MODEL PENGEMBANGAN KTSP SEKOLAH MENENGAH ATAS
TAHUN 2018
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
A. Pengertian KTSP
Kurikulum ialah seperangkat planning dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan materi pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan acara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan penerima didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ialah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.KTSP merupakan contoh dalam pelaksanaan proses pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang sesuai dengan tuntutan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013.
B. Komponen KTSP
Komponen KTSP meliputi 3 dokumen, yaitu:
1. Dokumen 1 yang disebut dengan Buku I KTSP berisi sekurang-kurangnya visi, misi, tujuan, muatan, pengaturan beban belajar, dan kalender pendidikan;
2. Dokumen 2 yang disebut dengan Buku II KTSP berisi silabus yang dikembangkan menurut Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun pelajaran tertentu. Silabus dipakai sebagai contoh dalam pengembangan RPP;
3. Dokumen 3 yang disebut dengan Buku III KTSP berisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun sesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan penerima didik di lingkungan belajar.
Buku I KTSP menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah, sedangkan penyusunan Buku II dan Buku III KTSP menjadi tanggung jawab masing-masing tenaga pendidik.
C. Pengembangan KTSP
Pengembangan KTSP Sekolah Menengan Atas mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum 2013. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan provinsi.
Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan:
1. Acuan Konseptual
Acuan konseptual paling sedikit meliputi:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan adat mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian penerima didik secara utuh, sehingga perlu dituangkan dalam KTSP, biar semua acara yang terkait pembelajaran sanggup meningkatkan iman, takwa, dan adat mulia.
b. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan intra-umat dan antar-umat beragama.
c. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun aksara dan wawasan kebangsaan penerima didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.Oleh lantaran itu kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan perilaku kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI, melalui acara terkait yang diatur dan dituangkan dalam KTSP.
d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat insan yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik penerima didik, melalui aneka macam acara yang diatur dan dituangkan dalam KTSP.
e. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu, yang sanggup dituangkan dalam proses dan prosedur rekruitmen dan mutasi penerima didik.
f. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi penerima didik yang diharapkan antara lain berpikir kritis dan menciptakan keputusan, memecahkan duduk perkara yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, memakai pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara. Hal tersebut sanggup tertuang dalam komponen kurikulum nasional, daerah, satuan pendidikan, maupun pengembangan diri.
g. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus sanggup mendukung tumbuh kembangnya eksklusif penerima didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh alasannya ialah itu, kurikulum perlu membuatkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali penerima didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja, bagi penerima didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut antara lain sanggup dikembangkan melalui aktualisasi mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, pengembangan muatan lokal maupun pengembangan diri.
h. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi pengaruh global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana ipteks sangat berperan sebagai pencetus utama perubahan.Pendidikan harus terus menerus melaksanakan pembiasaan terhadap perkembangan iptek sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.Oleh lantaran itu, kurikulum harus dikembangkan secara terpola dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan iptek, melalui pengembangan secara berkelanjutan dalam kurikulum satuan pendidikan.
i. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah mempunyai keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.Masing-masing tempat memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik tempat dan pengalaman hidup sehari-hari sehingga kurikulum perlu memuat hal tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan tempat dan lingkunganya.
j. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam abad otonomi dan desentralisasi, kurikulum ialah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang sanggup mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan tempat dan nasional.
k. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik secara individu, masyarakat maupun bangsa dan Negara.Kemandirian sangat penting di abad globalisasi. Hubungan antar bangsa yang tidak lagi mengenal batas wilayah, persaingan dalam pelaksanaan pasar bebas, menuntut kemandirian dan ketangguhan daya saing, oleh lantaran itu perlu dipersiapkan generasi yang siap menghadapi persaingan dan bisa hidup berdampingan dengan bangsa lain, yang mendasari pengembangan KTSP.
l. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari tempat dan bangsa lain.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan, sehingga KTSP mempunyai kekhasan satuan pendidikan.
2. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan paling sedikit meliputi:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan penerima didik dan lingkungannya pada masa sekarang dan yang akan datang
Kurikulum dikembangkan menurut prinsip bahwa penerima didik mempunyai posisi sentral yang berarti bahwa acara pembelajaran harus berpusat pada penerima didik. Kurikulum juga bertujuan untuk membuatkan kompetensi penerima didik untuk membuatkan kompetensi penerima didik biar menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi penerima didik diubahsuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan penerima didik serta tuntutan lingkungan pada masa sekarang dan yang akan dating.
b. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan penerima didik untuk berguru sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan insan seutuhnya.
c. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum meliputi keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.
3. Prosedur operasional
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi:
a. Analisis yang mencakup:
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
2) analisis kebutuhan penerima didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
3) analisis ketersediaan sumber daya pendidikan
b. Penyusunanyang mencakup:
1) perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
2) pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan;
3) pengaturan beban berguru penerima didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas;
4) penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan;
5) pengembangan silabus;
6) pengembangansilabus mata pelajaran muatan lokal (jika tidak disediakan oleh pemerintah daerah); dan
7) pengembanganrencana pelaksanaan pembelajaran setiap mata pelajaran.
c. Penetapan yang dilakukan kepala sekolah menurut hasil rapat dewan pendidik satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah.
d. Pengesahandilakukan olehDinas Pendidikan Provinsi setempat.
UNDUH FILE PEDOMAN/ MODEL PENGEMBANGAN KTSP TAHUN 2018 KLIK https://drive.google.com/open?id=1iFr-jBrm0fW2gmfIpsKk299BTtNOFKPX
CONTOH KTSP TAHUN 2018/2019 KLIK /search?q=kurikulum-sma-negeri-2boyolali-tahun
CONTOH INSTRUMEN VALIDASI KTSP KLIK /search?q=kurikulum-sma-negeri-2boyolali-tahun
CONTOH KTSP TAHUN 2018/2019 KLIK /search?q=kurikulum-sma-negeri-2boyolali-tahun
CONTOH INSTRUMEN VALIDASI KTSP KLIK /search?q=kurikulum-sma-negeri-2boyolali-tahun
0 Response to "Model Pengembangan Kurikulum Sekolah / Ktsp Tahun Pelajaran 2018/2019 Sma"