MRT Jakarta Gelar Simulasi Kebakaran di Stasiun Dukuh Atas
Pada Rabu (6-3-2019) kemudian sekitar pukul 10.08 WIB, calon penumpang kereta MRT Jakarta yg sedang menunggu datangnya kereta di peron Stasiun Dukuh Atas dikejutkan dengan munculnya asap dari Keliru satu ruangan di area peron yg berada di kedalaman 24 meter di bawah permukaan tanah. Asap tersebut dengan cepat memenuhi sebagian area peron sebelah utara. Petugas keamanan yg melihat kejadian tersebut kemudian mengarahkan penumpang menuju ke jalur penyelamatan menuju area beranda peron (concourse) dan menuju pintu keluar stasiun menuju permukaan ke Taman Dukuh Atas. Keliru satu petugas kemudian melapor ke manajer stasiun yg pribadi menginformasikan Pusat Kendali Operasi (operation control center) di Lebak Bulus. Manajer stasiun kemudian mengaktifkan tim tanggap darurat (emergency response team) di stasiun yg melaksanakan tindakan pemadaman api dan penyelamatan. Sekitar pukul 10.19 WIB, tim pemadam kebakaran dari Unit Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Pusat tiba dan pribadi masuk melalui kanal khusus dan melaksanakan upaya pemadaman dan penyelamatan dibantu dengan tim ERT stasiun.
Kejadian tersebut yaitu bab dari simulasi kebakaran yg dilaksanakan semenjak 27 Februari 2019 lalu. “Sejak 27 Februari lalu, tim saya menguji mekanisme standar (SOP) penanggulangan situasi kedaruratan, termasuk menguji seberapa siap tim MRT Jakarta dalam mengevakuasi penumpang. Kami sudah membuat banyak sekali SOP ibarat penanggulangan banjir, kebakaran, kereta anjlok, bom, pintu tepi peron (PSD) rusak, dan benda mencurigakan,” terperinci Direktur Operasi dan Perawatan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi, yg turun pribadi mengawasi jalannya simulasi. “Simulasi juga termasuk mengamankan perjalanan kereta dan jalurnya. Kami juga melibatkan pihak luar ibarat masyarakat dan karyawan perkantoran sekitar stasiun, komunitas untuk ikut dalam simulasi ini. Ini yaitu hari ke-8 simulasi kedaruratan semenjak 27 Februari lalu. Keselamatan dan kemanan penumpang yaitu prioritas saya sehingga tim dan sistem saya Musti benar-benar bisa dan memahami gimana bertindak dalam keadaan darurat,” lanjut Effendi.
Effendi juga menilai bahwa koordinasi dengan pihak pemadam kebakaran dan kepolisian sudah baik. “Satu menit setelah laporan petugas keamanan ke kepala stasiun, petugas di OCC pribadi menghubungi pemadam kebakaran. setelah proses penyelamatan berakhir dan api telah dipadamkan, tim perawatan (maintenance) masuk untuk mengecek peralatan dan keadaan stasiun. setelah dinyatakan aman, manajer stasiun kemudian melaporkan ke OCC dan perjalanan kereta kembali normal,” ucap ia. [NAS]
0 Response to "Kebakaran Di Stasiun Mrt Dukuh Atas"