Latest News

Menulis Teks Eksplanasi Menurut Struktur Dan Kebahasaan


MENULIS TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN STRUKTUR DAN KEBAHASAAN
Hal penting yang perlu menerima perhatian utama dalam menyusun teks eksplanasi adalah
bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik
itu berkenaan dengan alam, budaya, ataupun sosial. Adapun pengembangannya sanggup berpola
kronologis ataupun kausalitas.
Teks eksplanasi tergolong ke dalam genre faktual. Oleh lantaran itu, topik-topik yang dipilih haruslah berupa topik yang sanggup memperluas wawasan ataupun pengetahuan pembacanya
perihal suatu proses. Adapun yang dimaksud dengan proses merupakan suatu urutan dari suatu
insiden atau peristiwa. Paparannya harus menurut fakta ataupun pendapat-pendapat yang
benar; bukan hasil imajinasi, rekaan, ataupun sesuatu yang bersifat fiktif.
Hal lain yang harus diperhatikan di dalam penulisan teks eksplanasi yaitu hubungan
antarbagiannya yang berupa peristiwa. Pola relasi antarperistiwa itu disusun dalam bentuk
kronologis ataupun lantaran akibat. Bentuknya dinyatakan dengan konjungsi yang digunakannya
sebagai berikut.
A. Hubungan kronologis: kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, bahkan, selanjutnya,
akhirnya.
B. Hubungan lantaran akibat: sebab itu, oleh karena.
Untuk menyusun kedua pola itu, langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.
1. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3. Penulis menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca
sanggup melihat seluruh proses itu dengan terperinci (Kosasih, 2014: 191)

Adapun langkah-langkah penyususannya yaitu sebagai berikut.
a. Menentukan satu fenomena insiden alam atau sosial budaya
Misalnya, insiden alam gempa bumi
b. Mendafar topik- topik yang sanggup dikembangkan menjadi teks eksplanasi
Contoh:
1) pengertian gempa bumi
2) proses terjadinya gempa bumi
3) akhir gempa bumi
4) penyebab gempa bumi
5) gempa bumi vulkanik dan tektonik

6) waktu terjadinya gempa
7) kawasan yang terkena gempa
8) yang harus dilakukan untuk menghadapi gempa bumi
9) yang harus dilakukan ketika terjadinya gempa
c. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya sanggup disusun secara kausalitas atau kronologis.

Dalam tahap ini, sanggup saja menciptakan topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.

 Struktur Teks eksplanasi
Topik-Topik
1) Identifkasi fenomena
a) pengertian gempa bumi
b) daerah/tempat terjadinya gempa.
c) macam gempa bumi
2) Proses insiden
a) proses terjadinya gempa tektonik
b) proses terjadinya gempa vulkanik
c) akhir gempa
3) Ulasan
a) simpulan waktu terjadinya gempa
b) tindakan persiapan menghadapi gempa
c) tindakan ketika terjadi gempa

Adapun pengembangan paragrafnya, kita sanggup menyusun kerangka menyerupai berikut.
Contoh:

1.         pengertian gempa bumi

2.         daerah/tempat terjadinya gempa.

3.         macam gempa bumi

4.         proses terjadinya gempa tektonik

5.         proses terjadinya gempa vulkanik

6.         akibat gempa

7.         simpulan waktu terjadinya gempa

8.         tindakan persiapan menghadapi gempa

9.         tindakan ketika terjadi gempa.

d. Pengumpulan data

Dalam hal ini kita sanggup melakukannya dengan membaca banyak sekali referensi, melaksanakan observasi, dan wawancara.

e. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun sanggup saja menciptakan kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, menyerupai konjungsi-konjungsi yang biasa dipakai dalam teks eksplanasi, sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut pola pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi.

Gempa Bumi

Gempa bumi yaitu getaran atau goncangan yang terjadi lantaran pergerakan lapisan kerikil bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di kawasan yang berada erat dengan gunung berapi dan juga di kawasan yang dikelilingi lautan luas.

            Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi lantaran lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi klarifikasi bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar kawasan lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, menyerupai halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lain, itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi lantaran adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Sehingga tanah di sekitar gunung bergetar bahkan getarannya hingga terasa jauh, hal itu menjadi lantaran gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi kalau dibandingkan dengan gempa tektonik.

Peristiwa gempa bumi yang terjadi begitu cepat sanggup menjadikan dampak yang sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat berpengaruh dan merambat ke segala arah sehingga sanggup menghancurkan bangunan dan menjadikan korban jiwa.

Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa gempa sanggup terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Mesikpun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, menyerupai pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan bundar api lantaran banyaknya gunung berapi. Salah satu tindakan yang sanggup dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa yaitu mengetahui jalan yang paling kondusif untuk meninggalkan rumah kalau terjadi gempa. Sedangkan ketika terjadi gempa yaitu menjauhi jendela kaca, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh.

f.     Menyunting teks eksplanasi yang ditulis teman. Tujuannya untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin ada dalam teks itu, contohnya berkenaan dengan
1) isi teks,
2) struktur,
3) kaidah kebahasaan, dan
4) ejaan/tanda bacanya.

Rujukan
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya

Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Suherli, dkk. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi  Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

0 Response to "Menulis Teks Eksplanasi Menurut Struktur Dan Kebahasaan"

Total Pageviews