KETUHANAN
Oleh: KH. M. Abdul Ghufron Al Bantani
Salam Sejahtera
Rahayu
Filsafat Ketuhanan yaitu aliran wacana Tuhan dengan pendekatan nalar Budi, yaitu menggunakan apa yang disebut sebagai pandekatan Filosofis. Bagi penganut agama tertentu (Islam, Kristen, Budha, Hindu, Katolik) akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha pemikirannya. Makara filsafat ketuhanan yaitu aliran para insan dengan pendekatan nalar kebijaksanaan wacana Tuhan. Usaha yang dilakukan insan ini bukanlah menemukan yang kuasa secara absolute atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi insan untuk hingga pada kebenaran wacana Tuhan.
Di Indonesia sendiri, terdiri dari banyak suku-suku dari Sabang hingga Merauke, di dalamnya terdapat Agama yang berbeda-beda, akan tetapi tetap satu Ketuhanan Yang Maha Esa, Indonesia populer sebagai Negara yang memegang teguh persatuan dan kesatuan, sehingga tercipta semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketuhanan yang Maha Esa yaitu hasil kompromi pendiri bangsa. Tentu kita masih terus berharap perwujudan “Ketuhanan Yang Berkebudayaan” menyerupai yang di cita-citakan Bung Karno. Kita masih terus berharap prinsip ketuhanan yang mendorong kehidupan serasi dan saling hormat-menghormati, bukan sebaliknya. Dalam menimbulkan wujud perbedaan pemeluk agama, maka disimbulkan Asas Negara dengan menggunakan lambang Bintang. Bintang tersebut melambangkan Sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Lambang bintang tersebut dianggap sebagai sebuah cahaya, menyerupai cahaya kerohanian yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
Dibagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan warna alam yang orisinil yang mempunyai Tuhan, bukanlah sekedar rekaan manusia, tetapi sumber dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan perilaku hormat menghormati dan berafiliasi antara pemeluk agama dengan penganut akidah yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan akidah terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan akidah terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu duduk perkara yang menyangkut korelasi eksklusif insan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan perilaku saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan akidah terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam Surat Al-Kahfi:
قُلْ اِنَّمَا اَنَا۫ بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحٰىٓ اِلَيَّ اَنَّمَآ اِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَاحِدٌ ج فَمَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاءَ رَبِّهٖ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادِ رَبِّهٖٓ ۦ اَحَدًا
Artinya:”Katakanlah (Muhammad),”Sesungguhnya saya ini hanya seorang insan menyerupai kamu, bahwa bekerjsama Tuhan kau yaitu Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan jangan mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”(Q.S. Al-Kahfi: 110)
Salam Jiwa NKRI
Salam Jiwa Merah Putih
Salam Jiwa Pancasila
Salam Jiwa Bhinneka Tunggal Ika
Salam Jiwa Rakyat Indonesia
Salam Jiwa Lintas Agama
Salam Jiwa Angkatan Darat (AD)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AL)
Salam Jiwa Angkatan Laut (AU)
Salam Jiwa Polisi
Salam Jiwa Rindu Ghufron
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;
Salam Sejahtera
Rahayu
Malang, Kamis. 04 April 2019
Waktu : 21.15 WIB
0 Response to "Ketuhanan"