Latest News

: Pembahasan Soal Un 2017/2018 Bahasa Indonesia Smp/Mts Nomor 9: Membandingkan Penggunaan Bahasa Dua Teks


9. Bacalah kedua teks berikut!

Teks I
Teks II
Pensiun merupakan masa seseorang berhenti bekerja. Banyak yang mengalami syndrome ketika mendekati pensiun. Makanya sebelum pensiun diberi wejangan dulu
Upaya pembenahan transportasi publik terus dilakukan. Selain menambah jaringan rute bus, juga memperbaiki sistemnya.

 Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut adalah...


Teks I
Teks II
A
kata tidak baku
kata-kata baku
B
istilah asing
menggunakan ungkapan
C
bahasa resmi
bahasa sehari-hari
D
kalimat tunggal
kalimat majemuk

 Kunci Jawaban: A
Perbedaan penggunaan bahasa pada kedua teks tersebut yaitu teks I menggunakan kata tidak baku dan teks II menggunakan kata-kata baku (opsi A). 
Kata tidak baku pada teks I yaitu kata makanya dan wejangan. Kata baku dari kata makanya yaitu oleh alasannya itu, sedangkan kata baku dari kata wejangan yaitu pengarahan
RINGKASAN MATERI
Membandingkan Penggunaan Bahasa Dua Teks 
Ragam Bahasa
A.  Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa yaitu variasi bahasa berdasarkan pemakaian, yang berbeda-beda berdasarkan topik yang dibicarakan, berdasarkan kekerabatan pembicara, mitra bicara, orang yang dibicarakan, serta berdasarkan medium pembicara (Bachman, 1990). 
B. Jenis-Jenis Ragam Bahasa
1. Jenis-jenis Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian
Dari segi pemakaian ragam bahasa dibagi menjadi 3 jenis yaitu: ( a) berdasarkan media (b) berdasarkan kekerabatan antarpembicara (c) berdasarkan topik pembicaraan.
a.  Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ditinjau dari media atau sarana yang dipakai untuk menghasilkan bahasa, ragam bahasa terdiri dari: (1) Ragam bahasa verbal (2) Ragam bahasa tulis. 
Ciri-ciri ragam lisan: (a) Memerlukan orang kedua/teman bicara; (b) Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu; (c)Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh. (d) Berlangsung cepat; (e) Sering sanggup berlangsung tanpa alat bantu; (f) Kesalahan sanggup pribadi dikoreksi; (g) Dapat dibantu dengan gerak badan dan mimik wajah serta intonasi.
Contoh ragam verbal : (1) Nia sedang baca surat kabar. (2) Ari mau nulis surat.
Ciri-ciri ragam tulis: (a)Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara; (b)Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu; (c) Harus memperhatikan unsur gramatikal; (d) Berlangsung lambat; (e) Selalu menggunakan alat bantu; (f) Kesalahan tidak sanggup pribadi dikoreksi; (g) Tidak sanggup dibantu dengan gerak badan dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh ragam tulis: (1) Nia sedang membaca surat kabar (2) Ari ingin menulis surat.
b. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Hubungan Antarpembicara 
Menurut bersahabat tidaknya pembicara, ragam bahasa dibedakan dibedakan menjadi: 1) Ragam bahasa resmi,
2) ragam bahasa santai, 3) ragam bahasa akrab.  
c. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan
Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek atau register.
Fungsiolek yaitu variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu dipakai untuk keperluan atau bidang apa.  Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan sebagai Berikut:
1)   Ragam hukum: Dia dieksekusi alasannya melaksanakan tindak pidana 
2)   Ragam bisnis:  Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.
3)   Ragam sastra: Cerita itu menggunakan unsur flashback .
4)   Ragam kedokteran:  Anak itu menderita penyakit kuorsior .
5)   Ragam psikologi:  Penderita autis perlu mendapat bimbingan yang intensif.
6)    Ragam Olahraga: Hari ini PON XIX/2016 mulai memperebutkan medali emas.
7)   Ragam Bahasa Ilmiah: Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari materi busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
2. Jenis Ragam Bahasa Ditinjau dari Sudut Pandang Penutur
 Ragam bahasa ditinjau dari sudut pandang penutur dibedakan menjadi
a. ragam bahasa berdasarkan daerah
b. ragam bahasa berdasarkan pendidikan formal.
c. ragam bahasa berdasarkan perilaku penutur
Penjelasan:
a. Ragam Bahasa Menurut Daerah
Ragam bahasa berdasarkan kawasan sanggup dibedakan menjadi dialek dan kronolek.  Dialek, yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.  Misalnya, Bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya. Kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang dipakai oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Contoh : Misalnya, bahasa Melayu masa kerajaan Sriwijaya berbeda dengan bahasa Melayu masa Abdullah bin Abdul Kadir Munsji dan berbeda pula dengan bahasa Melayu Riau sekarang.

b. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan Formal /Status Sosial
Ragam bahasa berdasarkan pendidikan formal, menunjukkan perbedaan yang terang antara kaum yang berpendidikan formal (terpelajar) dan yang tidak. Bunyi /f/ dan gugus konsonan selesai /-ks/, misalnya, sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau hanya berpendidikan rendah. 
Contoh Pengucapan kata film oleh orang berpendidikan/terpelajar [film]. Sedangkan pengucapan oleh orang yang tidak berakal [pilm].
Dalam ragam ini dikenal istilah Sosiolek, yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua kasus pribadi para penuturnya, ibarat usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
c. Ragam Bahasa Menurut Sikap Penutur
Ragam ini sanggup disebut langgam atau gaya berbahasa seseorang atau idiolek. Idiolek yaitu variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek, setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. Idiolek bergantung pada perilaku penutur terhadap orang yang diajak berbicara atau pembacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara lain oleh umur dan kedudukan yang disapa, tingkat keakraban antarpenutur, pokok kasus yang hendak disampaikannya, dan tujuan penyampaian informasinya.
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Keformalan
a. Ragam Beku (Frozen)
Ragam beku yaitu variasi bahasa yang paling formal, yang dipakai pada situasi-situasi hikmat, contohnya dalam upacara kenegaraan, khotbah, dan sebagainya. Ciri ragam ini yaitu cenderung tetap.

b. Ragam Resmi (Formal)
Ragam resmi yaitu variasi bahasa yang biasa dipakai pada pidato kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya. Lebih fleksibel

c. Ragam Usaha (Konsultatif)
Ragam perjuangan atau ragam konsultatif yaitu variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi.
d. Ragam Santai (Casual)
Ragam santai yaitu ragam bahasa yang dipakai dalam situasi yang tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau sahabat karib pada waktu istirahat dan sebagainya.  Misalnya penggunaan kata sapaan mas, mbak.
e. Ragam Akrab (Intimate)
Ragam bersahabat yaitu variasi bahasa yang biasa dipakai leh para penutur yang hubungannya sudah akrab. Variasi bahasa ini biasanya pendek-pendek dan tidak jelas. Sapaan dab yg berarti mas di jogja

C.  RAGAM BAKU DAN RAGAM TIDAK BAKU 
Ragam baku dijadikan tolok bandingan bagi pemakaian bahasa yang benar. Ragam baku mempunyai kaidah-kaidah paling lengkap diperikan jikalau dibandingkan dengan ragam bahasa yang lain.
Pemakaian ragam baku tercermin dalam situasi berikut ini.
1) Komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat resmi, surat-menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan, dan sebagainya.
2) Wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karya ilmiah.
3) Pembicaraan di depan umum, yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah, dan sebagainya.
4) Pembicaraan dengan orang yang dihormati.
Secara umum, fungsi bahasa baku yaitu sebagai berikut.

1.      Pemersatu, pemakaian bahasa baku sanggup mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.

2.      Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku sanggup menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.

3.      Pembawa kewibawaan, pemakai bahasa baku sanggup menunjukkan kewibawaan pemakainya.

4.      Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau sekelompok orang.
Sikap terhadap bahasa baku setidak-tidaknya mengandung tiga dimensi, yaitu (1) perilaku kesetiaan bahasa, (2) perilaku pujian bahasa, dan (3) perilaku kesadaran akan norma dan kaidah bahasa. Ketiga perilaku tersebut terkait erat dengan keempat fungsi bahasa baku.
Sumber: 
Wibowo, Hari dkk. 2016. Ragam Bahasa dan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:  Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

BAHAN LES/PERSIAPAN UN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JENJANG SMP/MTs.

PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.

1. Menentukan Makna Istilah Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

2. Menentukan Maksud Kalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

3. Pernyataan yang Sesuai Isi Teks Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

4. Kalimat Hubungan Pertentangan Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa


6. Kalimat Utama Paragraf Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

7. Kalimat Simpulan Paragraf Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa


9. Perbandingan Penggunaan Bahasa Dua Teks Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

10. Pola Pengembangan Cerita Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa

0 Response to ": Pembahasan Soal Un 2017/2018 Bahasa Indonesia Smp/Mts Nomor 9: Membandingkan Penggunaan Bahasa Dua Teks"

Total Pageviews