Gempa bumi termasuk petaka yang tidak dapat dicegah. Bahkan berdasarkan BMG, gempa bumi tak dapat diprediksi.
Lalu mengapa Rasulullah dan Umar dapat “menghentikan” gempa yang pernah terjadi di Madinah? Tentu semuanya dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena tak dapat dicegah oleh teknologi secanggih apa pun, yang Kuasa mencegah dan menghentikannya hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu memperlihatkan contoh yang sama untuk “menghentikan” gempa Agar tidak berlanjut ke level yang lebih parah.
Bagaimana Caranyanya?
Suatu ketika, Rasulullah bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman naik ke bukit Uhud. Tiba-tiba bukti itu berguncang. Maka dia memukulnya dengan kaki dan bersabda:
اثْبُتْ أُحُدُ فَمَا عَلَيْكَ إِلاَّ نَبِىٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدَانِ
“Tenanglah wahai Uhud, tidak ada di atasmu kecuali seorang Nabi, Ash Shiddiq dan asy Syahid.” (HR. Bukhari)
Di masa kekhalifahan Umar, tiba-tiba Madinah berguncang. Gempa. Umar lalu mengetukkan tongkatnya ke bumi dan mengatakan: “Wahai bumi, apakah saya berbuat tidak adil?”
Lalu dia melanjutkan dengan lantang, “Wahai penduduk Madinah, apakah kalian berbuat dosa? Tinggalkan perbuatan itu atau saya yang bakal meninggalkan kalian.”
Rasulullah dan Umar mengerti bahwa bumi pun dapat diajak komunikasi, dengan izin Allah. Dan bumi itu tunduk pada ketentuan Allah. Akan menawarkan keberkahan jikalau pemimpin dan penduduknya bertaqwa.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami bakal melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Qs. Al-A’raf: 96)
Maka untuk "menghentikan" dan "mencegah" gempa bumi dan aneka macam petaka lantaran peringatan atau eksekusi Allah, pemimpin dan penduduknya diajak untuk meningkatkan ketaqwaan. Sebagaimana usul Umar yang diabadikan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari tersebut.
0 Response to "Begini Caranya Rasulullah Dan Umar “Menghentikan” Gempa"