Latest News

Menunjukkan Kesalahan Penggunaan Ejaan


MENUNJUKKAN KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN
Menujukkan artinya memperlihatkan; menyatakan; membuktikan (dengan bukti dan sebagainya) (https://kbbi.web.id/tunjuk).
Ejaan ialah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk goresan pena (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca; (https://kbbi.web.id/eja)
Menujukkan kesalahan penggunaan ejaan artinya menyatakan atau membuktikan kata, kalimat, dan sebagainya yang tidak sesuai dengan kaidah atau pedoman. Aturan atau kaidah mengenai ejaan terdapat dalam fatwa umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) sesuai dengan permendikbud nomor 50 tahun 2015 ihwal Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
(Unduh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia DI SINI)
Contoh soal dan kunci jawaban

1.    Penulisan kata depan yang tidak tepat terdapat dalam kalimat …
A. Kemarin Aira Aftani bertamasya ke Pulau Buton.
B. Ia pulang dari Jakarta.
C. Ayah berangkat keluar negeri.
D. Tikus itu bersembunyi di bawah meja.

Pembahasan: keluar negeri seharusnya ditulis ke luar negeri (kata depan ditulis terpisah dengan kata lain)

2.      Bacalah teks berikut.

(1)          Kegiatan pramuka diadakan pada hari sabtu pukul 13.00. (2) Kegiatan pramuka ini dimulai dengan upacara pembukaan. (3) Upacara dilakukan di halaman sekolah. (4) Setelah upacara, anggota pramuka kembali ke kelas untuk menerima pengarahan dari pembina pramuka.

Kalimat yang terdapat kesalahan penulisan ejaan ialah kalimat bernomor…

A.    1

B.     2

C.     3

D.    4

Pembahasan: kata sabtu seharusnya ditulis Sabtu (nama hari ditulis dengan abjad kapital pada awal kata)

RINGKASAN MATERI

A. Penulisan Kata Depan
Kata depan, menyerupai di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Di mana ia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
Mari kita berangkat ke kantor.
Saya pergi ke sana mencarinya.
Ia berasal dari Pulau Penyengat.
Cincin itu terbuat dari emas.

B. Pemakaian Huruf Kapital 

1. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan simpulan dalam satu jam.
2. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
André-Marie Ampère
Mujair
Rudolf Diesel
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak digunakan sebagai abjad pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
ikan mujair
mesin diesel
5 ampere
10 volt
(2) Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan abjad pertama kata yang bermakna “anak dari”, menyerupai bin, binti, boru, dan van, atau abjad pertama kata tugas.
Misalnya:
Abdul Rahman bin Zaini
Siti Fatimah binti Salim
Indani boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
Mutiara dari Selatan
3. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Orang itu menasihati anaknya, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
"Besok pagi," kata dia, "mereka akan berangkat."
4. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
Hindu Weda
Allah
Tuhan
Allah akan mengatakan jalan kepada hamba-Nya.
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat.
5. a. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Haji Agus Salim
Imam Hambali

Nabi Ibrahim
Raden Ajeng Kartini
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
b. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:
Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
Silakan duduk, Prof.
Mohon izin, Jenderal.
6. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gubernur Papua Barat
7. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan abjad awal kapital.
Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
8. a. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:
tahun Hijriah tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid
hari Jumat hari Galungan
hari Lebaran hari Natal
b. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur nama kejadian sejarah.
Misalnya:
Konferensi Asia Afrika
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Catatan:
Huruf pertama kejadian sejarah yang tidak digunakan sebagai nama tidak ditulis dengan abjad kapital.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan abjad kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan abjad kapital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis sanggup dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal banyak sekali macam gula, menyerupai gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring memiliki fungsi yang berbeda.
Contoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
10. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, menyerupai di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 ihwal Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
11. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, menyerupai di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia distributor surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".
12. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama unsur akronim nama gelar, pangkat, atau
sapaan.
Misalnya:
S.H. sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.S. sarjana sastra
M.A. master of arts
M.H
um. magister humaniora
M.Si. magister sains
K.H. kiai haji
Hj. hajah
Mgr. monseigneur
Pdt.
pendeta
Dg. daeng
Dt. datuk
R.A. raden ayu
St. sutan
Tb. tubagus
Dr. doktor
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara
13. Huruf kapital digunakan sebagai abjad pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, menyerupai bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.
Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
"Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”
Catatan:
(1) Istilah hubungan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan abjad awal kapital.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Siapa nama Anda?
(Permendikbud nomor 50 tahun 2015 ihwal Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)


UNDUH KAIDAH PEMAKAIAN TANDA BACA DI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA DI SINI 

BAHAN PERSIAPAN USBN SD/MI TAHUN 2018: KISI-KISI SOAL, RINGKASAN MATERI, SOAL DAN KUNCI JAWABAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

A.    Ruang Lingkup Materi Membaca Nonsastra

  1. menentukan makna kata/istilah pada teks


  1. menentukan antonim/sinonim


  1. menggali gosip tersurat teks


  1. menentukan unsur teks (kalimat utama/penjelas)


  1. menentukan wangsit pokok teks


  1. menggali gosip tersirat teks


  1. menentukan pernyataan sesuai isi teks


  1. mengidentifikasi jenis teks


  1. memprediksi kejadian menurut isi teks


  1. membandingkan isi teks


  1. melengkapi tabel dengan pokok-pokok pikiran menurut isi teks


B. RUANG LINGKUP MATERI MEMBACA SASTRA

  1. Menentukan gosip tersurat pada karya sastra

a. Menentukan gosip tersurat pada karya sastra puisi


b. Menentukan gosip tersurat pada karya sastra prosa


c. Menentukan gosip tersurat pada karya sastra drama


  1. Menentukan unsur intrinsik karya sastra (tokoh, latar, tabiat tokoh)


  1. Menentukan makna kata/simbol/kias


  1. Menggali gosip tersirat dalam karya sastra (menyimpulkan/ memaknai bab teks )


  1. Menentukan unsur intrinsik karya sastra (konflik, amanat, tema)


  1. Memprediksi kejadian menurut isi cerita


  1. Menentukan nilai-nilai cerita


  1. Menentukan keteladanan tokoh cerita


C. RUANG LINGKUP MATERI MENULIS TERBATAS

  1. Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/kata/ungkapan/peribahasa


  1. Menyusun banyak sekali petunjuk (menggunakan/membuat sesuatu)


  1. Menyusun banyak sekali teks (deskripsi, narasi)


  1. Melengkapi banyak sekali jenis teks (laporan, iklan, pidato)


  1. Melengkapi kalimat/teks dengan kata bentukan


  1. Memperbaiki penulisan/penggunaan istilah/kata


26.   Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf


D. RUANG LINGKUP MATERI MENYUNTING KATA/ISTILAH, FRASE, KALIMAT, PARAGRAF, EJAAN, DAN TANDA BACA

  1. menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan


28.  menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca


29.menggunakan ejaan


30.menggunaan tanda baca


31.memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan


32.memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca


BEDAH KISI-KISI USBN SD TAHUN 2018 BAHASA INDONESIA KLIK /search?q=menentukan-makna-kataistilah-pada-teks



0 Response to "Menunjukkan Kesalahan Penggunaan Ejaan"

Total Pageviews