Latest News

Yasin Full

Surat Yasin Full Arab-Indonesia

Surat Yasin

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
  1. يٰسۤ ۚyā sīnYa Sin
  2. وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙwal-qur`ānil-ḥakīmDemi Al-Qur'an yg penuh hikmah,
  3. اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙinnaka laminal-mursalīnsungguh, engkau (Muhammad) yaitu Keliru seorang dari rasul-rasul,
  4. عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ'alā ṣirāṭim mustaqīm(yg berada) di atas jalan yg lurus,
  5. تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙtanzīlal-'azīzir-raḥīm(sebagai wahyu) yg diturunkan oleh (Allah) yg Mahaperkasa, Maha Penyayang,
  6. لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَlitunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụnsupaya engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yg nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, alasannya yaitu itu mereka lalai.
  7. لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَlaqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu`minụnSungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, alasannya yaitu mereka tidak beriman.
  8. اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَinnā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụnSungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, kemudian tangan mereka (diangkat) ke dagu, alasannya yaitu itu mereka tertengadah.
  9. وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَwa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụnDan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak sanggup melihat.
  10. وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَwa sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụnDan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak bakal beriman juga.
  11. اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍinnamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyir-hu bimagfiratiw wa ajring karīmSesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yg mau mengikuti peringatan dan yg takut kepada Tuhan yg Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar besar hati dengan ampunan dan pahala yg mulia.
  12. اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍinnā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīnSungguh, Kamilah yg menghidupkan orang-orang yg mati, dan Kamilah yg mencatat apa yg telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yg mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yg terang (Lauh Mahfuzh).
  13. وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚwaḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā`ahal-mursalụnDan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, saat utusan-utusan tiba kepada mereka;
  14. اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَiż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalụn(yaitu) saat Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, kemudian mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yg ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, saya yaitu orang-orang yg diutus kepadamu.”
  15. قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَqālụ mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai`in in antum illā takżibụnMereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah insan ibarat saya, dan (Allah) yg Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kau hanyalah pendusta belaka.”
  16. قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَqālụ rabbunā ya'lamu innā ilaikum lamursalụnMereka berkata, “Tuhan saya mengetahui bekerjsama saya yaitu utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.
  17. وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُwa mā 'alainā illal-balāgul-mubīnDan kewajiban saya hanyalah memberikan (perintah Allah) dengan jelas.”
  18. قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌqālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā 'ażābun alīmMereka menjawab, “Sesungguhnya saya bernasib malang alasannya yaitu kamu. Sungguh, jikalau kau tidak berhenti (menyeru saya), pasti saya rajam kau dan kau pasti bakal mencicipi siksaan yg pedih dari saya.”
  19. قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَqālụ ṭā`irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụnMereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kau itu yaitu alasannya yaitu kau sendiri. Apakah alasannya yaitu kau diberi peringatan? Sebenarnya kau yaitu kaum yg melampaui batas.”
  20. وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙwa jā`a min aqṣal-madīnati rajuluy yas'ā qāla yā qaumittabi'ul-mursalīnDan datanglah dari ujung kota, seorang pria dengan bergegas beliau berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.
  21. اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔ittabi'ụ mal lā yas`alukum ajraw wa hum muhtadụnIkutilah orang yg tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka yaitu orang-orang yg menerima petunjuk.
  22. وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَwa mā liya lā a'budullażī faṭaranī wa ilaihi turja'ụnDan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yg telah membuatku dan hanya kepada-Nyalah kau bakal dikembalikan.
  23. ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚa attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni 'annī syafā'atuhum syai`aw wa lā yungqiżụnMengapa saya bakal menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) yg Maha Pengasih menghendaki tragedi terhadapku, pasti pemberian mereka tidak mempunyai kegunaan sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak sanggup menyelamatkanku.
  24. اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍinnī iżal lafī ḍalālim mubīnSesungguhnya jikalau saya (berbuat) begitu, pasti saya berada dalam kesesatan yg nyata.
  25. اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗinnī āmantu birabbikum fasma'ụnSesungguhnya saya telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”
  26. قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ ۗقَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙqīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya'lamụnDikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
  27. بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَbimā gafara lī rabbī wa ja'alanī minal-mukramīnapa yg menimbulkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menimbulkan saya termasuk orang-orang yg telah dimuliakan.”
  28. ۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَwa mā anzalnā 'alā qaumihī mim ba'dihī min jundim minas-samā`i wa mā kunnā munzilīnDan setelah beliau (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
  29. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خَامِدُوْنَing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụnTidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
  30. يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَyā ḥasratan 'alal-'ibād, mā ya`tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi`ụnAlangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap tiba seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.
  31. اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَa lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji'ụnTidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yg telah Kami binasakan. Orang-orang (yg telah Kami binasakan) itu tidak ada yg kembali kepada mereka.
  32. وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَwa ing kullul lammā jamī'ul ladainā muḥḍarụnDan setiap (umat), semuanya bakal dihadapkan kepada Kami.
  33. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَwa āyatul lahumul-arḍul-maitatu aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā ḥabban fa min-hu ya`kulụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka yaitu bumi yg mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.
  34. وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙwa ja'alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a'nābiw wa fajjarnā fīhā minal-'uyụnDan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
  35. لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَliya`kulụ min ṡamarihī wa mā 'amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụnsupaya mereka sanggup makan dari buahnya, dan dari hasil perjuangan tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
  36. سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَsub-ḥānallażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya'lamụnMahasuci (Allah) yg telah membuat semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yg ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yg tidak mereka ketahui.
  37. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙwa āyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka yaitu malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,
  38. وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗwasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīmdan matahari berjalan di lokasi peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) yg Mahaperkasa, Maha Mengetahui.
  39. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِwal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā 'āda kal-'urjụnil-qadīmDan telah Kami menetapkan lokasi peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia hingga ke lokasi peredaran yg terakhir) kembalilah ia ibarat bentuk tandan yg tua.
  40. لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَlasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụnTidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak sanggup mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
  41. وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙwa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụnDan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka yaitu bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yg penuh muatan,
  42. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَwa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụndan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) ibarat apa yg mereka kendarai.
  43. وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙwa in nasya` nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yungqażụnDan jikalau Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,
  44. اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍillā raḥmatam minnā wa matā'an ilā ḥīnmelainkan (Kami selamatkan mereka) alasannya yaitu rahmat yg besar dari Kami dan untuk memperlihatkan kesenangan hidup hingga waktu tertentu
  45. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَwa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la'allakum tur-ḥamụnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Takutlah kau bakal siksa yg di hadapanmu (di dunia) dan azab yg bakal tiba (akhirat) semoga kau menerima rahmat.”
  46. وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَwa mā ta`tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'an-hā mu'riḍīnDan setiap kali suatu tanda dari gejala (kebesaran) Tuhan tiba kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya.
  47. وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ ۙقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓ ۖاِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍwa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī ḍalālim mubīnDan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yg diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yg kafir itu berkata kepada orang-orang yg beriman, “Apakah pantas saya memberi makan kepada orang-orang yg jikalau Allah menghendaki Dia bakal memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yg nyata.”
  48. وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَwa yaqụlụna matā hāżal-wa'du ing kuntum ṣādiqīnDan mereka (orang-orang kafir) berkata, “Kapan komitmen (hari berbangkit) itu (terjadi) jikalau kau orang yg benar?”
  49. مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَmā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta`khużuhum wa hum yakhiṣṣimụnMereka hanya menunggu satu teriakan, yg bakal membinasakan mereka saat mereka sedang bertengkar.
  50. فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَfa lā yastaṭī'ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji'ụnSehingga mereka tidak bisa membuat suatu wasiat dan mereka (juga) tidak sanggup kembali kepada keluarganya.
  51. وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَwa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụnLalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.
  52. قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَqālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụnMereka berkata, “Celakalah saya! Siapakah yg membangkitkan saya dari lokasi tidur saya (kubur)?” Inilah yg dijanjikan (Allah) yg Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya).
  53. اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَing kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī'ul ladainā muḥḍarụnTeriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab).
  54. فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَfal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai`aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta'malụnMaka pada hari itu seseorang tidak bakal dirugikan sedikit pun dan kau tidak bakal diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yg telah kau kerjakan.
  55. اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَ ۚinna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụnSesungguhnya penghuni nirwana pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
  56. هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِـُٔوْنَ ۚhum wa azwājuhum fī ẓilālin 'alal-arā`iki muttaki`ụnMereka dan pasangan-pasangannya berada dalam lokasi yg teduh, bersandar di atas dipan-dipan.
  57. لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَ ۚlahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ụnDi nirwana itu mereka mendapatkan buah-buahan dan mendapatkan apa saja yg mereka inginkan.
  58. سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍsalām, qaulam mir rabbir raḥīm(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan yg Maha Penyayang.
  59. وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَwamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụnDan (dikatakan kepada orang-orang kafir), “Berpisahlah kau (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yg berdosa!
  60. اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌa lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīnBukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam semoga kau tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yg faktual bagi kamu,
  61. وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌwa ani'budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīmdan hendaklah kau menyembah-Ku. Inilah jalan yg lurus.”
  62. وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًا ۗاَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَwa laqad aḍalla mingkum jibillang kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta'qilụnDan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kau tidak mengerti?
  63. هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَhāżihī jahannamullatī kuntum tụ'adụnInilah (neraka) Jahanam yg dahulu telah diperingatkan kepadamu.
  64. اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَiṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụnMasuklah ke dalamnya pada hari ini alasannya yaitu dahulu kau mengingkarinya.
  65. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَal-yauma nakhtimu 'alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụnPada hari ini Kami tutup lisan mereka; tangan mereka bakal berkata kepada Kami dan kaki mereka bakal memberi kesaksian terhadap apa yg dahulu mereka kerjakan.
  66. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَwalau nasyā`u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụnDan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka gimana mungkin mereka sanggup melihat?
  67. وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَwalau nasyā`u lamasakhnāhum 'alā makānatihim famastaṭā'ụ muḍiyyaw wa lā yarji'ụnDan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di lokasi mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan juga tidak sanggup kembali.
  68. وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَwa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụnDan barangsiapa Kami panjangkan umurnya pasti Kami kembalikan beliau kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?
  69. وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙwa mā 'allamnāhusy-syi'ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur`ānum mubīnDan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yg jelas,
  70. لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَliyunżira mang kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirīnsupaya beliau (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yg hidup (hatinya) dan semoga pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir.
  71. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُوْنَa wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā 'amilat aidīnā an'āman fa hum lahā mālikụnDan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah membuat binatang ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yg telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, kemudian mereka menguasainya?
  72. وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَwa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya`kulụnDan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; kemudian sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan.
  73. وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَwa lahum fīhā manāfi'u wa masyārib, a fa lā yasykurụnDan mereka mendapatkan banyak sekali manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?
  74. وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَ ۗwattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la'allahum yunṣarụnDan mereka mengambil sesembahan selain Allah semoga mereka menerima pertolongan.
  75. لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَlā yastaṭī'ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụnMereka (sesembahan) itu tidak sanggup menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yg disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu.
  76. فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَfa lā yaḥzungka qauluhum, innā na'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụnMaka jangan hingga ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yg mereka rahasiakan dan apa yg mereka nyatakan.
  77. اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌa wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīnDan tidakkah insan memperhatikan bahwa Kami membuatnya dari setetes mani, ternyata beliau menjadi musuh yg nyata!
  78. وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌwa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramīmDan beliau membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; beliau berkata, “Siapakah yg sanggup menghidupkan tulang-belulang, yg telah hancur luluh?”
  79. قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙqul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alīmKatakanlah (Muhammad), “yg bakal menghidupkannya ialah (Allah) yg membuatnya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui wacana segala makhluk,
  80. ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَallażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụnyaitu (Allah) yg menimbulkan api Buatmu dari kayu yg hijau, maka seketika itu kau nyalakan (api) dari kayu itu.”
  81. اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُa wa laisallażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alīmDan bukankah (Allah) yg membuat langit dan bumi, bisa membuat kembali yg serupa itu (jasad mereka yg sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.
  82. اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُinnamā amruhū iżā arāda syai`an ay yaqụla lahụ kun fa yakụnSesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
  83. masrudianto273@gmail.com
  84.  
  85. Demikian Semoga Bermanfaat :)

0 Response to "Yasin Full"

Total Pageviews