Menteri Kesehatan Nila Moeloek |
Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada dikala proses rekapitulasi hasil Pemilu 2019 kembali bertambah. KPU mengatakan, jumlahnya sekarang menjadi 119 orang.
"Datanya bertambah, 119 meninggal dunia, 548 sakit, tersebar di 25 provinsi," kata komisioner KPU Viryan Aziz di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Menurut Viryan, total petugas KPPS yang meninggal dunia dan sakit sejumlah 667 orang. Data itu menurut update terbaru hari ini sampai pukul 16.30 WIB.
Menyikapi banyaknya petugas KPPS yang meninggal dan jatuh sakit, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyarankan perlu adanya penilaian untuk pemilu di lalu hari.
“Saya kira memang ini seharusnya diperhatikan, mustahil kita itu bekerja 24 jam,” kata Nila ibarat dikutip Antara.
Menurut dia, seharusnya persiapan dapat lebih matang dengan menugaskan anggota KPPS bekerja secara bergantian sesuai waktu kerja yang sudah disepakati sebelumnya.
Menkes menyebut beberapa alasan yang mengakibatkan meninggalnya anggota KPPS dapat dikarenakan kondisi kelelahan, tidak beristirahat, dan yang bersangkutan mempunyai riwayat penyakit sebelumnya.
"Kelelahan, mungkin aku hipertensi, obatnya tidak aku bawa, mungkin beberapa jam aku capek, stres, tidurnya kurang, dapat tensinya naik," tandas Nila.
Ia juga mengatakan, dikala ini Kementerian Kesehatan telah bergerak untuk membantu para petugas KPPS yang sakit. [Ibnu K/Tarbiyah]
0 Response to "Petugas Kpps Meninggal Bertambah Jadi 119 Orang, Menkes Minta Pemilu Dievaluasi"