Menemukan Makna Puisi
Seorang pengarang puisi pastilah mempunyai maksud yang ingin disampaikan melalui puisi yang diciptakan. Maksud puisi sanggup berupa pesan atau amanat penulis kepada pembaca. Amanat yang ingin disampaikan oleh penyair itulah yang dimaksud makna puisi. Tentu saja, pesan itu boleh lebih dari satu.
Contoh puisi dan analisis makna puisi
W. S. Rendra
Kita yaitu angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita yaitu angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur eksklusif orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
inilah citra rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja?
inilah citra rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita yaitu kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah yaitu ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah yaitu ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul kemudian lalang,
tidak sanggup kita hubung-hubungkan.
Gejala-gejala yang muncul kemudian lalang,
tidak sanggup kita hubung-hubungkan.
Kita murka pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa udik dan santai.
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa udik dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya sanggup membeli dan memakai
tanpa sanggup mencipta.
Kita tidak sanggup memimpin,
tetapi hanya sanggup berkuasa,
persis ibarat bapak-bapak kita.
kita hanya sanggup membeli dan memakai
tanpa sanggup mencipta.
Kita tidak sanggup memimpin,
tetapi hanya sanggup berkuasa,
persis ibarat bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana belum dewasa memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Di sana belum dewasa memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi parasit di dahan.
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi parasit di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak sanggup kita tafsirkan,
lebih yummy kita lari ke dalam puisi ganja.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tidak sanggup kita tafsirkan,
lebih yummy kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan jika ada ada tirani merajalela,
ia membisu tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus membisu saja.
ia membisu tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana? Apakah kita akan terus membisu saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara aturan dikhianati berulang kali.
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara aturan dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan jika luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita yaitu angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita yaitu angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita yaitu angkatan yang berbahaya.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita yaitu angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
0 Response to "Contoh Memilih Makna Puisi"