Latest News

Curhatan Anak Ips (Kamuwajibbaca)

IPS ? Jurusan yang dicap buangan, tempatnya belum dewasa yang bandel, sampe tempatnya belum dewasa yang bodoh, mungkin kata-kata itu sudah tidak asing ditelinga belum dewasa sekolahan. Kebayangkan beratnya jadi anak ips belum apa-apa aja udah dicap bodoh. Belum lagi harus mendengarkan ocehan guru2 ipa yang merendahkan anak2 ips. ada dongeng konkret nih waktu kelas 1 pas masa-masanya penentuan jurusan ada salah satu siswa yang bertanya ke salah satu guru ipa "bu aku lebih baik mengambil jurusan ipa atau ips ya? " Kalian tau teman-teman jawabannya apa? Jawabannya kurang lebih menyerupai ini "terserah kau maunya jadi orang pinter diantara orang-orang terbelakang apa jadi orang cendekia diantara orang-orang pintar" nah ngertikan maksudnya itu orang terbelakang dan orang pintar. Saat itu, detik itu aku mulai TIDAK suka guru2 ipa yang notabene pemikirannya sama menyerupai itu. Mungkin itu perkataan yang tidak akan pernah aku lupakan. Hallo ibu/bapak guru ipa jikalau memang anak ips itu terbelakang jangan dibilang terbelakang atuh, seharusnya ibu/bapak guru SEBAGAI guru yang tugasnya membina anak-anaknya menjadi lebih cerdas bukannya justru memberi cap/label bahwa anak itu bodoh. #perkataanadalahdo'a 

Selain derita dikala disekolah dicap bodoh, anak ips pun pas mau keluar sekolah itu atau mau melanjutkan keperguruan tinggi harus berpengaruh mental bersaing sama anak ipa yang banyak ngambil lahan anak ips. Kalo dilihat-lihat banyak sekolah2 kedinasan yang syarat utamanya ialah anak ipa yaa otomatis anak ips gabisa dong, sepakat itu buat anak ipa aja dah kita mah terbelakang ngalah aja. Lanjut mau keperguruan tinggipun bukan hal yang aneh lagi banyak anak ipa yang bantimg stir ngambil lahan anak ips, waduhh.... kebayangkan gimana kasihannya anak ips.... 

Ada spoiler drikaskus nih :
"Spoiler forbuat anak IPA yg kuliah ga ambil jurusannya ngapain kalian capek2 berguru ilmu yg ga begitu guna di kuliahan? klo udah tau mau masuk ke jurusan kami. capek2 ngitung bola di lempar. capek2 ngitung jarak pengereman di mobil. emang klo mau ngerem lu bakal ngitung dulu gitu? palingan klo ngerem lu bakal ngandelin ilmu kira" kan?. capek" blajar ilmu kimia emangklo lu mau masak lu itung dulu reaksikimia yg terjadi?.sekarang gw mau tanya sama lo, apa semua itu bakal guna di bidang yg lu ambil? terus klo ga bgtu guna, lu masuk IPA buat apa? gengsi?"

Gimana berdasarkan pendapat kalian , aku mungkin setengah sepakat setengah ngga alasannya berdasarkan aku ilmu ipa pun penting dan itu sangat berkhasiat untuk teman2 yang memang bidangnya sudah di ipa terkecuali untuk anak2 yang gasuka ipa tapi masuk ipa. mau apa to ndok ?? 

Banyak orang memaksakan diri untuk masuk kelas IPA, supaya orangtuanya bangga. Ada juga yang masuk IPA alasannya gengsi semoga nggak dianggap bego ataupun anak buangan. Sayangnya, orang-orang ini (kadang orang tuanya) tak melihat bagaimana kapasitas otaknya dan minatnya. Yang penting masuk IPA, sogok sana sogok sini, kursus sana kursus sini. Akibatnya, otak jadi kram dan berasap kepanasan alasannya kelelahan ngitung frekuensi sirene mobil. Tak hanya itu, dingklik di kelas IPA juga dianggap sebagai ‘jaminan’ gampang dikala seleksi masuk sekolah tinggi tinggi. Walah, yang masuk IPA nggak lolos seleksi Perguruan Tinggi Negeri juga banyak bukan ? 

Anggapan yang mendiskriminasikan belum dewasa di kelas IPS menciptakan banyak belum dewasa dengan minat sosial ‘minder’ alasannya banyak sekali label negatif yang menghantui. Semoga di masa depan, kita, dan juga banyak orang lainnya berhenti memandang sinis orang-orang yang masuk IPS dan Bahasa, serta berhenti menganggap mereka sebagai orang-orang buangan yang kurang cerdas. Cerdas nggak cuma dihitung dari keahlian ngitung momentum, gaya, daya, ataupun itung-itungan lain yang bikin rambut makin keriting.

Salam hangat dari cagur IPS ❤


0 Response to "Curhatan Anak Ips (Kamuwajibbaca)"

Total Pageviews