CONTOH RPP TEKS NOVEL
A. Kompetensi Inti
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/6
Pertemuan Ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (2 x 4 Jam Pelajaran x 45 menit)
Materi Pokok : Memproduksi Novel
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompetensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan pedoman agama yang dianutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, responsif dan proaktif dan memperlihatkan sikap sebagai penggalan dari solusi atas banyak sekali permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yakni keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dipakai sebagai dasar bagi guru dalam menumbuhkan dan membuatkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif menurut rasa ingin tahunya perihal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah aneh terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara berdikari serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan bisa memakai metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi Dasar | Indikator |
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel. 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. | · Menemukan isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan, majas, peribaha-sa) novel. · Menyusun novel menurut rancangan · Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan kebahasa-an novel, dan hasil penyusunan novel. |
C. Materi Pembelajaran
· Unsur intrinsik dan ekstrinsik
· Unsur kebahasaan
· Ungkapan
· Majas
· Peribahasa
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
(Catatan: kolom penggalan kanan bukan penggalan RPP tetapi klarifikasi mekanisme model pembelajaran Bahasa Indonesia).
Pendahuluan: 2 X 10 menit 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berafiliasi dengan pembelajaran sebelumnya. 3. Peserta didik mendapatkan informasi dengan proaktif perihal keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik mendapatkan informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks novel. | Membangun Konteks: Dialog informasi perihal fungsi dan wujud teks novel dalam kehidupan sehari-hari. Dapat pula ditayangkan film dokumenter dunia tanaman dan fauna | |
Kegiatan Inti: 2 X 150 menit | ||
1. Peserta didik membaca 2 atau 3 teks novel yang bertema sama. 2. Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau teks novel yang telah dibacanya. 3. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks novel. 4. Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau teks novel. 5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks novel. 6. Peserta didik mengajukan pertanyaan perihal ciri kebahasaan yang dipakai dalam 2 atau 3 teks novel. 7. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks novel. 8. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks novel. 9. Peserta didik melaksanakan pembagian terstruktur mengenai dan deskripsi korelasi antarkomponen yang ditemukan menurut telaah model teks 10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks novel. 11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks novel. 12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau 3 teks novel. 13. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan perihal struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau 3 teks novel. | Menelaah Model Tujuan kegiatan ini supaya peserta didik mendapatkan pengetahuan perihal teks novel secara berdikari dengan bimbingan guru. Kegiatan ini sanggup dilakukan secara individual, berpasangan, atau berkelompok. Panduan lembar kerja menelaah model teks sangat dianjurkan untuk digunakan. Kesimpulan dibahas secara klasikal dengan panduan guru supaya kelas aktif menarik namun pengaturan waktu efesien | |
14. Peserta didik mengerjakan latihan dan kiprah yang diberikan guru untuk membuatkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks novel: a. latihan kosa kata teknis, sinonim b. latihan penulisan unsur serapan c. latihan pengembangan teks novel: klasifikasi-deskripsi d. latihan pengembangan kekohesian 15. Peserta didik berdiskusi dengan sahabat sebangku atau berpasangan untuk memilih topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang sanggup digunakan. | Mengonstruksi Terbimbing: kegiatan ini merupakan aplikasi dari pemahaman perihal teks dan latihan kebahasaan yang diguna-kan dalam me-nyusun teks novel. Ini semacam latihan berlari, menendang bola, membawa bola, mengoper bola, dan lain-lain sebelum bermain bola sesungguhnya | |
16. Peserta didik memilih topik teks novel dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web). 17. Peserta didik menyusun kerangka teks novel. 18. Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih. 19. Peserta didik menyusun teks novel berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI. 20. Peserta didik mempresentasikan teks novel yang telah disusun. 21. Peserta didik menanggapi teks novel. 22. Peserta didik merevisi teks novel berdasarkan masukan dari teman. 23. Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf final ke bendel portofolio masing-masing. | Mengonstruksi Mandiri: Setelah peserta didik berkegiatan untuk mendapatkan pemahaman dan banyak sekali latihan subkompetensi menulis (atau berbicara) diharapkan peserta didik sudah mempunyai kepercayaan diri untuk menyusun teks secara mandiri. | |
Penutup: 3 X 20 menit | ||
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam | Kegiatan epilog merupakan refleksi guru dan peser-ta didik terhadap proses dan hasil pembelajaran sebagai upaya peningkatan mutu berkelanjutan |
E. Penilaian
KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)
Kompetensi Dasar | Indikator |
3.9 Menganalisis isi dan kebaha- saan novel. | · Menemukan isi (unsur intrinsik dan ekstrinsik) dan kebahasaan (ungkapan, majas, peribahasa) novel. |
Penilain Proses | Penilaian Hasil |
Penilaian proses aspek pengetahuan sanggup dilakukan semenjak kegiatan Menelaah Model dan Mengonstruksi terbimbing. Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut sanggup dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan. | Jenis : Tulis Bentuk : Uraian Contoh instrumen: a. Tuliskan unsur-unsur instrinsik novel yang Anda baca! b. Tuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel yang Anda baca! c. Tuliskan lima ungkapkan yang digunakan dalam novel yang Anda baca! d. Tuliskan lima majas yang digunakan dalam novel yang Anda baca! e. Tuliskan lima peribahasa yang digunakan dalam novel yang Anda baca! |
KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar | Indikator |
4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan. | · Menyusun novel menurut rancangan · Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan kebahasa-an novel, dan hasil penyusunan novel. |
Penilain Proses | Penilaian Hasil |
Penilaian proses aspek pengeta-huan sanggup dilakukan semenjak kegi-atan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri. Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut sanggup dija-dikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan kiprah (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan. | Jenis : Menulis Bentuk: Uraian Contoh Instrumen Susunlah teks mekanisme denganmemerhatikan hal di bawah ini! a. Tentukan topik novel. b. Buatlah kerangka sesuai dengan struktur novel! c. Kembangkan kerangka tersebut menjadi abstraksi novel dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI! |
Portofolio
Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:
(a) draf final (produk) berbobot 40%;
(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
(c) bukti catatan perihal apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan
(d) catatan reflektif berbobot 25%.
Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran (termasuk informasi dari portofolio) atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan isian lembar pengamatan
Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran
Nama Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII/6
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
No | Waktu | Nama | Kejadian/ Perilaku | Butir sikap | Positif/ Negatif | Tindak Lanjut |
1. | 14 Januari 2018 | Asih | Tidak mengerjakan kiprah menganalisis novel | Tanggung jawab | - | Dipanggil dan disuruh mengerjakan kiprah kembali dengan waktu terbatas |
2. | 14 Januari 2018 | Imah | Mengerjakan kiprah dengan serius, tepat waktu, dan hasilnya sangat baik | Tanggung jawab | + | Diberi kebanggaan atau apresiasi |
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
1 | a. Peserta didik menuliskan unsur-unsur instrinsik novel dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik menuliskan unsur-unsur instrinsik novel dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik menuliskan unsur-unsur instrinsik novel dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik menuliskan unsur-unsur instrinsik novel dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
2 | a. Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik menuliskan unsur-unsur ekstrinsik novel dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
3 | a. Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang dipakai dalam novel dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang dipakai dalam novel dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang dipakai dalam novel dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik munuliskan lima ungkapan yang dipakai dalam novel dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
4 | a. Peserta didik munuliskan lima majas yang dipakai dalam novel dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik munuliskan lima majas yang dipakai dalam novel dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik munuliskan lima majas yang dipakai dalam novel dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik munuliskan lima majas yang dipakai dalam novel dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
5 | a. Peserta didik munuliskan lima peribahasa yang dipakai dalam novel dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik munuliskan lima peribahasa yang dipakai dalam novel dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik munuliskan lima peribahasa yang dipakai dalam novel dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik munuliskan lima peribahasa yang dipakai dalam novel dengan tidak tepat | 1 |
Keterangan
Nilai = Perolehan skor
Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33
Nilai = 10 x 100 = 83,33
12
b. Keterampilan
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
1 | a. Peserta didik memilih topik abstraksi novel sangat sesuai isi teks | 4 |
b. Peserta didik memilih topik abstraksi novel sesuai isi teks | 3 | |
c. Peserta didik memilih topik satu insiden teks novel kurang sesuai isi teks | 2 | |
d. Peserta didik memilih topik abstraksi novel tidak sesuai isi teks | 1 | |
2 | a. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik | 4 |
b. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel lengkap dan sesuai dengan topik | 3 | |
c. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel kurang lengkap dan kurang dengan topik | 2 | |
d. Peserta didik menyusun kerangka abstraksi novel tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks | 1 | |
3 | a. Peserta didik menulis abstraksi novel sangat sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 4 |
b. Peserta didik menulis abstraksi novel sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 3 | |
c. Peserta didik menulis abstraksi novel kurang sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 2 | |
d. Peserta didik menulis abstraksi novel tidak sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 1 |
Nilai = Perolehan skor
Jumlah kreteria/soa
Contoh
Nilai = 11 x 100 = 91,66
12
F. Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)
1. Penyajian komputer (laptop) dengan aktivitas powerpoint.
2. Bahan bimbing otentik teks abstraksi novel (hasil penelitian atau
mediamassa).
3. Buku teks dan buku ensiklopedia.
4. Film dokumenter dunia tanaman dan fauna (semacam tayangan aktivitas
televisi National Geographic atau BBC Earth).
5. Internet.
Mengetahui, ……….., ….. 2018
Kepala …. Guru Mata Pelajaran,
………… …………….
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII (SMA/SMK)
1. TEKS NOVEL
2. TEKS ARTIKEL
3. TEKS KRITIK DAN ESAI
KLIK /search?q=rpp-bahasa-indonesia-kelas-xii-teks LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN TEKS NOVEL
Kompetensi Dasar
Pengetahuan | Keterampilan |
3.8 Menafsir pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca | 4.8 Menyajikan hasil interprestasi terhadap pandangan pengarang baik secara lesan maupun tulis |
3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel | 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memperhatikan isi dan kebahasaan baik secara lesan maupun tulisan |
A. Contoh Teks (Fakta)
Novel ini mengisahkan kehidupan abang beradik Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen lantaran keterbatasan ekonomi keluarga sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di rumah kardus dengan ibu mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan mereka berubah sesudah bertemu dengan seorang laki-laki berjulukan Danar. Danar yaitu seorang karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga keluarga ini menganggapnya mirip malaikat. Tania sangat mengagumi Danar lantaran selain baik, ia juga punya wajah yang menawan.
Suatu ketika Danar menyampaikan mereka rumah kontrakan sehingga Tania, Dede dan ibunya tidak perlu lagi tinggal di rumah kardus. Tania dan Dede bisa kembali sekolah dan ibunya berjualan kue. Mereka pun semakin erat mirip keluarga. Suasana agak berubah ketika danar membawa sahabat dekatnya yang berjulukan Ratna. Tania merasa cemburu, ia tidak suka melihat kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri seorang adik tapi Tania kecil belum bisa menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan mereka berkurang ketika ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania mendapatkan kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan kini ia yang harus bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang manis dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam studinya. Semua pengalaman hidup yang telah Tania alami menjadikannya lebih remaja dari gadis-gadis lain seumurannya. Perasaannya terhadap Danar juga semakin jelas. Lambat laun Tania tahu, perasaan itu berjulukan cinta.
Tapi cinta Tania terhadap danar tidaklah mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam status abang adik, terlebih lagi mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG mirip Tania, jatuh cinta kepada laki-laki yang jauh lebih renta darinya cukup membuatnya pusing. Sisi remajanya membuatnya ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia tidak tahu apakah Danar mempunyai perasaan yang sama dengannya atau tidak. Keadaan semakin sulit ketika Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania patah hati. Ia memutuskan untuk tidak hadir dalam ijab kabul mereka meskipun Danar dan Ratna telah membujuknya.
Beberapa waktu berselang, Tania tahu bahwa kehidupan rumah tangga Danar dan Ratna tidak bahagia. Ratna bercerita kepada Tania bahwa Danar telah banyak berubah. Danar menjadi pendiam dan seringkali tidak berada di rumah. Ratna tahu ada sesuatu yang menghalangi mereka, ada seseorang di antara ia dan Danar tapi ia tidak pernah tahu siapakah bayangan itu. Dari dongeng Dede akhirnya Tania tahu bahwa Danar juga menyayangi Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup jauh menciptakan Danar merasa tidak pantas menyayangi Tania. Tidak seharusnya ia menyayangi gadis kecil mirip Tania.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua dongeng cintanya.
B. Pengertian Teks (Konsep)
Novel merupakan teks naratif yang fiksional. Isinya mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Karena kisah kehidupan yang diceritakan itu bersifat utuh, bentuk novel terdiri atas puluhan bahkan ratusan halaman.
C. Ciri-ciri Teks (Prinsip)
1. Fungsi
a. Fungsi social :
Menolong orang dengan tidak memandang siapa yang di tolong lantaran menolong dengan nrimo mirip dalam novel tokoh Danar yang menolong Tania dengan tidak memandang siapa Tania.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua dongeng cintanya.
Baik Tania maupun Danar sama-sama menyadari bahwa mereka harus menjalani kehidupannya sendiri-sendiri walaupun mereka tahu bahwa mereka saling mencintai
b. Fungsi moral :
Memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuatu yang terlihat sulit nyatanya tidak sesulit yang kita lihat bila kita ingin bersungguh sungguh mencapainya mirip dalam novel tokoh Tania yang pantang mengalah menjalani hidupnya walau banyak rintangan yang menghalanginya.
Berat sekali bagi Tania mendapatkan kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan kini ia yang harus bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang manis dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam studinya.
2. Struktur
a. Abstraksi
Merupakan penggalan ringkasan isi dongeng yang biasanya bisa ditemukan pada penggalan
awal cerita
Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen lantaran keterbatasan ekonomi berubah nasibnya sesudah ketemu dengan Danar yang membatunya menggali potensi. Setelah kembali ke sekolah Tania berhasil dan sukses memperoleh beasiswa ke luar negeri. Seiring proses tersebut ternyata tumbuh rasa cinta antara Danar dan Tania.Walaupun lantaran kesadaran masing-masing akan keberadaan dirinya mereka nrimo untuk tidak bersatu.
b. Pengenalan situasi dongeng (exposition, orientasi)
Dalam penggalan ini pengarang memperkenalkan para tokoh,menata adegan dan
Hubungan antar tokoh.
Novel ini mengisahkan kehidupan abang beradik Tania dan Dede yang harus putus sekolah dan menjadi pengamen lantaran keterbatasan ekonomi keluarga sepeninggal ayah mereka. Mereka berdua tinggal di rumah kardus dengan ibu mereka yang sakit-sakitan.
Kehidupan mereka berubah sesudah bertemu dengan seorang laki-laki berjulukan Danar. Danar yaitu seorang karyawan yang juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik sehingga keluarga ini menganggapnya mirip malaikat.
Tania dan Dede adiknya serta ibunya yaitu penghuni rumah kardus yang yang
Mempertahankan hidupnya dengan mengamen.
c. Komplikasi, merupakan urutan insiden yang dihubungkan oleh sebab-akibat, di mana setiap insiden terjadi lantaran adanya alasannya yaitu dan menjadikan munculnya insiden lain.
Suasana agak berubah ketika danar membawa sahabat dekatnya yang berjulukan Ratna. Tania merasa cemburu, ia tidak suka melihat kedekatan Danar dengan Ratna. Rasa tidak suka itu bukan sekedar perasaan iri seorang adik tapi Tania kecil belum bisa menerjemahkan apa arti perasaan itu.
Kebahagiaan mereka berkurang ketika ibu Tania meninggal. Berat sekali bagi Tania mendapatkan kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah tiada dan kini ia yang harus bertanggung jawan menjaga adiknya. Untung saja ada Danar yang selalu berada di samping mereka. Tania tumbuh menjadi gadis yang manis dan pintar. Ia berhasil mendapatkan beasiswa ke Singapura. Sederet prestasi berhasil ia raih dalam studinya.
Ketenangan Tania berubah dengan masuknya ratna dalam kehidupan mereka,
Apalagi,Ibunya meninggal, beban batin Tania berat lantaran ia merasa tangung -
Jawab dengan adiknya ditambah rasa cintanya kepada Danar yang harus ia simpan
Sendiri.
d. Evaluasi, merupakan penggalan di mana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi
terarah menuju suatu titik tertentu
Tapi cinta Tania terhadap danar tidaklah mudah. Bertahun-tahun mereka bersama dalam status abang adik, terlebih lagi mereka terpaut usia 14 tahun. Bagi ABG mirip Tania, jatuh cinta kepada laki-laki yang jauh lebih renta darinya cukup membuatnya pusing. Sisi remajanya membuatnya ingin mengekspresikan perasaannya meskipun ia tidak tahu apakah Danar mempunyai perasaan yang sama dengannya atau tidak. Keadaan semakin sulit ketika Danar memutuskan untuk menikah dengan Ratna. Tania patah hati.
Tania makin tepuruk terjebak dalam perasaannya, sangat berat menanggung beban batin
Antara cinta ke abang dan cinta ke lawan jenis. Penderitaan Tania di titik teratas ketika
Mengetahui Danar dan Ratna mau menikah
e. Resolusi
merupakan penggalan yang memunculkan solusi atas konflik yang terjadi
Dari dongeng Dede akhirnya Tania tahu bahwa Danar juga menyayangi Tania. Danar menuliskan perasaannya dalam novel “Cinta Pohon Linden” yang tidak pernah selesai ia tulis. Perbedaan usia yang cukup jauh menciptakan Danar merasa tidak pantas menyayangi Tania. Tidak seharusnya ia menyayangi gadis kecil mirip Tania
Tania akhirnya tahu bahwa Danar juga mencintainya, itulah mengapa rumah tangga
Danar tidak bahagia. Namun keduanya sama-sama memendam perasaan tersebut
dengan menjalani kehidupan yang kurang sempurna.
f. Koda
Merupakan penggalan final atau epilog cerita.
Ketika Tania dan Danar sama-sama tahu perasaan mereka masing-masing, semua sudah terlambat. Biar bagaimanapun Danar telah menikah dengan Ratna. Akhirnya Tania kembali ke Singapura dan memutuskan untuk meninggalkan semua dongeng cintanya
Tania dan Danar ikhlas menjalani hidupnya walaupun harus terpisah, menyerupai daun
jatuh yang tidak pernah menyalahkan angin.
Struktur Novel
3. Kebahasaan
a. Banyak memakai kalimat bermakna lampau.
“Hari itu Senin. Seminggu sebelum usiaku tepat tiga belas tahun. Adikku delapan tahun. Dan ia 27. Aku tidak percaya angaka tiga belas membawa sial, takdir, sore itu Ibuku meninggal. Pergi selama-lamanya dari kami” (Hal. 61)
“siang itu ia mengajak sahabat wanitanya. Namanya Ratna. Aku memanggilnya “Kak Ratna”, lantaran sahabat wanitanya tersebut memnintanya demikian, “Panggil saka Kak Ratna ya, Tania!” (Hal. 39)
b. Banyak memakai kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal).Contoh: semenjak ketika itu, sesudah itu, mula‑mula, kemudian.
“Aku tak tahu apa maksudnya. Karena sekejap kemudian Ibu sudah jatuh tertidur” (Hal.60-61)
Ibu tekun dalam menjaani kehidupannya, “Seminggu kemudian Ibu mulai bekerja, menjadi tukang basuh di salah satu laundry mahasiswa” (Hal 34-35)
c. Banyak memakai kata kerja yang menggambarkan sesuatu tindakan (kata kerja material)
Ibu yaitu sosok seorang Ibu yang perhatian kepada anaknya. Ibu selalu menyampaikan perhatian dan pesan tersirat kepada Dede dan Tania. “Ibu sibuk mengingatkanku untuk beranjak tidur. Aku menjawabnya singakat belum mengantuk. Setengah jam sekali Ibu menyuruh tidur” (Hal. 34)
Adi yaitu sosok seorang laki-laki yang pantang sabar untuk mendekati Tania, meski Tania bersikap cuek terhadapnya. Sabar untuk menunggu Tania bisa membuka hatinya untuk Adi. “Adi juga bersabar untuk tidak terlalu melangkah jauh. Bersabar menunggu. Bersabar dengan semua proses” (Hal. 186)
d. Banyak memakai kata kerja yang memperlihatkan kalimat tak pribadi sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.
Ibu menyampaikan tentang beberapa hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi selesai subuh, (Hal. 27)
Tak hanya itu, Ratna perhatian kepada Tania menanyakan bagaimana sekolah Tania, akan diteruskan kemana dan akan siap selalu membantu, mengurus, dan hingga ingin mengantarkan Tania ke sekolah yang dituju. “Kalau begitu, biar besok saja saya yan.g mengantarnya…. Daftar di Sekolah Menengah Pertama erat SD-nya Dede saja, kan?” Kak Ratna memperlihatkan diri” (Hal. 68)
e. Banyak memakai kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh (kata kerja mental) Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengatakan,menganggap
“Dia menggenggam jemariku. Mantap. Sebelah kiri memegang pundak Dede. Dia menatapku dengan pandangan itu. Dia tersenyum hangat menenangkan” (Hal. 19)
Danar yaitu sosok seorang laki-laki yang sopan, Danar selalu mencium tangan Ibu ketika berpamitan pulang atau pun ketika ia bertemu. Danar sangat menghormati Ibu. “dia selalu mencium tangan Ibu. Amat hormat pada Ibu” (Hal. 36)
f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan
kata kerja yang memperlihatkan tuturan langsung.
Dia membawa sekotak donat. Dan Dede lebih banyak berceloteh serta memainkan donat tersebut dibandingkan memakannya. “Oom…. Kenapa donat tengahnya bolong?”(Hal. 36-37)
Dan ketika Danar memberitahu kepada Ibu bahwa Tania bisa sekolah di luar Negeri Ibu amat sangat rendah hati, mirip dalam kutipan berikut ini: “Nak Danar, rasanya Ibu sulit membayangkan Tania bisa bersekolah di sana. Di luar negeri. Bersekolah lagi saja sudah syukur” (Hal. 66)
g. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana
Miranti yang dulu membantu Ibu membesarkan perjuangan kue. Aku tersenyum senang. Ibu juga niscaya senang mendengar kabar ini di surge (Hal. 99)
“Buat apa? Sudah terperinci kan, ia akan menikah dengan cewek artis itu? Apa lagi yang hendak
kautanyakan ke dia? Perasaannya sudah sejelas bintang di langit, Tania. Clear! Aduh, kau
kenapa jadi kekanak-kakanakan mirip ini sih?” (Hal. 133)
h. Gaya bahasa
Gaya bahasa yaitu penggunaan atau pemilihan kata yang dipakai dalam penulisan teks novel “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” yaitu gaya bahasa : personifikasi, allegori,hiperbola,metafora
a. Personifikasi
Hujan deras turun membungkus kota ini (Hal. 13)
Aku berteman dengan lorong-lorong kantor yang kosong di malam hari. (Hal. 203)
Daun yang jatuh tak pernah membenci angin. (Hal. 154)
Dia tiba begitu saja. Menelusuk hatiku. Tumbuh pelan-pelan mirip lecambah disiram hujan. (Hal. 154)
Aku akan terbang mirip sehelai daun. (Hal. 157)
Menuju daerah rumah kardus kami dulu berdiri kokoh dihajar hujan deras, ditimpa terik matahari. (Hal. 231)
b. Allerogi
Isinya jauh api dari panggang. (Hal. 162)
Seperti bumi yang merekah. (Hal. 190)
c. Hiperbola
Demi membaca e-mail berdarah-darah itu, esoknya saya memutuskan segera pulang ke Jakarta. (Hal. 230)
d. Metafora
Bagian tajamnya menghadap ke atas begitu saja, dan tanpa ampun menghunjam kakiku yang sehelai pun tak beralas ketika melewatinya. (Hal. 22)
Semua perasaan ini kembali bagai seribu anak panah yang menghujam. (Hal. 252)
D. Prosedur Pembelajaran
1. Menginterprestasi pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel yang dibaca.
Bacalah kutipan berikut!
Pada ketika graduation day hari kelulusan Tania, tiba-tiba Danar tiba dan menyaksikan kelulusan Tania yang dicintainya. Namun Danar tidak sendiri, ia tiba bersama Ratna, pacarnya. Kemudian Danar dan Ratna memberitahukan kepada Tania bahwa mereka memutuskan untuk menikah tiga bulan lagi.
Setelah mendengar kabar yang sangat menyesakkan itu Tania tidak akan pulang, tidak akan tiba ke aktivitas ijab kabul Danar dan Ratna. Bagaimana bisa Tania menyaksikan seseorang yang sangat dicintainya mengucapkan ijab qobul untuk perempuan lain? Meski Dede, Danar, dan Ratna selalu membujuk Tania untuk pulang meski hanya sehari saja, Tania tetap tidak akan merubah keputusannya. Tania tidk akan pulang, tepatnya Tania tidak mau menghadiri ijab kabul itu.
Danar berusaha keras membujuk Tania untuk pulang hingga terdengar suaranya parau sperti menahan tangis. Sepanjang telpon itu Tania pun sama mendesis menahan tangis, menahan rasa yang tak tertahankan.
Pada hari itu, ijab kabul pun berlangsung mirip biasanya penikahan. Meski tanpa kehadiran Tania. Namun ada yang ganjil pada sikap Danar yang bahkan sangat menciptakan Dede tak mengerti dengannya.
Dan beberapa bulan kemudian tiba-tiba Ratna menceritakan kalutnya dalam rumah tangga mereka kepada Tania melalaui e-mail, Tania benar-benar terkejut atas ratifikasi Ratna dan Tania pun gundah entah apa yang harus ia lakukan. Tania benar-benar tidak mengerti kenapa laki-laki sebijaksana dan yang mempunyai hati malaikat bisa melaksanakan mirip itu, menciptakan istrinya menangis, selalu pulang larut malam, dan berperilaku tidak selayaknya kepada soerang istri, Ratna. Dan Rtana akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya membiarkan Danar sendirian untuk sementara. Semua e-mail yang Ratna kirimkan kepada Tania, semuanya terasa begitu menyesakkan bagi Tania. Timbul beberapa pertanyaan, mengapa, mengapa, dan mengapa? Kemudian Tania memutuskan untuk pulang membantu rumah tangga abang yang dulu pernah dicintainya, Danar. Setidaknya Tania mengetahui apa yang terjadi pada rumah tangga kakaknya, malaikat yang telah merubah kehidupannya, yang selalu menjanjikan masa depan yang lebih baik.
Akhirnya Tania pun begegas untuk segera menemui Danar di daerah rumah kardusnya dulu, dan menemukan Danar terpekur di bawah pohon linden. Dan mereka pun saling mengungkapkan perasaannya, namun yang lebih tepat Tanialah yang mengutarakan semua perihal perasaan mereka. Semuanya benar-benar di luar kendali, Tania menangis mendesah tak tertahankan sedangkan Danar hanya membisu dan mengelak. Nada bicara Tania pun semakin menjadi, sesudah sekian usang ia memendam rasa yang menguap di dasar hati kini Tania mengungkapkannya tepat di depan rumah kardus daerah dulu ia miskin mencicipi getirnya kehidupan, di bawah pohon linden saksi atas semua saksi. Bertanya, dan mengungkapkan, dan meminta pertanggung jawaban atas semua hati yang bersemai di dalam hatinya, perasaan yang terpendam tak bisa saling memiliki, perasaan yang menciptakan kalut semua kehidupan, perasaan yang membutnya mirip sehelai daun yang luruh ke bumi,sehelai daun yang takkan pernah membenci angin meski terenggut dari tangkai pohonnya.
Tetapi mengapa kau tak pernah mengakuinya? Mengapa? Saat sweet seventeen, liontin itu menyampaikan segalanya. Apakah kau terlanjur mengganggapku mirip adik? Atau kau membenci dirimu sendiri lantaran mencintaiku?”
Pada ketika itu lah Tania konflik itu meninggi, Tania memaparkan semua perihal perhatian, kasih sayang, hadiah liontin, novel karangan Danar, yang semuanya terlihat bahwa Danar pun menyayangi Tania. Lagi, Danar hanya diam. Membuat keadaan semakin keruh.
Ketika Tania tahu bahwa Ratna kini sedang hamil empat bulan, dan memberitahukannya kepada Danar. Dan Tania pun berbesar hati untuk mendapatkan semua itu, Ratna dan bayi yang dikandungnya niscaya lebih membutuhkan Danar. Dan Tania pun memutuskan untuk kembali lagi ke Singapura, mencoba menemukan kehidupan yang lebih baik lagi sesuai pesan tersirat sahabat tebaiknya Anne. Meninggalkan Dede sendiri, meninggalkan pusara Ibu, meninggalkan Ratna dan bayinya, juga meninggalkan Danar. Dan Tania tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia.
“esok lusa mungkin saya akan menemukan pilihan rasional mirip yang pernah dikatkan Anne. Yang niscaya itu bukan Jhony Chan. Aku tak akan penah kembali lagi. Maafkan aku, Ibu. Aku tak sempat mampir di pusaramu. Ibu memang tahu segalanya”
.
2. Menganalisis isi dan kebahasaan novel
Isi novel “Daun Jatuh Tak pernah membenci angin”
A.Tema
Tema yaitu gagasan yang menjalin struktur isi cerita.Tema suatu dongeng menyangkut
segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang,
kecemburuan, dan sebagainya. Untuk mengetahui tema suatu cerita, dibutuhkan apresiasi menyeluruh terhadap banyak sekali unsur karangan itu.
Perhatikan kutipan berikut :
Dia bertanya lemah pada Dede, ‘Perasaan apa?’ Dede menunduk ketika menyampaikan itu, ‘Taukah Oom bahwa Kak Tania suka Oo Danar?’ Oom Danar membisu sekali…. Dede berkata lirih kepadanya, ‘Kak Tania tidak pulang besok lantaran ia benci ijab kabul besok.’. “Dia tetap diam”. “Dede bertanya lagi padanya, ‘Apakah Oom Danar menyukai Kak Tania?’. “Dia tetap diam.” “Dede bertanya untuk terakhir kalinya.’Apakah Oom Danar menyayangi Tante Ratna?’ Dia juga diam” (Hal. 249)
Dalam kutipan itu pun terlihat terperinci bahwa Danar menyayangi Tania, kenapa? Karena bila Danar tidak menyayangi Tania, Danar akan menjawab pertanyaan terakhir dari Dede, namun Danar hanya diam. Dan itu bisa berarti bahwa Danar sedang mencicipi kekalutan hati, ia menyayangi Tania anak kecil yang berkepang dua yang ia tolong dari jalanan.
Namun perasaan keduanya tak pernah terungkapkan, mereka tak bias saling memiliki. Perasaan yang sangat menyakitkan, bisa merubah paradox kehidupan, menciptakan semuanya menjadi kacau balau. Meski mirip itu, Tania dan Danar tetap menjalankan
kehidupan, mereka tidak pernh membenci angin, membenci perasaan yang tumbuh pada hati mereka.
B. Amanat
Amanat merupakan pedoman atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat
dalam novel umumnya bersifat tersirat; disembunyikan pengarangnya di balik insiden -peristiwa yang membentuk isi cerita. Kehadiran amanat, pada umumnya tidak bisa lepas dari tema cerita.
Perhatikan kutipan berikut :
Ketika Tania tahu bahwa Ratna kini sedang hamil empat bulan, dan memberitahukannya kepada Danar. Dan Tania pun berbesar hati untuk mendapatkan semua itu, Ratna dan bayi yang dikandungnya niscaya lebih membutuhkan Danar. Dan Tania pun memutuskan untuk kembali lagi ke Singapura, mencoba menemukan kehidupan yang lebih baik lagi sesuai pesan tersirat sahabat tebaiknya Anne. Meninggalkan Dede sendiri, meninggalkan pusara Ibu, meninggalkan Ratna dan bayinya, juga meninggalkan Danar. Dan Tania tidak akan pernah kembali lagi ke Indonesia.“esok lusa mungkin saya akan menemukan pilihan rasional mirip yang pernah dikatkan Anne. Yang niscaya itubukan Jhony Chan. Aku tak akan penah kembali lagi. Maafkan aku, Ibu. Aku tak sempat mampirdi pusaramu. Ibu memang tahu segalanya” (Hal. 256)
Amanat pada kutipan di atas yaitu keikhlasan mendapatkan takdir tanpa menyalahkan keadaan,tetapmenjalani kehidupan walaupun ada sisi yang kurang lengkap lantaran cinta yang kandas.
C. Penokohan
1) Tania
Tania termasuk ke dalam tokoh bulat, lantaran Tania mempunyai tabiat dan tingkah laris yang majemuk dan sulit untuk ditebak juga menyampaikan perangai yang mengejutkan.
- Rajin
Tania mempunyai sikap yang rajin. Tania selalu rajin membantu ibunya dalam mencari uang, meski lelah juga ngantuk Tania tetap mengamen di bus hanya untuk mendapatkan beberapa recehan.
“Aku dan Dede harus kembali “bekerja”, meskipun dengan kaki pincang” (Hal.24)
“lantas dengan penerangan lampu teplok yang kerlap-kerlip ditiup angin, saya belajar. Belajar hingga larut malam” (Hal. 33)
- Pintar
Tania sangat pintar, ia bisa mengejar ketertinggalannya sekolah selama tiga tahun. Karena kepintarannya itulah guru-guru memutuskan Tania untuk menaikkan Tania loncat satu tahun.
“saat kenaikan kelas, guru-guru di sekolah memutuskan untuk pribadi menaikkanku ke kelas enam. Loncat setahun. Kata mereka, saya “terlalu pintar”” (Hal. 43)
“Aku lulus urutan kedua dari seluruh siswa di sekolah. Nomor satu untuk dua puluh dua akseptor ASEAN Scholarship seluruh Negara. Hasil yang hamper sempurna. Janji yang selalu kupegang. Aku akan berguru sebaik mungkin” (Hal. 77)
- Tegar
Tania yaitu sosok seseorang yang tegar, ketika Ibu yang sangat berarti baginya, Tania tetap tegar menghadapinya meski hati berat sekali mendapatkan kenyataan. Tania tetp tegar melanjutkan kehidupan tanpa sosok seorang Ibu yang amat dicintainya, Tania tahu bahwa takdir Tuhan niscaya lebih indah.
Tania pun tegar dalam memendam semua perasaan yang tak pernah terungkapkan. “bagian inilah yang tak pernah saya diskusikan di internet. Perasaanku. Maka selama tiga thaun itu, saya memendam semuanya dalam-dalam” (Hal.78)
- Egois dan keras kepala
Tania pun mempunyai tabiat yang egois dan keras kepala, ia bersikap keras bahwa ia tidak akan pulang untuk menghadiri aktivitas ijab kabul Danar dan Ratna, Tania hanya memikirkan perasaannya sendiri yang tidak mau mendapatkan kenyataan pahit itu tanpa memperdulikan perasaan Danar yang amat dicintainya itu begitu terluka atas ketidakpulangan Tania, dan Tania pun tidak mbagaimana perasaan Ratna yang amat baik terhadapnya yang telah menganggapnya seorang adik, yang pernah membantunya dalam segala hal terutama ketika kepergian ibu Ratna ada untuk membantu dan menemaninya, namun Tania egois hanya memikirkan perasaannya sendiri yang akan menciptakan dirinya sendiri dihantui rasa bersalah.
Tania memanfaatkan kehadiran Adi tanpa memikirkan perasaannya: “Adi yang tahu saya akan pulang ke Jakarta, memutuskan ikut pulang bersama. Aku happy-happy saja ditemani pulang. Aku bahkan sengaja membawa lebih banyak koper ketika tahu Adi akan ikut” Hal. 186)
- Konsisten dan mempunyai prinsip
Tania konsisten dan mempunyai prinsip terhadap perasaannya, bahwa Tania hanya akan menyayangi Danar meski banyak lelaki yang mencoba untuk mendekatinya.
- Ramah
Tania yaitu sosok seorang perempuan yang ramah, banyak orang yang menyukainya dan membanggakannya.
- Pecemburu
Tania yaitu sosok seorang perempuan yang pecemburu, Tania cemburu kepada Ratna yang selalu dekat-dekat dengan Danar dan mengambil alih semua posisi Tania.
2) Danar (dia/seseorang)
Danar termasuk ke dalam tokoh bulat, lantaran Danar mempunyai tabiat dan sikap yang sulit untuk ditebak. Yang awalnya Danar yaitu sosok seorang yang mempunyai prinsip kuat, bijaksana, berwibawa, menyenangkan, dan tidak akan menciptakan siapa pun menangis, tiba-tiba dikarenakan konflik perihal perasaannnya kepada Tania yang tak pernah diungkapkannya dan terlanjur menikah dengan Ratna perempuan yang sama sekali tidak dicintainya itu tiba-tiba Danar menjadi berubah, menjadi bersikap cuek terhadap Ratna, selalu pulang larut malam, wajah yang menyenangkannya pun perlahan memudar.
- Baik dan ringan tangan
Danar yaitu sosok seorang yang mempunyai hati bagai malaikat, Danar sangat baik. Dia ringan tangan selalu menolong orang lain, misalnya saja ia membantu Tania yang tertusuk paku, membantu mengobatinya, menyampaikan uang, meski Danar tidak mengenalinya.
“Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok di hadapanku. Mengeluarkan saputangan dari saku celana. Meraih kaki kecilku yang kotor dan hitam bekas jalanan. Hati-hati membersihkannya dengan ujung saputangan. Kemudian membungkusnya perlahan-lahan” (Hal. 24)
Keesokan harinya Danar memberi sepasang sepatu untuk Dede dan Tania, sungguh Danar sangat baik dan ringan tangan. “Dia mengeluarkan dua kotak. Melambaikan tangan meminta kami mendekat. Aku dan Dede melangkah ke arahnya, berdiri di depan kursinya, urung memulai pertunjukan kencerengan tutup botol. Dede malah memasukan “alat music” ke saku celana. Lagi-lagi menguap. Kotak itu ternyata berisi dua pasang sepatu baru. “Pakailah!” (Hal. 25)
- Tegar
Danar yaitu sosok seorang laki-laki yang tegar, ia bisa tegar menghadapi perihnya kehidupan dalam kesendirian. Sejak dari bayi Danar yatim-piatu, Danar tak mengetahui siapa kedua orangtuanya, namun Danar tetap tegar menjalani kehidupannya yang amat menyesakkan itu. Danar berjuang sendiri untuk bertahan hidup tanpa derma orang lain, mencicipi perihnya sekolah sambil bekerja. Merasakan kehidupan yang jelek sama mirip yang dialami Tania selama tiga tahun itu, Danar tetap tegar menghadapinya. Karena hidup harus tetap berjalan meski sendiri.
- Bertanggung jawab
Danar seorang laki-laki yang betanggung jawab, ketika Ibu meninggal dunia Danar pun bertanggung jawab mengurusi Tania dan Dede, menyekolahkan Tania dan Dede, mengajarkan Tania dan Dede perihal segala hal, menjanjikan masa depan yang lebih baik.
.
- Ramah
Danar yaitu sosok seoang laki-laki yang teramat ramah, ia selalu menyapa dan bersikap ramah terhadap siapa pun, sehingga banyak orang yang menyukainya dan membanggakannya.
- Sopan
Danar yaitu sosok seorang laki-laki yang sopan, Danar selalu mencium tangan Ibu ketika berpamitan pulang atau pun ketika ia bertemu. Danar sangat menghormati Ibu. “dia selalu mencium tangan Ibu. Amat hormat pada Ibu” (Hal. 36)
- Pemendam rasa
Danar yaitu sosok seorang yang pandai menyembunyikan perasaannya dengan sikapnya yang lembut, Danar memendam rasa terhadap Tania yang dicintainya dan mencintainya, dan Danar mengorbankan semua perasaannya untuk Ratna yang teramat mencintainya.
- Penyayang/social/peduli
Danar yaitu sosok seorang laki-laki yang peduli dan bersosial, sehingga Danar membuka kelas mendongeng untuk anak-anak. Dia selalu bercerita untuk memotivasi bawah umur dan menyediakan buku untuk bawah umur baca.
3) Dede
Dede termasuk tokoh yang statis, Dede tetap berwatak menyenangkan meskipun alur dongeng dan plot yang dikisahkan mengalami perubahan.
- Polos dan lucu
Dede yaitu sosok seseorang yang mempunyai sikap polos yang kental. Ketika Danar memperkenalkan namanya, Dede dengan begitu polosnya bertanya, mirip dalam kutipan ini “semenjak itulah saya tahu namanya: Danar Danar. Nama yang aneh, itu komentar Dede. “Nama Oom kok bias dobel begitu?”
Dan pada kutipan ini pun Dede terlihat sangat polos dan lucu:
”Oom kerja di mana?” Dede bertanya padanya suatu ketika, sambil memainkan dasi yang ada di saku kemeja.
- Humoris
Dede yaitu sosok seorng yang humoris dangat menyenangkan suka iseng. Bahkan Dede selalu menarik hati atau mengejek iseng becanda kepada Tania, menciptakan suasana semakin nyaman jawaban celotehan-celotehan Dede. “Cantik apanya? Rambut panjang. Kuku panjang. Untung Kak Tania nggak punya lubang di belakang” Dede tertawa senang” (Hal. 45)
- Amanat/pandai menyimpan rahasia
Dede yaitu sosok seorang yang amanat, Dede bisa dipercaya, bisa diandalkan. Ketika Tania menguatarakan sesuatu hal yang bersifat rahasia, Dede bisa menjaga diam-diam itu. Dan ketika Danar member tahu diam-diam bahwa Danar yaitu seoarng penulis Novel, Dede menjaga diam-diam itu. Dan Dede berilmu menyimpan rahasia, menyimpan diam-diam antara perasaan Tania dan Danar. “Dari siapa?” saya bertanya ingin tau kepada Dede. Menyelidik. Adikku niscaya tahu semuanya.” (Hal. 102)
- Pintar
Dede juga pintar, dede sudah bisa menghapal abjad, meskipun gres masuk satu hari sekolah. Dede dengan giatnya menghapalkan huruf sepanjang jalan mengamen. “Dede juga sudah bias menghafal semua abjad.
- Tegar
Dede begitu tegar ketika Dede harus mengamen, melihat bawah umur seusianya yang sekolah yang waktunya bermin-main Dede malah harus mengamen mencari uang recehan.
c. Latar
Latar atau setting meliputi tempat, waktu, dan budaya yang dipakai dalam
suatu cerita. Latar dalam suatu dongeng bisa bersifat faktual atau bisa pula imajiner. Latarberfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannyasuatu cerita. Dengan demikian apabila pembaca sudah mendapatkan latar itu sebagai sesuatuyang benar adanya, maka cenderung ia pun akan lebih siap dalam mendapatkan pelaku ataupun kejadian-kejadian yang berada dalam latar itu
a. Tempat
- Toko buku dilantai dua
Latar daerah yang berada dalam novel ini tempatnya di Toko buku dilantai dua, daerah yang paling Tania sukai, daerah yang Tania ketahui dari malaikatnya Danar, daerah yang menjadi saksi atas semua ceritanya.
“Dua ahad kemudian, kami pergi ke toko buku ini. Toko buku terbesar di kota kami” (Hal. 29)
“Aku menghela napas panjang. Lima menit hanya berdiri termenung di sini. Di lantai dua toko buku terbesar di kota kami” (Hal. 65)
- Rumah kardus
Latar daerah yang berada dalam novel ini tempatnya di Rumah kardus, daerah yang di mana selama tiga tahun menjadi saksi bisu atas kepiluan Tania, Dede, dan Ibu, mirip dalam kutipan-kutipan berikut ini:
“Dia tertawa kecil ketika melihatku dan Dede sudah berdiri rapi menunggu di depan rumah kardus kami” (Hal. 18)
“Dede masih sibuk mematut sepatunya di depan kami. Berlari ke sana kemari. Ibu sibuk meneriakinya kalau tidak, rumah kardus kami bisa roboh” (Hal. 26-27)
- Kontrakkan
Latar daerah yang berada dalam novel ini ada latar daerah rumah kontrakkan, rumah kontrakan Tania, Ibu, dan Dede.
“Karena itu, sebulan kemudian Ibu memutuskan pindah mengontrak di sebuah kamar sederhana” (Hal. 35)
- Bus
- Pusara/pekuburan
Latar daerah yang ada dalam novel ini ada latar daerah di sebuah pusara/pekuburan, yakni ketika Ibu meninggal semuanya berada di sana.
“Hening di pekuburan” (Hal. 64)
- Singapura
Latar daerah yang berada dalam novel ini ada latar daerah di Singapura, yaitu ketika Tania meneruskan sekolahnya.
“Ribuan larik cahaya kota Singapura manis menimpa jalanan” (Hal. 203)
“Hari-hariku penuh dengan hal-hal gres di Singapura” (Hal. 72)
- Dufan
Latar daerah yang berada dalam novel ini ada latar daerah di Dufan, ketika Tania, Danar, Dede, Ibu, dan juga Ratna berlibur ke Dufan.
“Kak Ratna bertanya sambil tersenyum, waktu kami makan malam bersama di salah satu kedai masakan yang banyak tersedia di Dufan” (Hal. 42)
“Minggu depan, selepas kelas mendongeng yang selelsai lebih cepat daripada biasanya, aku, Ibu, dan adikku pergi ke Dunia Fantasi” (Hal. 39)
- China Town
Latar daerah yang berada dalam novel ini ada latar daerah di China Town, yaitu ketika Tania, Danar, dan Ratna makan malam di daerah itu.
“Saat makan malam di China Town…” (Hal. 130)
- Bandara Changi
Latar daerah yang berada dalam novel ini ada latar daerah di Bandara Changi, yaitu ketika Tania mengantar Danar dan Dede pulang ke Jakarta, dan ketika Danar dan Dede menjemput Tania ketika liburan.
b. Waktu
- Pagi hari
Latar waktu dalam novel ini ada pada waktu pagi. Pada waktu pagi ketika Ibu mengganti perban kaki Tania yang tertusuk paku, “Besok pagi-pagi Ibu mengganti perban itu dengan lap dapur, saputangan itu dicuci” (Hal. 24)
Ibu menyampaikan sesuatu hal kepada Tania dan Dede pada waktu pagi, “Esok pagi selesai subuh, Ibu menyampaikan beberapa hal kepadaku dan Dede” (Hal. 27)
Ibu tak sadarkan diri pada waktu pagi hari, “Pagi itu Ibu tiba-tiba tak asadarkan diri” (Hal. 54)
)
c. Suasana
- Sedih
Suasana dalam novel ini menyedihkan, Tania dan Dede terpaksa putus sekolah lantaran tidak ada biaya, dan mereka pun terpaksa harus mengamen mencari uang recehan setidaknya mengurangi beban Ibu meski hanya sedikit. Suasana menyedihkan itu begitu terasa sekali, Tania, Dede, dan Ibu mengalami kemiskinan selama tiga tahun itu, semuanya terasa menyesakkan.
“Dulu saya hanya berjalan di sepanjang jalan menatap iri bawah umur yang ada di restoran tersebut…” (Hal. 29)
Dan suasana duka itu muncul ketika Tania dan Danar tak bisa mengungkapkan perasaannya masing-masing, hanya memendamnya. Bagai duri yang menelusuk hati.
“Dede menatapku semakin sedih. Aku gundah dengan semua ini. Tadi saya memang memaksanya untuk menceritakan semua hal…” (Hal. 240)
- Senang
Suasana dalam novel ini ada yang menyenangkan, yaitu ketika Tania, Dede, dan Ibu diberi derma oleh Danar. Danar menyekolahkan Tania dan Dede, menyampaikan uang kepada Ibu untuk biaya hidup mereka dan modal untuk perjuangan masakan ringan manis Ibu. “Esok pagi selepas subu, Ibu menyampaikan beberapa hal kepadaku dan Dede.
“Usaha masakan ringan manis itu maju sekali. Beberapa bulan kemudian Ibu harus mengajak dua anak teteangga untuk membantu di hari-hari tertentu. Pokoknya saya belum pernah melihat Ibu sesibuk ini. Tentu saja semua modal perjuangan masakan ringan manis itu dari dia…” (Hal. 46)
- Mengharukan
Suasana dalam novel ini ada yang mengahrukan, yaitu suasana mengharuskan itu muncul ketika Ibu mengetahui bahwa Danar akan menyekolahkan Tania dan Dede dan Danar yang akan membiayainya, Ibu sungguh terharu. Tidak menyangka.
“Ibu tersenggal haru ketika menyampaikan itu. Bahkan menangis. Mendekap kami erat” (Hal. 27)
“Oom Danar…,” Ibu berkata pelan sambil menyeka sudut matanya. Tersenyum” (Hal. 27)
3. Cara menyajikan hasil Interprestasi Pengarang terhadap novel yang dibaca
4. Merancang novel atau novellet
a. Membuka paragraf dengan menyuguhkan konflik.
Ini yaitu cara menciptakan pembukaan novel menarik
“Tolong…, tolooong…..”Teriakan minta tolong terdengar keras dari balik pagar rumahku. Kami sekeluarga berhamburan keluar.Apakah Anda ikut mendengar teriakan pada teladan diatas, dan merasa ikut terlibat di dalamnya?Ya, orang selalu suka dengan konflik. Coba pikirkan ini, insiden apa yang menciptakan orang berhamburan keluar rumah?Ya, bisa jadi diantaranya: perkelahian, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain.Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik besar lengan berkuasa perhatian pembaca.
b. Mengembangkan karakter tokoh novel dan bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laris dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika ia berbicara, ungkap karakternya.
“Nung, bapak kau dokter jantung, ya?” Tanya Andre merayu dengan nada lembut.
“Kok, tau?”
“Iya, lantaran kau telah menciptakan jantungku bergetar-getar.”
Nunung tersipu malu. Andre telah meluluhkan kebekuan dengan gombalan mautnya. Dia memang raja gombal.
Tiap orang dalam OVJ mempunyai karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang mempunyai wajah gadis udik walaupun berperan sebagai tokoh manis sekalipun; Parto orang renta yang mempunyai sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka satu-satu.
c..Memilih sudut pandang
penulis cerita bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita atau pakai sudut pandang orang ketiga. Dalam hal ini anda menjadi pengamat mirip menonton film. Kata ganti yang dipakai yaitu ia, dia, mereka, -nya.
d. Buat obrolan yang penuh arti.
Tulis obrolan yang penting-penting saja, yang ada tujuannya, yang pribadi pada masalah, yang pribadi menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar.
“Bisakah kawanmu itu mengajariku?”“Maksud kakak?”“Aku mau berguru main catur. Aku mau bertanding pada peringatan 17 Agustus nanti. Aku mau menantang Matarom.”.
Dialog dalam novel diatas pribadi pada inti masalah. Maryamah minta diajari main catur. Ia ingin sekali mengalahkan Matarom
e. Tetapkan sting mencakup waktu dan tempat.
Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting daerah sanggup berupa lokasi mirip kota atau desa; keadaan lingkungan mirip bersih, kotor; suasana mirip ramai, lengang; cuaca mirip panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan dongeng novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca sanggup ikut mengalami apa yang tokoh dongeng alami.
f. Mengatur plot
Plot yaitu insiden yang berurutan yang disertai alasannya yaitu akibatnya.
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, lantaran belum mempunyai unsur alasannya yaitu akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.
Namun bila kalimatnya diubah menjadi:
Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit lantaran tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur alasannya yaitu akibat. Nenek yang tidak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam dongeng akan menciptakan pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya.
g. Mengarahkan titik puncak pada novel.
Klimaks yaitu puncak atau titik balik cerita. Ia yaitu penggalan yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik final atau klimaks.
h. Menulis ending novel
Ending yaitu penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending tertutup yaitu final dongeng yang menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka yaitu ending yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk banyak sekali penafsiran dari pembaca.
i. Menentukan Judul yang menarik
(Oleh Rita Orbaningrum)
0 Response to "Rpp Bahasa Indonesia Kelas Xii Teks Novel"