Latest News

Struktur Dan Manfaat Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Ekskresi


BAB 8 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM EKSKRESI
A. PROSES EKSRESI PADA MANUSIA       
Sistem eksresi merupakan hal pokok dalam homeostasis sebab sistem tersebut membuang limbah metabolisme dan merespons terhadap ion-ion tertentu sesuai dengan kebutuhan. Organ yg terlibat dalam eksresi diantaranya ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Organ eksresi berfungsi untuk mengekresikan zat-zat yg berbeda melalui proses-proses yg berbeda pula.
1. ginjal
A. struktur ginjal
Tersusun atas tiga kepingan yaitu korteks, medula, pelvis. Korteks merupakan kepingan luar ginjal, kepingan dalamnya disebut dengan medula atau sumsum ginjal, dan pelvis merupakan rongga ginjal. Pada korteks terdapat nefron, nefron merupakan unit fungsional dan struktur terkecil pada ginjal, setiap nefron terdiri atas tubuh malpigi dan saluran nefron,badan malpighi mengandung glomelurus yg diselubungi dengan kapsul bowman.
B.  fungsi ginjal
·         Menjaga keseimbangan air dalam tubuh
·         Membuang sisa metaboisme
·         Mengatur kandungann eloktroit dengan menyaring zat-zat kimia yg masih memiliki kegunaan bsgi tubuh
·         Menjaga tekanan osmosis dengan Caranya mengatur eksrei garam-garam
·         Menjaga asam basa cairan darah
·         Menghasilkan eritropetin dan kalsitriol.
C. proses pembentukan urine
Pembentukan urin terjadi melalui serangkaian proses filtrasi (penyaringan zat-zat sisa yg beracun), reabsorpsi ( penyerapan kembali zat-zat yg diharapkan tubuh), dan augmentasi ( penambahan zat sisa yg tidak diharapkan lagi oleh tubuh)
1. filtrasi
Pada proses filtrasi, sel-sel darah, trombosit, dan sebagian besar protein plasma disaring dan diikat Agar tidak turut dikeluarkan. Sementara zat-zat kecil yg terlarut dalam plasma darah menyerupai glukosa , asam amino, natrium,kalium,klorida bikarbonat, garam lain serta urea melewati saringan dan menjadi kepingan dari endapan. Hasil saringan tersebut disebut dengan urin primer ( filltrat glomelurus), komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein dan dan tidak mengadung elemen seluler, teladan sel darah merah. Cairan filtrasi dari glomelurus bakal masuk ke tubulus dan mengalami reabsorpsi.
2. reabsorpsi
a. reabsorpsi air
terjadi di tubulus kontortus proksimal yg dilakukan seCaranya pasif melalui proses osmosis, sekitar 99% dari air yg menembus membran filtrasi bakal direabsorpsi sebelum mencapai ureter.
b. reabsorpsi zat tertentu
terjadi seCaranya transpor aktif dan diifusi, antara lain ion Na, K,PO4 ,NO3 .
c. reabsorpsi zat yg penting bagi tubuh
zat penting yg seCaranya aktif direabsorpsi yaitu asam amino, glukosa, asam asetat, dan vitamin. Pada saluran lengkung henle epitelium transpor sangat permeabel terhadap air, tetapi sangat tidak permeable terhadap garam dan zat terlarut lainnya. Dan pada saluran naik lengkung henle memilik sifat yg terbalik. Setelalh terjadi reabsorpsi di tubulus proksimal dan lengkung henle, tubulus bakal menghasilkan urin sekunder. Konsetrasi zat-zat sisa metabolisme yg bersifat racun bakal meningkat, contohnya konsentrasi urea sebesar 0.03 % dalam urin primer sanggup mencapai 2 % dalam urin sekunder.
3. augmentasi
Adalah proses penambahan zat-zat yg tidak diharapkan lagi oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Pada proses ini terjadi pencucian zat-zat sisa dari dalam tubuh. Dari proses ini dihasilkan urin yg sebetulnya kemudian disimpan sementara di kantong kemih, sehabis itu urin bakal dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Komposisi urin yg dikeluarkan yaitu 96% air, 1,5% garam, 2,5% urea dan sisa substansi lan menyerupai pigmen empedu yg berfungsi memberi warna pada urin.

D. MIKTURASI
Adalah proses pengeluaran urin dari dalam tubuh sekitar 200-300 ml, proses dimulai dari ginjal-ureter-kantong kemih- uretra. Zat yg terkandung dalam urin diantaranya air, garam, urea, dan sisa substansi lain menyerupai pigmen empedu.
E. faktor-faktor yg memngaruhi produksi urin
1. hormon antidiuretik
Pada Saat tubuh kekurangan cairan, konsentrasi air dalam darh bakal menurun, kesudahannya sekresi ADH meningkat dan dialirkan oleh darah menuju ginjal, kesudahannya arin yg dihasilkan lebih pekat dan sedikit.
2. usia
Anak balita lebih sering mengeluarkan urin sebab belum bisa mengendalikan rangsangan unutk mikturasi. Sementara itu pengeluaran pada lanjut usia bakal lebih sedikkit, penurunan jumlah urin sehabis usia 40 tahun, sebab jumlah nefron ynag berfungsi bakal menurun 10% setiap tahun, kondisi ini bakal mengurangi kemampuan ginjal dalam memproses pengeluaran urin.
3. gaya hidup dan aktivitas
Pada seseorang yg sering berolahraga urin ynag terbentuk lebi sedikit dan pekat, dikarenakan cairan tubuh lebih banyak dipakai untuk membentuk energi
4. kondisi kesehatan
Orang yg sakit sanggup mengeluarkan urin lebih banyak atau lebih sedikit tergantung dari penyakit yg diderita.
5. psikologis
Orang yg cemas metabolismenya bakal lebih cepat sehingga bakal lebih sering mengeluarkan urin.

6. cuaca
Apabila cuaca panas, cairan tubuh lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat, Jika cuaca hambar cairan tubuh bakal dikeluarkan dalam bentuk urin.
7. jumlah air yg diminum
Apabila mengonsumsi banyak air minum, konsetrasi protein dalam darah bakal menurun, kondisi ini sanggup mengakibatkan penurunan tekanan koloid protein sehingga tekanan filtrasi kurang efektif dan volume urin yg diproduksi bakal meningkat.

2. HATI
Hati merupakan organ viseral ( dalam rongga andomen) terbesar yg terletak di bawah kerangka iga. Pada kondisi hidup hati berwarna merah bau tanah sebab kaya persendian darah dan kaya nutrien dari vena hepatical, memiliki berat 1,5 kg atau 3-5% dari berat badan.
A. struktur hati
Terdiri dari 2 lobus utama yaitu, lobus kiri dan kanan dengan posisi sedikit saling menindih. Setiap lobus terdiri atas banyak lobulus. Lobulus merupakan unsur terkecil yg menyusun hati. Jaringan hati tersusun atas sel-sel hepatosit. Antar hepatosit dipisahkan oleh lakuna, sedangkan antara hepatosit satu dengan hepatosit yg lain dipisahkan oleh kanalikuli. Bagian luar hati dilindungi oleh kapsul hepatica. Dalam jaringan hati terdapat beberapa pembuluh darah, yaitu arteri hepatica dan vena porta hepatika. Pertemuan kedua pembuluh darah ini membentuk sinusoid. Pada sinusoid terjad spesialisasi sel yg membentuk sell kupffer. Sel ini bertugas memfagositosis organisme abnormal atau zat yg berbahaya, dari fagositosis bakal menghasilkan bilirubin. Bilirubin kemudian diekskresikan oleh kanakuli dalam wujud empedu.
B. Manfaat hati
1. kawasan menyimpan energi
Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen glikogen dibuat dari glukosa.
2. menyimpan vitamin-mineral
Hati mengumpulkan dan menyimpan vitamin A,D,E,K dan sanggup disimpan selama 2-4 tahun.
3. sebagai pabrik kimia tubuh
Protein albumin,globin, dan globulin yg ditemukan dalam darah dihasilkan oleh hati. Selain itu, hati menghasilkan fibrinogen dan protrombin.
4. sebagai alat ekskresi
Bertugas mengekresikan cairan empedu seCaranya terus menerus, cairan empedu mengandung air, asam empedu, garam empedu, kolestrol, fosfolipid ( lesitin), zat warna empedu serta beberapa ion. Cairan empedu berperan mencerna dan mengelmusikan lemak dalam usus, mengaktifkan lipase, mengubah zat yg tidak larut dalam air menjadi zat yg larut dalam air, serta membentuk urea dan amonia. Cairan empedu berasal dari penghancuran hemogoblin dari eritrosit yg telah tua. Hemoglobin bakal diuraikan menjadi hemin,zat besi, dan globin. Zat besi dan globin dipakai dalam pembentukan antibodi atau hemoglobin baru, sementara hemin bakal dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin, zat warna tersebut bakal mengalami oksidasi menjadi urobilin. Kemudian urobilin dieksresikan dari dalam tubuh dan memberi warna kekuningan pada feses dan urin.

3. KULIT
Merupakan lapisan terluar yg membungkus seluruh permukaan tubuh manusia.
A. struktur kulit
Berdasarkan strukturnya kulit terdiri atas dua lapisan, yaitu epidermis (kulit ari) dan dermis (kulit jangat).
1. epidermis
Terdiri atas beberapa lapisan :
·         Stratum korneum (lapisan tanduk), merupakan lapisan kulit yg paling luar, tersusun atas sel-sel mati yg bersifat keras, tahan terhadap air, dan selalu mengelupas (deskuamasi)
·         Stratum lusidum, tersusun atas sel-sel yg tidak berinti dan berfungsi Mengubah stratum korneum
·         Stratum granulosum, tersusun atas sel-sel yg berinti dan mengadung pigmen melanin.
·         Stratum germinstiv, tersusun atas sel-sel yg selalu membentuk sel-sel gres ke arah luar.
2. dermis
Merupakan lapisan yg terletak dibawah epidermis. Lapisan yg biasa disebut jangat didalamnya terdapat akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yg terdapat dalam lapisan ini yaitu kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yg didalamnya terdapat garam terutama NaCl. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan melalui pori-pori. Didalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak menghasilkan minyak yg berfungsi meminyaki rambut Agar tidak kering. Di bawah dermis terdapat jaringan lemak yg atau lapisan hipodermis yg berfungsi sebagai makanan cadangan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
B. fungsi kulit
Kulit tersusun atas beberapa jaringan yaitu jaringan epitel, jaringan kapiler darah, dan jaringan saraf.
·         Proteksi
Kulit berfungsi melindungi organ tubuh dari kontak mekanis yg sanggup mengakibatkan cedera dan melindungi tubuh dari kontak eksklusif dengan sinar matahari. Sementara itu, produksi keeringat dan minyak pada kulit menciptakan lapisan kulit bersifat asam, kondisi ini berfungsi melindungi tubuh dari abuh jamur dan bakteri.
·         Regulator suhu
Kulit melakukam fungsi ini dengan Caranya memproduksi keringat dan mengkonstriksikan pembuluh darah dalam kulit.
·         Penentuan warna kulit
Ditentukan dengan kandungan melanosoit pada kulit.
·         Pembentukan vitamin D
Vitamin D dibuat dari provitamin D yg  terdapat dibawah kulit dengan pertolongan sinar matahari.
·         Ekskresi
Kulit berfungsi mengeluarkan keringat. Kelenjar keringat menyerap air dan garam dari darah dipembuluh kapiler. Keringat yg dikeluarkan melalui pori-pori kulit bakal menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh tetap stabil.

4.PARU-PARU
Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berperan mengekskresikan zat sisa metabolisme maka organ ini juga berperan sebagai alat ekskresi. Dalam sistem ekskresi paru-paru berfungsi mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Karbon dioksida dan uap air berdifusi di dalam alveous, kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.
B. GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM EKSRESI
·         Nefritis merupakan peradangan pada nefron sebab basil streptococcus.
·         Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru sehingga elvelusnya berisi cairan dan eritrosit yg berlebihan


0 Response to "Struktur Dan Manfaat Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Ekskresi"

Total Pageviews