Latest News

Sumber Daya Kefarmasian


 Apa Maksud dengan PTWI dan MTDI
Jawab:
PTWI (Provisional Tolerable Weekly Intake)merupakan jumlah maksimum suatu zat dalam miligram per kilogram berat tubuh yg sanggup ditoleransi oleh tubuh dalam seminggu tanpa menjadikan imbas merugikan kesehatan
MTDI (Maximum Daily Tolerable Intake) yaitu jumlah maksimum suatu zat dalam miligram per kilogram berat tubuh yg sanggup ditoleransi oleh tubuh dalam sehari tanpa menjadikan imbas merugikan kesehatan.
PTWI dan MTDI umumnya dipakai untuk kontaminan dan residu ibarat pestisida dan insektisida
1.        Buatlah ringkasan tentang  BTP (Bahan Tambahan Pangan)
Jawab:                                    
Bahan pemanis pangan (BTP) didefinisikan sebagai materi yg ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Setrik umum penggunaan materi pemanis pangan bertujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi dan daya simpan, serta mempermudah penghidangan pangan. Sebagian besar materi pemanis pangan mempunyai nilai gizi atau tidak ada sama sekali.
BTP yg dikonsumsi Musti memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
  BTP tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi setrik pribadi dan/atau tidak diperlakukan sebagai materi baku pangan.
  BTP sanggup mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yg sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan dan/atau pengangkutan pangan untuk menghasilkan atau diperlukan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik setrik pribadi atau tidak langsung.
  BTP tidak termasuk cemaran atau materi yg ditambahkan ke dalam pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi.


Macam-jenis Bahan Tambahan Pangan:
Terdapat 27 jenis materi pemanis pangan yg diatur dalam  Permenkes  nomor 033 /Menkes /Per/VII/2012 :
1)      Pemanis (Sweetener). Berfungsi untuk memperlihatkan rasa manis pada produk pangan. Pemanis sanggup dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
·         Pemanis alami (natural sweetener). Ditemukan dalam materi alam baik melalui proses sintetik maupun fermentasi. Contoh : sorbitol, manitol, xilitol, laktitol, eritritol, isomalt
·         Pemanis buatan (Maknaficial sweetener). Diperoleh dari proses kimia dan tidak terdapat di alam. Contoh : aspartam, sakarin, asam siklamat, sukralosa, neotam
2)      Pewarna (Colour). Befungsi untuk memperlihatkan warna pangan, dibedakan menjadi :
·         Pewarna alami. Dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral, atau sumber alami lain, termasuk pewarna identik alami. Contoh : antosianin, bit, beta karoten, trikmel, kurkumin, riboflavin, karmin, klorofil,  karbon tanaman, beta karoten, ekstrak anato, karotenoid, merah, titanium dioksida.
·         Pewarna sintetik. Diperoleh melalui sintesis kimiawi. Contoh : indigotanin Cl. No.73015, hijau FCF Cl. No.42090, tartrazin CL. No 19149, kuning kuinolon Cl. No. 47005, ponceau 4R Cl. No.16255, eritrosin Cl. No.45430,
3)      Peretensi warna (Colour retention agent). Digunakan untuk mempertahankan, menstabilkan, atau memperkuat intensitas warna pangan tanpa menjadikan warna baru. Contoh : magnesium karbonat, magnesium hidroksida
4)      Pengawet (Preservative). Digunakan untuk mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, penguraian, dan perusakan lainnya terhadap pangan yg dikarenakan oleh mikroorganisme. Contoh : asam benzoat dan garamnya, etil parahidroksibenzoat, metil parahidroksibenzoat,  asam sorbat dan garamnya, sulfit, nisin, nitrit, nitrat, asam propionat, lisozim hidroklorida
5)      Perisai (Flavouring). Digunakan untuk member rasa (flavor), kecuali rasa manis, asin dan asam. Umumnya berupa preparat konsentrat dengan atau tanpa ajun perisa (flavouring adjunct). Dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
·         Bahan baku aromatik alami.
Berasal dari tumbuhan atau binatang yg cocok dipakai dalam penyiapan/ pembuatan/ pengolahan perisai alami. Termasuk materi pangan, rempah-rempah, herbal dan sumber tumbuhan lainnya yg sempurna untuk aplikasi Maksud. Contoh : abu bawang, abu cabe, irisan daun jeruk, potongan daun salam, irisan jahe.
·         Preparat perisai (Flavouring preparation).
Merupakan bahan yg diolah untuk memperlihatkan citarasa. Diperoleh melalui proses fisik, mikrobiologis, atau enzimatik suatu materi tumbuhan atau binatang dalam bentuk mentah atau produk olahan. Contoh : ekstrak teh, paprika oleoresin, abu keju, ekstrak ragi, minyak jeruk
·         Perisai asap. Diperoleh dari kayu keras termasuk serbuk gergaji, tempurung, dan tumbuhan berkayu melalui proses pembakaran yg terkendali, distilasi kering, atau perlakuan dengan uap yg sangat panas, dan selanjutnya dikondensasi serta difraksinasi untuk mendapatkan cita rasa yg diinginkan. yg tidak mengalami perlakuan dan tidak terkontaminasi
·         Perisai hasil proses panas, sanggup berupa :
v  Preparat perisa dari materi atau adonan materi yg diizinkan dipakai dalam pangan,
v  Perisa yg setrik alami terdapat dalam pangan, atau
v  Perisa yg diizinkan dipakai dalam pembuatan perisai hasil proses panas, pada keadaan yg setara dengan suhu dan waktu tidak lebih dari 1800C selama 15 menit serta pH tidak lebih dari 8,0
v  Contoh : perisai yg dihasilkan dari gula pereduksi dan asam amino
6)      Penguat rasa (Flavour enhancer); Digunakan untuk memperkuat atau memodifikasi rasa dan/atau aroma yg telah ada dalam materi pangan tanpa memperlihatkan rasa dan/atau aroma baru. Contoh : Asal L-glutamat, asam inosinat dan garamnya, asam guanilat dan garamnya, garam-garam 5-ribonukleotida.
7)      Pengemulsi (Emulsifier); Digunakan untuk membantu terbentuknya adonan yg homogen dari dua atau lebih fase yg tidak tercampur ibarat minyak dan air. Contoh : lesitin, golongan gom (gom arab, gom kacang lokus, gom trgacanth, gom karaya), gelatin, golongan laktat (natrium laktat, kalsium laktat),  natrium dihidrogen sitrat, dinatrium monohidrogen sitrat, golongan alginat (asam alginat, natrium alginat, kalium alginat),  supaya-supaya, karagenan, gelatin, polisorbat, pektin,selulosa mikrokristal, ester asam lemak dan laktat dari gliserol.
8)      Garam pengemulsi (Emulsifying salt); Digunakan untuk mendispersikan protein dalam keju sehingga mencegah pemisahan lemak. Contoh : natrium dihidrogen sitrat, trinatrium dihidrogen sitrat, monokalium fosfat, dikalium fosfat, gelatin, dinatrium fosfat, kalium polifosfat, ester asam lemak dan laktat dari gliserol, ester asam lemak dan sitrat dari gliserol, natrium glukonat
9)      Penstabil (Stabilizer); Digunakan untuk menstabilkan sistem dispersi yg homogen pada pangan. Contoh : asam alginat, supaya-supaya, kalsium karbonat, kalsium asetat, lesitin, natrium laktat, kalsium laktat, asam fumarat, natrium dihidrogen sitrat, karagenan, gom kacang lokus, gom tragakan, gom arab, gom karaya, gelatin, polisorbat, pektin, selulosa mikrokristal, ester asam lemak dan laktat dari gliserol, ester sukrosa asam lemak
10)  Pengental (Thickener); Digunakan untuk meningkatkan viskositas pangan. Contoh : kalsium asetat, golongan alginate (kalium alginat, asam alginat, natrium alginat, kalsium alginat), golongan laktat (natrium laktat, kalsium laktat), golongan gom (gom kacang lokus, gom tragakan, gom arab, gom karaya, gom gelan), gliserol, gelatin, polisorbat, pektin, kalium klorida, kalsium klorida, bromelain.
11)  Pengembang (Raising agent); Berupa senyawa tunggal atau adonan untuk melepaskan gas sehingga meningkatkan volume adonan. Contoh : amonium karbonat, natrium aluminium fosfat, natrium karbonat, natrium hidrogen karbonat, amonium karbonat, dekstrin, pati asetat.
12)  Peningkat volume (Bulking agent); Digunakan untuk meningkatkan volume pangan. Contoh : karagenan, gom tragakan, natrium laktat, asam alginat, natrium alginat, propilen glikol, supaya-supaya, gom guar, gom arab, pati modifikasi asam, pati oksida, monopati fosfat, dipati adipat terasetilasi
13)  Antioksidan (Antioxidant); Digunakan untuk mencegah atau menghambat kerusakan pangan akhir oksidasi. Contoh: asam askorbat, natrium askorbat, tokoferol, propil galat, TBHQ (Tertiary butylhydroquinone), BHA (butylated hydroxyyanisole) dan BHT (butylated hydroxyltoluene
14)  Antikempal (Anticaking agent); Digunakan untuk mencegah mengempalnya produk pangan. Contoh :kalsium karbonat, trikalsium fosfat, selulosa mikrokristal, asam miristat, asam palmitat, magnesium karbonat, natrium karbonat.
15)  Antibuih (Antifoaming agent); Digunakan untuk mencegah atau mengurangi pembentukan buih/ busa. Contoh : Kalsium alginat, Mono dan digliserida asam lemak.
16)  Bahan pengkarbonasi (Carbonating agent); Berfungsi untuk membentuk karbonasi di dalam pangan. Contoh : karbon dioksida
17)  Gas untuk kemasan (Packaging gas); Digunakan untuk mempertahankan mutu pangan dan melindungin pangan dari kerusakan. Biasanya berupa gas yg dimasukkan ke dalam kemasan pangan sebelum, saat, maupun setelah kemasan diisi dengan pangan. Contoh : karbon dioksida, nitrogen
18)  Propelan (Propellant); Berupa gas yg dipakai untuk mendorong pangan keluar dari kemasan. Contoh : nitrogen, propana, dinitrogen monoksida
19)  Humektan (Humectant); Digunakan  untuk mempertahankan kelembaban pangan. Contoh : natrium laktat, kalium laktat, natrium hidrogen maleat, natrium malat, gliserol, triasetin.
20)  Pelapis (Glazing agent); Digunakann untuk melapisi permukaan pangan sehingga memperlihatkan imbas pertolongan dan/atau penampila mengilap. Contoh : malam, lilin kandelila, lilin karnauba, lak, lilin mikrokristalin, lilih lebah, lanolin.
21)  Pembawa (carrier); Digunakan  untuk memfasilitasi penanganan, aplikasi atau penggunaan materi pemanis pangan lain atau zat gizi di dalam pangan. Digunakan dengan melarutkan, mengencerkan, mendispersikan, atau memodifikasi materi pemanis pangan lain atau zat gizi setrik fisik tanpa mengubah fungsinya dan tidak mempunyai imbas teknologi pangan. Contoh : polietilen glikol, propilen glikol, triasetil sitrat, sukrosa isobutirat
22)  Pembentuk gel (Gelling agent); Digunakan  untuk membentuk gel. Contoh : asam alginat, natrium alginat, kalium alginat, supaya-supaya, karagenan, gom gelan, gelatin, pektin.
23)  Pembuih (Foaming agent); Digunakan untuk  membentuk atau memelihara homogenitas dispersi fase gas dalam pangan berbentuk cair atau padat. Contoh : etil metil selulosa, gom xantan, selulosa mikrokristal
24)  Pengatur keasaman (Acidity regulator); Digunakan untuk mengasamkan, menetralkan dan/atau mempertahankan derajat keasaman pangan. Contoh : asam malat, kalsium laktat, kalsium karbonat, asam asetat, natrium asetat, kalium asetat, asam laktat, asam fumarat, natrium laktat, kalium laktat, asam sitrat dan garamnya, asam tartrat, asam fosfat, natrium hidrogen malat, natrium karbonat, kalium karbonat, asam hidroklorida, magnesium hidroksida.
25)  Pengeras (Firming agent); Digunakan untuk mengeraskan, atau mempertahankan jaringan buah dan sayuran, atau berinteraksi dengan materi pembentuk gel untuk memperkuat gel. Contoh : kalsium klorida, kalsium glukonat, kalium laktat, trikalsium sitrat, kalium klorida, kalsium sulfat, kalsium glukonat.
26)  Bahan Perlakuan tepung (Flour treatment agent); Ditambahkan pada tepung untuk memperbaiki warna, mutu adonan dan atau pemanggangan, termasuk materi pengembang adonan, pemucat dan pematang tepung. Contoh : amonium klorida, L-amonium laktat, alfa amilasi dari Aspergillus oryzae, protease dari Aspergillus oryzae, papain, bromelain
27)  Sekuestran (Sequestrant); Digunakan untuk mengikat ion logam polivalen untuk membentuk kompleks sehingga meningkatkan stabilitas dan kualitas pangan. Contoh : isopropil sitrat, natrium glukonat, kalsium dinatrium etilen diamin tetra asetat, kalium glukonat


Bahan Yang Dilarang Digunakan Sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan):
1.      Asam borat dan senyawanya (Boric acid)
2.      Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)
3.      Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
4.      Dulsin (Dulcin)
5.      Formalin (Formaldehyde)
6.      Kalium bromat (Potassium bromate)
7.      Kalium klorat (Potassium chlorate)
8.      Kloramfenikol (Chloramphenicol)
9.      Minyak nabati yg dibrominasi (Brominated vegetable oils)
1.      Nitrofurazon (Nitrofurazone)
2.      Dulkamara (Dulcamara)
3.      Kokain (Cocaine)
4.      Nitrobenzen (Nitrobenzene)
5.      Sinamil antranilat (Cinnamyl anthranilate)
6.      Dihidrosafrol (Dihydrosafrole)
7.      Biji tonka (Tonka bean)
8.      Minyak kalamus (Calamus oil)
9.      Minyak tansi (Tansy oil)
10.  Minyak sasafras (Sasafras oil)


2.        Buatlah ringkasan ihwal standar pelayanan kefarmasian dan tujuan pengaturan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016
Jawab:
Pelayanan Kefarmasian berdasarkan PP No. 51/2009 yaitu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yg berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yg niscaya untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Tujuan Pengaturan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas:
a.       Meningkat mutu pelayanan   kefarmasian
b.      Menjamin kepastian aturan bagi tenaga  kefarmasian dan
c.       Melindungi pasien dan masyarakat  dari penggunaan obat yg tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien ( patient safety)


3.        Sebutkan 2 standar pelayanan kefarmasian dipuskesmas beserta bentuk2 pelayanan di masing2 standar
Jawab:
Pelayanan farmasi di Puskesmas di bagi 2:
a.       Pengelolaan sediaan farmasi,  dan bahan medis habis pakai (bmhp)
Kegiatan pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai, yaitu:
      Perencanaan keperluan obat dan BMHP
      Permintaan
      Penerimaan
      Penyimpanan
      Pendistribusian
      Pengendalian
      Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
      Pemantauan & penilaian Pengelolan
b.      Pelayanan farmasi klinik
·         Pengkajian Resepnya, Penyerahan Obat,
·         Pemberian Informasi Obat (PIO)
·         Konseling
·         Visite Pasien (Khusus Pusk.Rawat Inap)
·         Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (Eso)
·         Pemantauan Terapi Obat ( PTO)
·         Evaluasi Penggunaan Obat

SUMBER DAYA KEFARMASIAN
      Penanggungjawab 1 orang Apoteker,  dibantu oleh TTK .
      Rasio Apoteker di Puskesmas yaitu 1 (satu) Apoteker untuk 50 (lima puluh) pasien perhari

0 Response to "Sumber Daya Kefarmasian"

Total Pageviews