Latest News

Tugas (Ips) Unsur-Unsur Estetika Karya Grafis

Apa saja Unsur-unsur Estetika karya grafis?

  • Wujud/rupa (appereance) Menyangkut bentuk (unsur yg mendasar) dan susunan atau struktur.
  • Bobot/isi (content/substance)Menyangkut apa yg dilihat dan dirasakan sebagai makna dari wujud, mirip suasana (mood), gagasan (idea) dan ibarat/pesan.
 Menyangkut apa yg dilihat dan dirasakan sebagai  Tugas (IPS)  Unsur-unsur Estetika karya grafis




Unsur-unsur Estetika


Tidak semua karya grafis bisa memenuhi unsur-unsur estetika setrik penuh. Namun demikian desainer niscaya selalu ingin tampil khas didalam merancang, termasuk dalam menggunakan pendekatan-pendekatan estetis. Unsur fungsi semata kurang berMakna tanpa unsur keindahan. Desainer Musti memperhatikan elemen-elemen grafis dan prinsip-prinsip desain. Seperti telah disebutkan bahwa estetika juga menyangkut komposisi sebagai satu kesatuan yg menarik, nikmat untuk dipandang, tidak berlebihan, dan memperlihatkan kesan. Apa yg dikomposisikan yaitu elemen-elemen desain mengikuti prinsip-prinsip desain tertentu setrik terarah.

  1. Menurut A.M. Djelantik, unsur-unsur dari estetika ada tiga yaitu :
  2.  Wujud/rupa (appereance) Menyangkut bentuk (unsur yg mendasar) dan susunan atau struktur.
  3.  Bobot/isi (content/substance)Menyangkut apa yg dilihat dan dirasakan sebagai makna dari wujud, mirip suasana (mood), gagasan (idea) dan ibarat/pesan.
  4.  Penampilan/penyajian (presentation) Menyangkut trik penyajian karya kepada pemerhati atau penikmat. Penampilan sangat dipengaruhi oleh talenta (talent), keterampilan (skill), dan sarana/media (medium).

Rekayasa estetik dalam grafis komunikasi yaitu teknik pengungkapan estetika terapan melalui proses berguru dan proses kreatif. Dalam pelaksanaannya rekayasa estetik melalui proses panjang mulai dari tahap desain pada proses pengerjaannya hingga produk jadi. John Wistrand beropini bahwa desain Musti merupakan desain keseluruhan yg melihat pada proyek atau produk dan mencoba menganalisanya sepenuhnya. Desainer merancang grafis komunikasi yg menjadi sebuah alat komunikasi yg berkhasiat dan tidak hanya memilih penampilan saja. Kesan pertama yaitu kepentingan yg Musti dipertimbangkan banyak sekali bidang sehingga menjadi lebih baik dan benar-benar berguna. Sebelum berpikir masalah bahan atau unsur desain, seorang desainer perlu memilih tema grafis komunikasi yg bakal dikerjakan yg sesuai dengan maksud dan tujuan pada konsepnya. Ada beberapa tema yg diubahsuaikan dengan fungsi desain, antara lain:

1. Rasional

Media yg mengarah kerasional yg berfokus pada praktek, fungsi, atau keperluan masyarakat, bakal memperlihatkan tekanan atau manfaat baginya untuk mendapatkan isu yg diinformasikan/dikomunikasikan. Pendekatan rasional sangat efektif bagi masyarakat yg membutuhkan klarifikasi ihwal produk/jasa yg dibutuhkan. Tanggapan positif terhadap informasi/komunikasi yg disampaikan bisa menyakinkan dan memuaskan masyarakat sebagai sasaran

2. Humor dan Jenaka

Penampilan humor atau jenaka merupakan taktik mencapai target komunikasi grafis komunikasi untuk memicuperhatian terhadap yg dikomunikasikan. Dari survei yg dilakukan oleh direktur iklan memperlihatkan bahwa penggunaan humor bakal efektif untuk menarik perhatian dan membuat kesadaran orang yg melihatnya. Dalam visualisasinya tidak Musti seorang komedian sebagai bintang yg diekspus, namun gimana mengemas media informasi/komunikasi yg bersifat humor

3. Rasa Takut

Rasa takut lebih efektif dipakai untuk  memperbaiki motivasi. Ada dua hal yg dituju:
Pertama, mengindentifikasi konsekuensi negatif Jika menggunakan produk.
 Kedua, mengidentifikasi konsekuensi negatif terhadap sikap yg tidak aman, contohnya minum-minuman keras, merokok, menilpon sambil nyetir mobil, merusak lingkungan, dan sebagainya.

4. Patriotik

Tampilan visual patriotik (hero) kadang dihadirkan untuk menambah rasa kepercayaan masyarakat terhadap isu yg diinformasikan/dikomunikasikan. Pahlawan yg berotot besar yg setrik sigap, cepat, tanpa pamrih sanggup memberantas keonaran, kejahatan, dan suka menolong sesama. Adegan ini sanggup membius kepercayaan masyarakat, sehingga mereka mendapatkan terhadap segala yg diinformasikan/dikomunikasikan pada media grafis.

5. Kesalahan

Seseorang suatu Saat kadang melaksanakan kesalahan dalam hidupnya, mirip menyimpang dari nilai hukum yg ada. Tujuan media yg bersifat kesalahan ini supaya audience (masyarakat) yg melihatnya/membacanya bisa memperbaiki adegan/berita kesalahan yg diinformasikan/dikomunikasikan. Misalkan seorang ibu menggoreng (menuangkan) krupuk sebelum minyak gorengnya mendidih. Hal ini tentu kesalahan besar yg mengakibatkan krupuk tidak bisa berkembang dengan baik. Di sinilah tugas audien (masyarakat) untuk memperbaikinya, yaitu sebelum krupuk dimasukkan ke wajan Musti menunggu mendidihnya minyak goreng supaya krupuk yg digoreng bisa mengembang dengan sempurna. Contoh lain, orang Keliru Jika menggunakan battery ”B” alasannya mainannya tidak bisa jalan, mengapa tidak pakai battery ”A”?.

6. Kaidah

Kaidah biasanya hubungannya dengan aturan-aturan yg tidak menyinggung suku, adat-istiadat, ras, dan agama (SARA). Unsur ini sangat riskhan dan Musti berhati-hati, supaya media grafis yg diciptakannya tidak terjadi ke-Keliru pahaman di dalam masyarakat. Tampilnya figur belum dewasa yg tidak sopan terhadap orang bau tanah atau melanggar asusila tentu bakal menjadi gunjingan di masyarakat yg mengakibatkan media grafis yg telah susah payah dibuatnya dilarang beredar. Seorang desainer grafis Musti mengetahui hukum yg ada supaya dalam pengerjaan desain berjalan dengan lancar, mirip menampilkan unsur “halal” dalam produk makanan/ minuman, atau sunkem anak kepada orang bau tanah di hari Raya yg sudah mendapatkan kepercayaan dan tradisi yg bagi kaum muslim setrik luas.

7. Simbol

Simbol yaitu tanda yg mempunyai kekerabatan dengan obyek yg mempunyai peraturan yg sifatnya umum. Simbol merupakan jembatan menginterpretasikan (mengMaknakan) suatu obyek kepada orang lain sesuai dengan pengalamannya. Informasi yg disampaikan sumber menggunakan simbol kadangkala tidak hingga atau Keliru persepsi terhadap yg menerimanya, mirip lambaian tangan bisa menyimbulkan (mengisyaratkan) selamat datang, selamat berpisah, selamat tinggal, tidak mau, atau tidak setuju. Tampilnya burung merpati terbang dan grafis komunikasi menyimbulkan adanya kebebasan hidup, begitu sebaliknya gambar merpati yg terkurung dalam sangkar  menyimbulkan hidup terkekang.

8. Pengandaian

Pengandaian merupakan harapan atau angan-angan kedepan sebuah tujuan. Pengandaian merupakan sebuah keinginan yg seperti menjadi kenyataan. Tampilnya media informasi/komunikasi dengan tema “pengandaian” membidik sebagian masyarakat yg mempunyai harapan besar setelah mengikuti dan menanggapi terhadap pesan yg disampaikan. Sebagai pola tampilnya gambar anak dibawah lima tahun yg asyik mengoperasikan komputer ataubertambahnya tinggi tubuh setelah minum Keliru satu produk vitamin tertentu.

9. Emosional

Emosional sangat bekerjasama dengan faktor psikologis yg sanggup mensugesti penghayat (masyarakat). Sebagian masyarakat tertarik pada isu yg diinformasikan/dikomunikasika n melalui pendekatan emosional dengan perasaan si penghayat yg mengesampingkan atribut dari forum yg menginformasikan. Para desainer pesan percaya bahwa pengiriman pesan melalui teknik emosional lebih mengena dan membuat penasaran, khususnya masyarakat yg merasa lebih maju.

Sejarah


Sejarah desain grafis tidak sanggup dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Karenanya, produk komunikasi visual tertua yg pernah ditemukan yaitu lukisan gua di Lascaux, Prancis, yg diperkirakan berasal dari 15.000-10.000 SM.[1] Simbol-simbol berbentuk ideogram ini kemudian bermetamorfosis abjad yg pada masa modern ini rutin kita gunakan di layar.

Henry Cole menjadi Keliru seorang yg paling besar lengan berkuasa dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah ihwal pentingnya desain dalam sebuah jurnal yg berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.

Dari tahun 1891 hingga 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan buku karya desain grafis yg dibentuk oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku dengan desain yg lebih elok dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya. Morris menerangkan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press setrik eksklusif mensugesti Art Nouveau, dan setrik tidak eksklusif mensugesti perkembangan desain grafis pada awal era ke 20.

Kata Desain Grafis pertama kali dipakai pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yg ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.

Raffe's Graphic Design, yg diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yg menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya

The signage in the London Underground yaitu pola desain klasik pada era modern yg menggunakan jenis huruf yg dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.

Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yg berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yg sanggup diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.

Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yg berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky yaitu tipografer yg besar lengan berkuasa besar dalam ilmu desain grafis yg kita kenal kini ini. Mereka mempelopori teknik produksi yg dipakai sepanjang era ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapatkan banyak ratifikasi dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, keperluan bakal desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa imbas besar pada desain di Amerika. Nama- nama yg populer diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yg dari final 1930-an hingga kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.

Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme. Hal ini mengakibatkan kritik dari banyak sekali komunitas desain yg tertuang dalam First Things First manifesto yg pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis, beberapa diantaranya yaitu : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor. 

Sumber: Google.com

0 Response to "Tugas (Ips) Unsur-Unsur Estetika Karya Grafis"

Total Pageviews