Gubernur Aceh Ditangkap Kpk, Faizal Assegaf Bully Pks

Faizal Assegaf (CNN)

KPK melaksanakan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Selasa (3/7/2018).

Mengomentari penangkapan itu, Faizal Assegaf membully Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Padahal, Irwandi Yusuf yakni Gubernur tidak didukung oleh PKS. Ia didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Aceh (PNA), Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).






“Skandal Gubernur Aceh Irwandi coreng esensi Syariat Islam. Hukum agama dilecehkan scr keji. Kasus Irwandi tak ubahnya kemunafikan PKS bertopeng agama, yg getol mengkafirkan tp faktanya doyan uang haram. Mestinya pelakunya dieksekusi potong tangan sesuai syariat Islam. *FA*” kata Faizal Assegaf melalui akun Twitter pribadinya, @faizalassegaf, Rabu (4/7/2018).

Skandal Gubernur Aceh Irwandi coreng esensi Syariat Islam. Hukum agama dilecehkan scr keji.

Kasus Irwandi tak ubahnya kemunafikan PKS bertopeng agama, yg getol mengkafirkan tp faktanya doyan uang haram.

Mestinya pelakunya dieksekusi potong tangan sesuai syariat Islam.

*FA*

— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) 4 Juli 2018

Kicauan Faizal Assegaf itu pun menuai banyak cibiran.





“Asal anda tau ya mas faizal, gubernur Aceh ini diusung oleh dua parnas besar yakni demokrat dan PDIP. wagubnya dr demokrat dan irwandi diusung PDIP. Mohon buka kacamata dan catat. Diusung PDIP!!” kata @Ponbid

Asal anda tau ya mas faizal, gubernur Aceh ini diusung oleh dua parnas besar yakni demokrat dan PDIP. wagubnya dr demokrat dan irwandi diusung PDIP. Mohon buka kacamata dan catat. Diusung PDIP!!

— Teuku Raji Akbar (@Ponbid) 4 Juli 2018

“Knpa loe gk bully @PDI_Perjuangan cong Gaf ?” kata @RestyCayah

“PKS nya dimana ya? Koq gak kelihatan? Yang ada malah PD, PKB,PDIP dan Partai Lokal, koq dihubungkan dengan @PKSejahtera ?” kata @aspihanritonga

PKS nya dimana ya? Koq gak kelihatan? Yang ada malah PD, PKB,PDIP dan Partai Lokal, koq dihubungkan dengan @PKSejahtera ? pic.twitter.com/tUxcaQGfCu

— 🅿ℹ🅰N (Wak Tonga) (@aspihanritonga) 4 Juli 2018