PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMK/MAK
MENGGUNAKAN KATA BENTUKAN
Kunci Jawaban: D
MENGGUNAKAN KATA BENTUKAN
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Soal di atas menanyakan diksi / kata berimbuhan yang sempurna untuk melengkapi kalimat. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMK/MAK, soal tersebut termasuk ke dalam ruang lingkup bahan menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif aplikasi (penerapan). Kompetensi yang diuji yaitu menggunakan kata bentukan (mengisi kata sesuai kaidah bentukan kata)
Kata berimbuhan yaitu kata dasar yang telah mengalami pengimbuhan baik mendapat awalan, sisipan, akhiran, maupun adonan imbuhan.
Untuk memilih kata berimbuhan yang sempurna untuk melengkapi kalimat/paragraf tentunya harus melihat kata-kata sebelum dan setelah bab yang rumpang. Di samping itu, juga harus mempertimbangkan makna kalimat dan paragraf secara keseluruhan.
Dengan memperhatikan kata-kata sebelum dan setelah bab yang rumpang dan makna kalimat, kata berimbuhan yang sempurna untuk melengkapi paragraf di atas yaitu memberdayakan (opsi D).
Kata memberdayakan mempunyai arti menciptakan berdaya yang berarti berkekuatan; berkemampuan; bertenaga; dan mempunyai nalar (cara dan sebagainya) untuk mengatasi sesuatu dan sebagainya(https://jagokata.com/arti-kata/memberdayakan.html).
RINGKASAN MATERI
KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan yaitu kata dasar yang telah mendapat imbuhan baik awalan, sisipan, akhiran, maupun adonan imbuhan.
Dalam bahasa Indonesia secara umum bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan. Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar sanggup diartikan sebagai kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas. Dalam pengertian ini, kata dasar lazim pula disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai dasar kata. Terkait dengan itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda -beda, dalam buku ini kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.
Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibuat dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu. Kata bentukan ibarat ini lazim pula disebut dengan beberapa istilah yang berbeda-beda, contohnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan, kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian.
PENGIMBUHAN
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim dipakai sebagai unsur pembentuk kata dalam bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim disebut awalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada selesai kata lazim disebut akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan (infiks). Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan selesai kata sekaligus lazim disebut gabungan imbuhan (konfiks). Beberapa pola imbuhan itu sanggup diperhatikan di bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
Pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.
Sehubungan dengan itu, imbuhan yang lazim dipakai sebagai unsur pembentuk kata dalam bahasa Indonesia, paling tidak, terdiri atas empat macam, dan masing-masing diberi nama sesuai dengan posisinya pada suatu kata. Pertama, imbuhan yang terletak pada awal kata lazim disebut awalan (prefiks). Kedua, imbuhan yang terletak pada selesai kata lazim disebut akhiran (sufiks). Ketiga, imbuhan yang terletak pada tengah kata lazim disebut sisipan (infiks). Keempat, imbuhan yang terletak pada awal kata dan selesai kata sekaligus lazim disebut gabungan imbuhan (konfiks). Beberapa pola imbuhan itu sanggup diperhatikan di bawah ini.
a. Awalan
meng- menulis, melamar, memantau
di- ditulis, dilamar, dipantau
peng- penulis, penyanyi, peramal
ber- berkebun, bermain, bermimpi
ter- terpaksa, terpadu, tersenyum
se- serupa, senada, seiring
b. Akhiran
-an tulisan, tatapan, tantangan
-i temui, sukai, pandangi
-kan tumbuhkan, sampaikan, umumkan
c. Sisipan
-el- geletar, geligi, gelantung
-em- gemuruh, gemetar
-er- gerigi
d. Gabungan Imbuhan
meng-...-kan menemukan, meratakan
meng-...-i memandangi,
mengunjungi
peng-...-an pendidikan, pemandian
ke-...-an kehujanan, kemajuan
se-...-nya seandainya, sebaiknya
per-...-an peraturan, persimpangan
Sumber
Mustakim. 2014. Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BACA RINGKASAN MATERI DAN PEMBAHASAN SOAL UN SMK/MAK 2016/2017:
1. Menentukan isi teks anekdot
2. Menentukan makna kata/istilah
3. Membandingkan isi teks
4. Menentukan interpretasi teks anekdot
5. Menentukan urutan teks eksposisi
6. Melengkapi teks eksplanasi
7. Menggunakan kata penghubung
8. Menggunakan pronomina/kata ganti
9. Menggunakan kata bentukan
10. Membaca matriks/tabel
11. Menggunakan tanda baca
12. Memvariasikan kata
13. Mengurutkan teks prosedur
14. Menentukan inti kalimat
15. Menentukan isi teks negosiasi
16. Melengkapi teks negosiasi
17. Menentukan kalimat santun dalam teks negosiasi
18. Mengurutkan kejadian dalam cerpen
19. Menentukan etika tokoh cerita
20. Menentukan amanat cerita
21. Menentukan latar cerita
22. Menentukan majas dalam cerpen
23. Menentukan makna ungkapan
24. Menentukan makna peribahasa
25. Menentukan kalimat sumbang/tidak padu dalam teks
26. Menentukan tema pantun
27. Melengkapi pantun
28. Menentukan isi teks biografi
29. Mengidentifikasi kata baku dan tidak baku
30. Menentukan fungsi teks biografi
31. Menggunakan konjungsi dengan sempurna
32. Memakai tanda baca dengan tepat
33. Menentukan kata tidak baku dalam teks
34. Menyunting kalimat
35. Menentukan struktur teks ulasan film
36. Menggunakan kata bentukan dengan tepat
0 Response to "Mengisi Kata Sesuai Kaidah Bentukan Kata"