatu reaksi mungkin untuk dihitung dari perubahan entalpi reaksi lain yg nilainya sudah diketahui. Hal ini dilakukan semoga tidak usah dilakukan eksperimen setiap saat.Hukum Hess sanggup digambarkan seCaranya skematis sebagai berikut.
Diketahui diagram Hess reaksi A → C.
Perubahan A menjadi C sanggup berlangsung 2 tahap. Tahap I (seCaranya Iangsung) :
A → C → ∆H1
Tahap II (seCaranya tidak langsung) :
Berdasarkan Hukum Hess maka harga ∆H1 = ∆H2 + ∆H3
∆H1
A → B
∆H2
B → C
∆H3
A → C
∆H2 + H3
Banyak reaksi sanggup berlangsung berdasarkan dua atau lebih tahapan.
1. Definisi Entalpi ( ΔH )
Perubahan energi internal dalam bentuk panas dinamakan kalor. Kalor yaitu energi panas yg ditransfer (mengalir) dari satu materi ke materi lain. Jika tidak ada energi yg ditransfer, tidak sanggup dikatakan bahwa materi mengandung kalor.
Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kelorimeter, kita sanggup memilih jumlah kalor yg diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus :
q air = m x c x ∆T
q bom = C x ∆H
keterangan : q = jumlah kalor
m = massa air (larutan) di dalam kelorimeter (gram)
c = kalor jenis air (larutan) di dalam kelorimeter (J )
C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter
∆H = kenaikan suhu larutan (kalorimeter)
ΔT = perubahan suhu (C atau K)
Perubahan Entalpi Netralisasi (ΔHn)
Perubahan entalpi netralisasi yaitu perubahan entalpi yg terjadi pada
saat reaksi antara asam dengan basa baik tiap mol asam atau tiap mol basa.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq) →NaCl(aq) + H2O(l) ΔHn = -57,1 kJ mol-1
· HCl (Asam Klorida)
Asam klorida yaitu larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia yaitu asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga dipakai seCaranya luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yg sempurna alasannya yaitu merupakan cairan yg sangat korosif.
· NaOH (Natrium Hidroksida)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida, yaitu sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yg berpengaruh Saat dilarutkan ke dalam air. Ia dipakai di banyak sekali macam bidang industri, kebanyakan dipakai sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.Natrium hidroksida yaitu basa yg paling umum dipakai dalam laboratorium kimia.
· Penentuan kalor netralisasi HCl-NaOH
Penentuan kalor netralisasi yaitu entalpi yg terjadi pada penetralan asam oleh basa atau sebaliknya pada keadaan standar. Perubahan kalor penetralan HCl-NaOH ibarat halnya pada percobaan kedua, pencampuran HCl dan NaOH mengalami reaksi endoterm, yaitu mengalami kenaikan suhu. Sebelum melaksanakan pencampuran keduanya larutan tersebut dilakukan penyamaan suhu antara keduanya. Sebab apabila suhu keduanya berbeda maka terjadi dua perubahan kalor yaitu perubahan kalor reaksi dan perubahan kalor adonan dengan suhu yg berbeda. Reaksinya yaitu NaOH + HCl → NaCl + H2O.
IV. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1 . Kalorimeter 1 buah 1. HCL 1M 50 ml
2. Gelas ukur 100 2 ml 2. NaoH 1M 50 ml
3. gelas kimia 50 ml 1 buah
4. Termometer 1 buah
5. Pengaduk 1 buah
V. Data Pengamatan
| Hasil | Pengamatan |
| Suhu awal NaOH | 25 ˚C |
| Suhu awal HCL | 25 ˚C |
| Suhu awal rata-rata | 25 ˚C |
| Suhu tertinggi akhir | 29 ˚C |
| Perubahan suhu | 4 ˚C |
VI. Pembahasan
1. Jumlah mol NaOH dalam 50 ml larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCL dalam 50 ml larutan HCL 1M adalah
2. Perubahan entalpi per mol H2O yg terbentuk dalam reaksi adalah
3. Persamaan termokimianya
VII. Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan diatas, sanggup disimpulkan bahwa perubahan entalpi dari penetralan HCl dan NaOH adalah
VIII. Pertanyaan
IX. Daftar Pustaka
0 Response to "Laporan Penelitian Reaksi Netralisasi"