Latest News

Contoh Soal Evaluasi Tengah Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas X Sma/Ma Tahun Pelajaran 2018/2019



SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER

BAHASA INDONESIA KELAS X
A. KISI-KISI (KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR)
1. KD 3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan verbal dan tulis.       
Indikator Disajikan ilustrasi ihwal teks laporan hasil observasi, penerima didik bisa menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi dengan tepat
2. KD 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi    
Indikator Disajikan teks laporan hasil observasi, penerima didik bisa menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi mencakup kata /frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tepat.
3. KD 3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan  teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca      
Indikator Disajikan ilustrasi ihwal teks eksposisi, penerima didik bisa menjelaskan struktur teks eksposisi dengan tepat.
4. KD 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.        
Indikator Disajikan ilustrasi permasalahan lingkungan, penerima didik bisa menyusun teks ekplanasi bertema permasalahan lingkungan  dengan tepat.
5. KD 3.4 Menganalisis  struktur dan kebahasaan teks eksposisi.     
Indikator Disajikan ilustrasi teks eksposisi permasalahan lingkungan, penerima didik bisa menganalisis kebahasaan teks eksposisi mencakup kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba dengan tepat.

UNDUH FILE KISI-KISI SOAL KLIK https://drive.google.com/open?id=1hpvkWxgV-vrNt6C61BmMAKzkRCp65Km9

B. SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER

1. Setiap teks mempunyai struktur yang berbeda dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi!

2. Cermatilah teks berikut!


Wayang
Wayang ialah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya orisinil Indonesia. UNESCO, forum yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 memutuskan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut diadaptasi dengan penggunaan materi wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit binatang ternak, contohnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemain film tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang semoga tetap dicintai, seniman menyebarkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, alasannya ialah diperkirakan mempunyai umur paling bau tanah ialah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari materi tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) ialah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan eksklusif oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar ialah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa ialah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun ketika ini beragam, tidak hanya digunakan dalam jadwal ritual, tetapi juga digunakan dalam jadwal yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain ialah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu ialah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak alasannya ialah cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu ialah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih mirip wayang kulit. Akan tetapi, dongeng yang diangkat ialah dongeng Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu ialah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibuat ibarat wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari banyak sekali fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian dongeng pewayangan kepada bawah umur di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar ialah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jikalau wayang kulit mempunyai bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan materi plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang sanggup dimanfaatkan dalam banyak sekali kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan alasannya ialah isinya banyak memperlihatkan aliran kehidupan kepada manusia. Pada masa modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain sanggup kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi ihwal jadwal pembangunan mirip keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber:
http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Analisislah ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi yang mencakup kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks.

3. Setiap teks mempunyai struktur yang berbeda dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksposisi!

4. Permasalahan lingkungan sangat bermacam-macam dan kompleks. Tulislah teks eksposisi bertema permasalahan lingkungan.

5. Analislah kebahasaan teks eksposisi yang telah Anda buat yang mencakup kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba. 





SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER

BAHASA INDONESIA KELAS X

1. Setiap teks mempunyai struktur yang berbeda dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi!

2. Cermatilah teks berikut!

MAPAG PANGANTEN

Perkembangan zaman mengubah pola pikir dan olahrasa masyarakatnya. Mereka lebih cenderung menggandrungi hal-hal yang bersifat “dari luar” dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai. Contohnya, prosesi upacara moral mapag penganten yang berasal dari Jawa Barat. Rata-rata generasi muda melengahkan nama upacara ini.

Hampir setiap tempat mempunyai prosesi upacara dalam menyambut kedatangan pengantin. Salah satu yang mengundang perhatian ialah keseruan dari prosesi upacara moral “mapag penganten” yang berasal dari Jawa Barat. Prosesi ini biasanya tidak hanya ada dalam pesta pernikahan, tetapi kerap juga ditampilkan dalam menyambut kedatangan para pejabat atau tamu negara. Upacara Adat “mapag panganten” merupakan salah satu ritual yang menjadi potongan dari seluruh rangkaian upacara moral penyambutan dalam masyarakat Sunda. Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul-umbul, dan Ki Lengser (sering disebut “lengser” saja).

            Gamelan dalam “mapag penganten” sebagai musik pengiring upacara. Gamelan merupakan kesenian yang memadukan banyak sekali alat musik. Gamelan Sunda terdiri atas bonang, saron panjang, jenglong, gong, kendang, suling, dan rebab. Jumlah pemainnya sesuai dengan jumlah instrumen yang dipakai. Penamaan pemain (nagaya) sesuai dengan instrumen yang dimainkannya ditambah kata tukang. Misalnya, pemain bonang disebut tukang bonang, pemain jenglong disebut tukang jenglong, dan seterusnya.

            Untuk kelengkapan pemikat, gamelan mengiringi tarian Merak. Sesuai dengan nama tariannya, pakaian dan gerakannya menggambarkan kehidupan merak yaitu binatang sebesar ayam dengan bulunya yang halus, bermahkota di kepala dan selalu menyebarkan bulu ekor untuk menarik merak betina. Para penari menggunakan kain dan baju yang menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak mirip warna hijau, biru, dan hitam. Ditambah sepasang sayap yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan serta mahkota motif burung merak.

            Selain musik dan tariannya, kehadiran Ki Lengser atau Mang lengser biasanya menjadi sosok yang menarik perhatian penonton atau tamu undangan. Ki Lengser, orang yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai tiba ke gedung/tempat resepsi, lengser menyambut dan mengarahkan mereka ke bangku pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul. Peran lengser ini dilakoni oleh seorang pria. Sosok lengser diperankan sebagai seorang kakek dengan pakaian yang dikenakan terdiri dari: baju kampret,celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala). Dengan memperlihatkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak mengundang tawa penonton/tamu undangan.

            Upacara Mapag Panganten tidak berlangsung lama, alasannya ialah fungsinya hanya untuk menyambut kedatangan kedua mempelai/pejabat/tamu negara dan mengantarkannya ke bangku pelaminan. Namun meski begitu, kehadirannya kerap dinantikan dan mengundang decak kagum banyak orang.          



Analisislah ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi yang mencakup kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks.

3. Setiap teks mempunyai struktur yang berbeda dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksposisi!

4. Permasalahan lingkungan sangat bermacam-macam dan kompleks. Tulislah teks eksposisi bertema permasalahan lingkungan.

5. Analislah kebahasaan teks eksposisi yang telah Anda buat yang mencakup kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba.





KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN

PENILAIAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019



Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester            : X/1

Kurikulum                   : 2013

Guru Mapel                 : Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.



1. Struktur teks laporan hasil observasi

Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum ihwal objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman ihwal hal tersebut. Deskripsi per potongan berisi klarifikasi detail mengenai objek atau potongan yang diklasifikasikan. Deskripsi manfaat memperlihatkan bahwa setiap objek yang diamati mempunyai manfaat atau fungsi dalam kehidupan.

Pedoman Penskoran:
No.
Uraian Jawaban/Kata kunci
Skor
1
Peserta didik menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi mencakup definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat  dengan sangat tepat.
4
2
Peserta didik menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi mencakup meliputi definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat  dengan tepat.
3
3
Peserta didik menjelaskan struktur teks laporan hasil observasi mencakup definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat  dengan kurang tepat.
2
4
Peserta didik menjelaskan struktur kebahasaan teks laporan hasil observasi mencakup definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat  dengan tidak tepat.
1

Total Skor




2. Aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi

1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Frasa nomina: Perkembangan zaman, prosesi upacara

Frasa verba: hampir meninggalkan, sedang dikembangkan

2. Afiksasi

meng- + ubah = mengubah

meng-I + gandrung = menggandrungi

ke-an + tiba = kedatangan
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Adat “mapag panganten” merupakan salah satu ritual yang menjadi potongan dari seluruh rangkaian upacara moral penyambutan dalam masyarakat Sunda.

Gamelan merupakan kesenian yang memadukan banyak sekali alat musik.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Simpleks: Rata-rata generasi muda melengahkan nama upacara ini.

Kompleks: Mereka lebih cenderung menggandrungi hal-hal yang bersifat “dari luar” dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai.

Pedoman Penskoran:

No.
Uraian Jawaban/Kata kunci
Skor
1
Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi mencakup kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan sangat tepat.
4
2
Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tepat.
3
3
Peserta didik menganalisis  kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan kurang tepat.
2
4
Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tidak tepat.
1

Total Skor




3. Struktur teks eksposisi

Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi mencakup (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat ialah potongan pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.

Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi sanggup berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus bisa mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.

Bagian terakhir ialah penegasan ulang, yaitu potongan yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.

Pedoman Penskoran:

No.
Uraian Jawaban/Kata kunci
Skor
1
Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi mencakup tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi  dengan sangat tepat.
4
2
Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi mencakup tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi    dengan tepat.
3
3
Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi mencakup tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi  dengan kurang tepat.
2
4
Peserta didik menjelaskan struktur kebahasaan teks eksposisi mencakup tesis/pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi  dengan tidak tepat.
1

Total Skor




4. teladan teks eksposisi bertema lingkungan



Nilai Akhir : (skor nomor 1+ 2+3+4+5 ) X 5

Nilai maksimal : 20 X 5 = 100







PEMBAHASAN SOAL

BACA MATERI PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KLIK  /search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil

BACA MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI KLIK  /search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil

BACA JUGA


KISI-KISI DAN SOAL PENILAIAN TENGAH (PTS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

BAHASA INDONESIA SMA/MA KELAS X, XI, XII KURIKULUM 2013

1. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS X KLIK /search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil

2. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS XI KLIK /search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil

3. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS XII KLIK /search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil

You Might Like :

0 Response to "Contoh Soal Evaluasi Tengah Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas X Sma/Ma Tahun Pelajaran 2018/2019"

Total Pageviews

114,346