CONTOH RPP TEKS PROPOSAL KELAS XI (SMA/SMK) KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah/Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/4
Pertemuan Ke : 2, 3, dan 4
Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)
Materi Pokok : Teks Proposal
A. Kompetensi Inti
Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe- tensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3) kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan fatwa agama yang dia- nutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan sikap jujur, disi- plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, res- ponsif dan proaktif dan memperlihatkan sikap sebagai cuilan dari solusi atas banyak sekali permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”, dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching), yakn keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pela- jaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digu- nakan sebagai dasar bagi gurudalam menumbuhkan dan membuatkan abjad peserta didik lebih lanjut. | |
KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, tek- nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pro- sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecah- kan masalah | |
KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah ajaib terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara berdikari serta bertindak se- cara efektif dan kreatif, dan bisa menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. |
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar | Indikator |
3.12 Menentukan informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca. 4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara mulut supaya lebih efektif. | · Mengidentifiksi isi tiap-tiap unsur proposal. · Menyunting proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap. · Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas. |
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal. 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan. | • Mengidentifikasi isi, sistematika, dan kebahasaan proposal. • Membuat proposal berdasarkan unsur- unsur proposal, pendahuluan, latar belakang masalah, metode, pelaksanaan (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) dengan memperhati-kan isi dan kebahasaannya. • Mempresentasikan,menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas. |
C. Materi Pembelajaran
Proposal:
· informasi dalam proposal
· unsur-unsur proposal.
Proposal:
· isi proposal;
· sistematika proposal
· unsur kebahasaan proposal.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan: 3 X 10 menit ( Membangun Konteks) 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK) 2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. 3. Peserta didik mendapatkan informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Peserta didik mendapatkan informasi tenting hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks proposal. | ||||||
Kegiatan Inti: 3 X 150 menit (Menelaah Model ) | ||||||
1. Peserta didik membaca 2 atau 3 teks proposal yang bertema sama. (literasi) 2. Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks roposal yang telah dibacanya. 3. Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks proposal. 4. Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks proposal. 5. Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks proposal. 6. Peserta didik mengajukan pertanyaan wacana ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks proposal. 7. Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks proposal. 8. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks eksplanasi. 9. Peserta didik melaksanakan penjabaran dan deskripsi kekerabatan antarkomponen yang ditemukan berdasarkan telaah model teks 10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks proposal. 11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks proposal. 12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks proposal. 13. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan wacana struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau 3 teks proposal. | ||||||
(Mengonstruksi Terbimbing) | ||||||
14. Peserta didik mengerjakan latihan dan kiprah yang diberikan guru untuk membuatkan kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks proposal: (HOTS) a. latihan kosa kata teknis, sinonim b. latihan penulisan unsur serapan c. latihan pengembangan teks proposal: klasifikasi-deskripsi d. latihan pengembangan kekohesian 15. Peserta didik berdiskusi dengan sobat sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang sanggup digunakan. (4C) (Mengonstruksi Mandiri) | ||||||
16. Peserta didik menentukan topik teks proposal dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web). 17. Peserta didik menyusun kerangka teks proposal. 18. Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih. 19. Peserta didik menyusun teks proposal. berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI. 20. Peserta didik mempresentasikan teks proposal yang telah disusun. 21. Peserta didik menanggapi teks proposal. 22. Peserta didik merevisi teks proposal berdasarkan masukan dari teman. 23. Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf selesai ke bendel portofolio masing-masing. | ||||||
Penutup: 3 X 20 menit | ||||||
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik. 3. Peserta didik saling memperlihatkan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah dicapai. 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam | ||||||
E. Penilaian
KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)
Kompetensi Dasar | Indikator |
3.12 Menentukan informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca. 3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal. | · Mengidentifiksi isi tiap-tiap unsur proposal. • Mengidentifikasi isi, sistematika, dan kebahasaan proposal. |
Penilain Proses | Penilaian Hasil |
Penilaian proses aspek pengetahuan sanggup dilakukan semenjak kegiatan menelaah Model dan mengonstruksi terbimbing. Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut sanggup dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan. | Jenis : Tulis Bentuk : Uraian Contoh instrumen: a. Tuliskanlah unsur-unsur proposal yang Anda baca! b. Tuliskanlah pelaksanaan kegiatan proposal yang Anda baca! c. Tuliskanlah isi pokok proposal yang Anda baca! |
KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar | Indikator |
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara mulut supaya lebih efektif. 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan. | · Menyunting proposal yang dibaca dengan cara melengkapi informasi yang kurang lengkap. · Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas. • Membuat proposal berdasarkan unsur- unsur proposal, pendahuluan, latar belakang masalah, metode, pelaksanaan (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) dengan memperhatikan isi dan kebahasaannya. • Mempresentasikan,menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas. |
Penilain Proses | Penilaian Hasil |
Penilaian proses aspek pengetahuan sanggup dilakukan semenjak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri. Catatan terhadap peserta didik pada kegiatan tersebut sanggup dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan kiprah (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan. | Jenis : Menulis Bentuk: Uraian Contoh Instrumen Susunlah proposal berdasarkan jenis proposal yang Anda baca dengan memerhatikan hal di bawah ini! a. Tentukan jenis teks proposal! b. Buatlah kerangka sesuai dengan unsur-unsur teks proposal! c. Kembangkan kerangka tersebut menjadi teks proposal dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI! |
Portofolio
Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:
(a) draf selesai (produk) berbobot 40%;
(b) bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;
(c) bukti catatan wacana apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan
(d) catatan reflektif berbobot 25%.
Sikap
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan mengisi jurnal.
Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran
Nama Satuan pendidikan :
Tahun pelajaran :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No. | Waktu | Nama | Kejadian/ Perilaku | Butir sikap | Positif/ Negatif | Tindak Lanjut |
1. | 13 Februari 2018 | Zuhri | Memainkan HP ketika berdiskusi tentang struktur teks proposal | disiplin | - | Dipanggil dan disuruh menganalisis teks proposal yang lain |
2. | 14 Februari 2018 | Endah | Mengerjakan kiprah dengan serius, sempurna waktu, dan karenanya sangat baik | Tanggung jawab | + | Diberi kebanggaan atau apresiasi |
Pedoman Penskoran
a. Pengetahuan
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
1 | a. Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor |
2 | a. Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan sangat tepat | 4 |
b. Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan tepat | 3 | |
c. Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan kurang tepat | 2 | |
d. Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal dengan tidak tepat | 1 |
Soal | Aspek yang Dinilai | Skor | |
3 | a. Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan sangat tepat | 4 | |
b. Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tepat | 3 | ||
c. Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan kurang tepat | 2 | ||
d. Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tidak tepat | 1 | ||
Keterangan
Nilai = Perolehan skor
Jumlah soal
Contoh
Nilai = 10 x 100 = 83,33
Nilai = 10 x 100 = 83,33
12
b. Keterampilan
Bait | Aspek yang Dinilai | Skor |
1 | a. Peserta didik menentukan jenis teks proposal sangat sesuai isi teks | 4 |
b. Peserta didik menentukan jenis teks proposal sesuai isi teks | 3 | |
c. Peserta didik menentukan jenis teks proposal kurang sesuai isi teks | 2 | |
d. Peserta didik menentukan jenis teks proposal tidak sesuai isi teks | 1 | |
2 | e. Peserta didik menyusun kerangka teks proposal sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik | 4 |
f. Peserta didik menyusun kerangka teks proposal lengkap dan sesuai dengan topik | 3 | |
g. Peserta didik menyusun kerangka teks proposal kurang lengkap dan kurang dengan topik | 2 | |
h. Peserta didik menyusun kerangka teks proposal tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks | 1 | |
3 | i. Peserta didik menulis teks proposal sangat sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 4 |
j. Peserta didik menulis teks proposal sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 3 | |
k. Peserta didik menulis teks proposal kurang sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 2 | |
l. Peserta didik menulis teks proposal tidak sesuai dengan kerangka, struktur, ciri kebahasaan, dan EBI | 1 |
Nilai = Perolehan skor
Jumlah kreteria/soal
Contoh:
Nilai = 11 x 100 = 91,66
12
F. Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)
1. Penyajian komputer (laptop) dengan jadwal powerpoint.
2. Bahan bimbing otentik teks proposal (hasil penelitian atau media massa).
3. Buku teks dan buku ensiklopedia.
4. Arsip dokumen proposal kegiatan sekolah.
5. Internet.
Mengetahui, ....................., .........
Kepala................ Guru Mata Pelajaran,
............. ..............
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)
1. RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)
2. RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)
3. RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
4. RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
5. RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)
LAMPIRAN MATERI TEKS PROPOSAL
Seni yaitu salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS Sekolah Menengan Atas Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia kiprah dan melatih rasa percaya diri yang hingga dikala ini masih sangat kurang.
(Oleh Erma Lisni)
PROPOSAL
Kompetensi Dasar
Pengetahuan | Keterampilan |
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca | 4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara mulut supaya lebih efektif |
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal | 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan |
A. Contoh Teks ( fakta)
Judul : pelaksanaan pentas seni (PENSI) dalm rangkan perpisahan siwa-siswi
kelas XII Sekolah Menengan Atas Kartini
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni yaitu salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS Sekolah Menengan Atas Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia kiprah dan melatih rasa percaya diri yang hingga dikala ini masih sangat kurang.
Selain itu, dance modern juga bisa membuatkan kreatifitas siswa dalam hal tarian. Dan adapula kontes grup band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.
Selain itu, Pentas Seni ini juga sanggup menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan jadwal ini dengan tema “Taburan Bintang”
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya jadwal ini yaitu :
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi Sekolah Menengan Atas Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi Sekolah Menengan Atas Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
II. ISI PROPOSAL
Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band
Peserta
Peserta kali ini yang sanggup mengikuti Pentas Seni yaitu perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas Sekolah Menengan Atas Kartini
Peserta kali ini yang sanggup mengikuti Pentas Seni yaitu perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas Sekolah Menengan Atas Kartini
a. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
b. Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band
c. Peserta
Peserta kali ini yang sanggup mengikuti Pentas Seni yaitu perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas Sekolah Menengan Atas Kartini
Peserta kali ini yang sanggup mengikuti Pentas Seni yaitu perwakilan masing-masing siswa kelas X dari tiap kelas Sekolah Menengan Atas Kartini
d. Peralatan yang Dibutuhkan
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk
1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk
e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini yaitu :
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini yaitu :
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
1. Pentas Drama :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
2. Modern dance :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
3. Band
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
III. SUSUNAN ACARA
1. 08.00 – 08.30 : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini Kodinator : Hendra Utama
2. 09.00 – 09.30 : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator : M.Rizki
3. 09.30-10.00 : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di
Panggung Pensi. Kordinator : Golla Kraf
4. 10.00-16.00 : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.
Kordinator : Luftisia Nadisya
5. 16.30-17.00 : Istirahat di Aula. Kordinator : Safii
6. 6. 17.00-sd Selesai : Penutup. Kordinator : Herna Dayana
IV. SUSUNAN KEPANITIAN
Pelindung : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
V. ANGGARAN DANA
Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan semoga pensi ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-
Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan kontribusi dan partisipasi dari sekolah. Semoga jadwal ini sanggup terealisasi sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.
B. Pengertian Proposal
Pernahkah kau melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan kegiatan tersebut kau harus terlebih dahulu menciptakan sebuah proposal. Proposal adalah sebuah planning yang dituangkan dalam bentuk rancagan kerja, yang akan dilaksanakan. Rencana tersebut harus dituliskan semoga pihak yang berkepentingan sanggup memahami dengan baik, memperlihatkan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.
C. Ciri-ciri Teks Proposal
1. Fungsi Proposal
Berdasarkan contoh di atas bahwa teks proposal merupakan teks yang berfungsi untuk memberikan informasi (faktual) kepada pihak yang berkepentingan. Dengan demikian pihak yang berkepentingan menjadi tahu planning kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka perpisahan siswa kelas XII Sekolah Menengan Atas Kartini.
Adapun kegiatan yang akan ditampilkan berkenaan dengan kreatifitas siswa yaitu pentas drama, Modern Dance dan Band.
2. Struktur Proposal
Perhatikan kembali teks proposal di atas ataupun teks proposal lainnya yang pernah dibaca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya. Teks tersebut sanggup kita tulis sistematiaka penulisanya.
I. pendahuluan
a. latar Belakang
b.Tujuan kegiatan
1) Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi Sekolah Menengan Atas Kartini
2) Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4) Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
II. Isi Proposal
1. Tema
2. Macam-macam kegiatan
3. Peserta
4. Peralatan yang dibutuhkan
5. Waktu dan tempat pelaksanaan
III. Susunan Acara
VI. Susunan Kepanitiaan
V. Angaran Dana
IV. Penutup
3. Kaidah-kaidah kebahasaan
Perhatikankembali teks proposal yang telah disajikan pada cuilan sebelumya. Tampak bahwa teks tersebut dibuat oleh banyak kata dan sejumlah kalimat. Di dalam tesk proposal kata-kata dan kalimat itu ternyata mempunyai kaidah atau hukum tersendiri. Kaidah-kaidah tersebut sanggup dijadikan sebagai ciri ataupun pembea dengan jenis teks lainnya.
a. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman banyak kalangan lantaran bahasa standar lebih gampang dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa yang bersifat terkenal ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b. Penggunaan konjungsi sebagai penerang kata/keterangan waktu dan tempat. Hal itu terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Contoh:
1) Adapula kontes grup band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam suasana.
2) Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani ujian.
3) Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini yaitu :
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
4) Mengungkapkan kata yang bersifat “keakanan” menyerupai akan diharapkan, direncanaka. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, recana atau rancangan jadwal kegiatan.
5) Menggunakan kata bermakna lugas ( denotatif). Hal ini pentig guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dan pihak akseptor proposal
6) Mengunakan kalmat cita-cita yang menyatakan cita-cita atau kalimat ang mengungkapkan keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya dahului oelh kata ungkapan menyerupai saya harap, saya berharap, mudah-mudahan, dan semoga,
Contoh
Kami mengharapkan kontribusi dan partisipasi dari sekolah. Semoga jadwal ini sanggup terealisasi sebagaimana yang kita harapkan.
D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)
1. Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca. Berdasarkan teks proposal di atas sanggup diketahui dengan mengajukan enam pertanyaan berikut:
Stuktur proposal | Pokok-pokok Informasi |
I. Pendahuluan | Pentas Seni ini juga sanggup menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan jadwal ini dengan tema “Jadi Artis Sehari” |
II. Isi | kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran. |
III. Penutup | Kami mengharapkan kontribusi dan partisipasi dari sekolah. Semoga jadwal ini sanggup terealisasi sebagaimana yang kita harapkan. |
2. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Seni yaitu salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS Sekolah Menengan Atas Kartini akan mengadakan pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia kiprah dan melatih rasa percaya diri yang hingga dikala ini masih sangat kurang.
b. Tujuan Kegiatan
1) Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi Sekolah Menengan Atas Kartini
2) Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3) Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4) Sebagai sarana hiburan bagi siswa.
II. Isi Proposal
1. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat yaitu “Jadi Artis Sehari’ yang memperlihatkan kesempatan bagi siswa untuk mencicipi bagaimana rasanya bermain dalam dunia peran.
2. Macam-macam kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance,
Band
3. Peserta
Peserta kali ini yang sanggup mengikuti Pentas Seni yaitu perwakilan masing-
masing siswa kelas X dari tiap kelas Sekolah Menengan Atas Kartini
4. Peralatan yang dibutuhkan
Panggung, Microfon, Speaker/pengeras suara, Kostum, Atribut, Spanduk
5. Waktu dan tempat pelaksanaan
Tanggal : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
Waktu : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini
III. Susunan Acara
1. 08.00 - 08.30 : Gedung Serbaguna Sekolah Menengan Atas Kartini Kodinator : Hendra Utama
2. 09.00 - 09.30 : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator : M.Rizki
3. 09.30 - 10.00 : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di
Panggung Pensi. Kordinator : Golla Kraf
4. 10.00 - 16.00 : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.
Kordinator : Luftisia Nadisya
5. 16.30 - 17.00 : Istirahat di Aula. Kordinator : Safii
6. 17.00 -sd Selesai : Penutup. Kordinator : Herna Dayana
IV Susunan Kepanitiaan
Pelindung : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
Pengarah : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia : Anila Zulfiana
Sekretaris : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara : Rohani
Seksi acara : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha : Sudurinnas
Seksi Humas : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan : Irfan
Seksi Dokumentasi : Zainal
Seksi peralatan : Mujazin
V. Anggaran Dana
Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan semoga pensi ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total : Rp, 10.300.000-
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000-
Total : Rp, 10.300.000-
Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total : Rp. 7.750.000-
1. Sewa Tempat : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
Total : Rp. 7.750.000-
VI. Penutup
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan kontribusi dan partisipasi dari sekolah. Semoga jadwal ini sanggup terealisasi sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.
Sebagai sebuah teks, proposal mempunyai kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika dan kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada cuilan ciri teks proposal. Menganalisis isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah penulisan dan aspek kebahasaan suatu proposal
Analisis Sistematika
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Tujuan Kegiatan
II. Isi Proposal
III. Susunan Acara
VI. Susunan Kepanitiaan
V. Angaran Dana
IV. Penutup
3. Melengkapi informasi dalam proposal
Jika kita membaca dan mendengarkan penyampaian sebuah proposal dan menenmukan informasinya tidak lengkap. Maka kita bisa memperlihatkan masukan atau suplemen informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Untuk memberikan saran sanggup dilakukan secara mulut maupun tulisan
Langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal
1. Mencermati proposal
2. Menganalisis kelengkapan proposal
3. Menyampaikan saran untk melengkapi proposal
4. Merancang sebuah proposal laporan kegiatan
Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya menciptakan kerangka proposal terlebih dahulu menyerupai menentukan latar belakang, kegiatan, tempat, tujuan, peserta, srana prasarana, anggaran sehingga ketika dalam menyususn proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.
Kompetensi Dasar
Pengetahuan | Keterampilan |
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca | 4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara mulut supaya lebih efektif |
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal | 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan |
Judul : 30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Muara-Binuangeun merupakan desa nelayan yang terletak di pantai selatan pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini tidak hanya mempunyai potensi alam, tetapi juga keragaman sosial budaya yang dikembangkan oleh masyarakat desa tersebut. Kehidupan nelayan di Desa Muara-Binuangeun sanggup dikatakan tidak saja belum berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam hal pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak terwujud dalam bentuk keterasingan, lantaran secara fisik masyarakat nelayan tidak sanggup dikatakan terisolasi atau terasing. Namun lebih terwujud pada ketidakmampuan mereka dalam mengambil cuilan dalam kegiatan ekonomi pasar secara menguntungkan, yang ditunjukkan oleh lemahnya mereka membuatkan organisasii keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas lokal.
Gambaran kondisi kemiskinan nelayan Desa Muara-Binuangeun antara lain secara nyata sanggup dilihat dari kondisi fisik berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya desa nelayan miskin akan gampang diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka. Rumah-rumah mereka yang umumnya sangat sederhana, yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan fasilitas dan keterbatasan perabot rumah tangga. Selain citra fisik, identifikasi lain yang menonjol di kalangan nelayan miskin yaitu rendahnya tingkat pendidikan anak-anak, pola konsumsi sehari-hari, dan tingkat pendapatan mereka. Di desa nelayan ini memang ada beberapa rumah yang tampak megah dengan fasilitas yang memadai, itulah yang merupakan rumah-rumah pemilik perahu, pedagang mediator atau pedagang ikan.
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berkaitan dengan fluktuasi ekspresi dominan ikan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan modal, kurangnya akses, dan jaringan perdagangan ikan yang cenderung eksploitatif terhadap nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang mendorong terkurasnya sumber daya bahari secara cepat dan berlebihan, serta terbatasnya peluang dan kesempatan nelayan untuk melaksanakan diverisifikasi pekerjaan, terutama di luar kegiatan pencarian ikan di laut.
Hal inilah yang kemudian menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu mengenai bagaimana kehidupan sosial-budaya dan kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan pada lokasi penelitian yaitu Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Maka dari itu, penulis mencoba memperlihatkan citra tersebut dengan melaksanakan penelitian yang berjudul “30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak – Banten”.
Rumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada kajian wacana “kehidupan sosial keluarga nelayan” di cuilan selatan Provinsi Banten, tepatnya pada keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Persoalan pokok yang hendak dikaji di dalam penelitian ini yaitu “bagaimanakah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya masyarakat setempat secara resiprokal berkaitan/berpengaruh pada acara ekonomi nelayan tradisional setempat, serta bagaimanakah struktur perekonomian masyarakat setempat dibangun dan dikembangkan atas dasar kehidupan sosial-budaya mereka”.
Kemudian dengan mengacu pada duduk kasus pokok diatas, maka masalah-masalah yang menarik untuk dikaji lebih lanjut yaitu :
1. Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2. Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan kasus di atas, maka informasi yang akan dicari untuk menjawab rumusan kasus tersebut antara lain yaitu konteks dan aspek-aspek sosial-budaya keluarga nelayan yang terdapat di wilayah penelitian, dan mengidentifikasi keberkaitan dan atau keberpengaruhan secara resiprokal dari konteks dan aspek-aspek sosial-budaya setempat pada acara perekonomian masyarakat nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka tujuan dari mengkaji permasalahan di atas yaitu :
1. Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2. Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Manfaat Penelitian
Kajian wacana kehidupan sosial keluarga nelayan ini diharapkan sanggup bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:
1. Bagi peneliti : sanggup menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
2. Bagi akademisi : sanggup dijadikan sebagai sumber informasi ataupun tumpuan materi perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga sanggup menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3. Bagi masyarakat : penelitian ini diharapkan akan berkontribusi dalam memperlihatkan informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
4. Bagi pemerintah : penelitian ini sanggup dijadikan informasi yang diharapkan sanggup menghipnotis pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
B. KAJIAN TEORI
Sistem Sosial dan Ekonomi Masyarakat Nelayan
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini menciptakan mereka menjadi sebagai masyarakat yang mempunyai susukan terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar. Misalnya saja nelayan besar yang menggunakan teknologi gres menciptakan nelayan tradisional kesulitan dalam menangkap ikan dan buruh nelayan yang bekerja pada nelayan besar, seolah dibuat tidak bisa lepas dari kekuasaan nelayan besar tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi kasus sosial-ekonomi yang sulit diselesaikan oleh para nelayan di Indonesia. Salah satu implikasinya yaitu kemiskinan.
Satria (2009b: 25) menggambarkan posisi nelayan di Indonesia dalam sebuah tabel dibawah ini:
Tabel 1 Kondisi Umum Masyarakat Pesisir Di Indonesia Tahun 2002.
No. | Kondisi Mastarakat Pesisir | Jumlah |
1. | Desa Pesisir | 8.090 desa |
2. | Masyarakat Pesisir - Nelayan - Pembudidaya - Masyarakat Pesisir Lainnya | 16. 420.000 jiwa 4.015.320 jiwa 2.671.400 jiwa 9.733.280 jiwa |
3. | Prosentase yang hidup dibawah garis kemiskinan 932,14%) | 5.254.400 jiwa |
Sumber : DKP (2007)
Didalam bukunya yang lain, Satria (2009a: 336), menyebutkan bahwa secara sosiologis karakteristik masyarakat nelayan berbeda dengan karakteristik masyarakat petani dalam pengelolaan atau dalam memanfaatkan lahan untuk mencari nafkah. Nelayan menghadapi sumber daya yang tidak terkontrol dimana pada dikala hasil tangakapan berkurang, maka nelayan tersebut harus mencari lahan baru. Artinya yaitu nelayan lebih dipengaruhi oleh kondisi alam dan produktifitas mereka mencari nafkah. Sementara masyarakat petani sanggup mengontrol atau berada pada lahan yang terkontrol. Pada dikala penghasilan mulai berkurang petani sanggup melaksanakan perjuangan peningkatan lahan melalui intensifikasi pertanian, mekanisasi pertanian, dan sebagainya dalam satu lahan yang sama.
Secara garis besar, merujuk pada klarifikasi sebelumnya kemiskinan pada masyarakat nelayan sanggup di klasifikasikan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan kemiskinan alamiah. Kemiskinan struktural yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial, ekonomi dan sistem politik yang tidak aman dan selalu berubah – ubah seiring perubahan yang terjadi pada sistem pemerintahan. Kemiskinan kultural lebih banyak disebabkan oleh faktor kebudayaan masyarakat contohnya kemalasan, sifat konsumtif, berfikir fatalistik, dan sebagainya sehingga kondisi masyarakat cenderung lemah. Sedangkan kemiskinan alamiah yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh kondisi alam yang tidak sanggup dikontrol dan sumber daya alam yang terbatas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan (Satria, 2009:25). Ketiga jenis kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain. Ketiga jenis kemisikinan ini pulalah yang menimbulkan “sistem patron-klien” dalam sistem pola nafkah nelayan hingga dikala ini berkembang dengan baik. Dimana sistem patron-klien ini bukan memperlihatkan kesejahteraan, malah memperburuk keadaan nelayan.
Sistem mata pencaharian masyarakat nelayan yang umumnya tertuju pada sektor perikanan laut, memaksa mereka selalu selaras dengan alam. Dimana kondisi ini menimbulkan para nelayan bergantung dan dipengaruhi oleh alam. Karakteristik inilah yang kemudian berimplikasi pada tingkat pendapatan dan resiko yang mungkin bisa terjadi dikala penangkapan ikan di laut. Untuk mengantisipaasi kasus tersebut, maka jaringan atau kekerabatan patron-klien yang sangat kuat, beragam, dan meliputi semua segi ekonomi masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik pada masyarakat nelayan. Relasi patron-klien ini lebih kuat kalau dibandingkan dengan masyarakat lain diluar nelayan (Kusnadi, 2007: 9).
Relasi patron-klien ini juga berkembang lantaran hingga dengan dikala ini nelayan masih belum menemukan lembaga/institusi yang bisa menjamin dan bisa mengakomodasi kebutuhan sosial-ekonomi nelayan. Satria (2009a), mengutip kembali legg (1983) dalam Masyhuri (1999), mengungkapkan bahwa kekerabatan patron-klien secara umum berkaitan dengan:
“ 1.Hubungan diantara pelaku yang menguasai sumber daya tidak sama.
2.Hubungan yang bersifat khusus merupakan kekerabatan pribadi yang mengandung kekerabatan.
3.Hubungan yang didasarkan atas asas saling menguntungkan.”
Masalah kemiskinan ini menjadi akar permasalah dari banyak sekali permasalahan yang timbul pada masyarakat nelayan. Sehingga pembangunan yang dikembangkan pada nelayan disamping harus menyentuh aspek-aspek kelestarian lingkungan, juga harus melihat bagaimana menuntaskan fenomena kemiskinan masyarakat nelayan. Disamping model pembangunan itu harus berangkat dari kearifan lokal yang dimiliki masyarakat nelayan.
C. METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian wacana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun ini merupakan penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu mekanisme pemecahan kasus yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada dikala kini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Namawi, 1998:63).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada jenis data yang ingin diperoleh yaitu data kualitatif. Disamping itu, untuk mengetahui citra kehidupan sosial keluarga nelayan baik kehidupan sosial-budaya maupun sosial-ekonomi di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan mengacu pada rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode kualitatif dianggap paling cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder yang diharapkan merupakan dokumen yang terkait dengan karakteristik masyarakat di lokasi penelitian, menyerupai data dari pemerintah setempat. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pemerintah desa Muara-Binuangeun berupa data profil desa, sumber daya yang dimiliki oleh desa, luas dan batas-batas desa, serta sarana yang dimiliki oleh desa. Sedangkan data primer diperoleh melalui pendekatan kualitatif, yaitu dengan wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber. Teknik yang kedua yaitu observasi partisipasi dimana peneliti tinggal di tiga keluarga yang merupakan subyek penelitian selama 30 hari dan terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan, sehingga sanggup melihat dan mencicipi apa yang terjadi di lapangan untuk selanjutnya sanggup mendeskripsikan hasil dari observasi yang dilakukan. Kemudian teknik yang ketiga yaitu dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada dikala data yang diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan.
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara porposive (sengaja) dengan beberapa pertimbangan diantaranya yaitu penelitian ini merupakan penelitian wacana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun yang merupakan salah satu desa nelayan di Kabupaten Lebak, Banten. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari ahad kedua Juni 2010 hingga dengan ahad keempat Oktober 2010. Adapun jadwal kegiatan sanggup dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No | Jenis Kegiatan | Waktu Pelaksanaan |
1 | Menentukan judul penelitian | Juni ahad ke-2 |
2 | Menyusun Rumusan Masalah | Juni ahad ke-2 |
3 | Mencari Data Pendukung | Juni ahad ke-2-3 |
4 | Menyusun Metode Penelitian | Juni ahad ke-3 |
5 | Penyusunan Proposal Penelitian | Juni ahad ke-4 – Juli ahad ke-1 |
6 | Evaluasi | Juli ahad ke-1 |
7 | Pengajuan Proposal Penelitian | Juli ahad ke-2 |
8 | Menyusun panduan pertanyan untuk studi awal | Juli ahad ke-3 |
9 | Terjun lapangan pertama (Observasi Awal) | Juli ahad ke-4 |
10 | Analisis data dan evaluasi | Agustus ahad ke-1-2 |
11 | Menyusun panduan pertanyaan untuk observasi | Agustus ahad ke-3 |
12 | Persiapan Observasi dan Pengumpulan data | Agustus ahad ke-4 |
13 | Observasi dan Pengumpulan Data | September ahad ke-1-3 |
14 | Analisis Data | September ahad ke-4 |
15 | Evaluasi | Oktober ahad ke-1 |
16 | Pengetikan Karya Tulis | Oktober ahad ke-2 |
17 | Evaluasi | Oktober ahad ke-3 |
18 | Penyempurnaan Karya Tulis | Oktober ahad ke-4 |
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada awalnya yaitu peneliti sendiri kemudian sesudah fokus penelitian menjadi jelas, peneliti membuatkan instrumen lain menyerupai foto untuk dokumentasi, panduan pertanyaan pengarah, catatan harian dan sarana untuk pengetikan. Dengan instrumen sederhana ini, diharapkan sanggup mempertajam dan melengkapi data yang diperoleh di lapangan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini diubahsuaikan dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif. Analisis data ini mengikuti konsep Miles and Huberman dan Spradley. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009: 91), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus dengan selesai sehingga data yang diperoleh bersifat jenuh. Aktifitas dalam analisis data ini diantaranya yaitu data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification.
Pada dikala turun lapang pertama, diperoleh data yang bermacam-macam dan tidak tersusun dengan benar. Data tersebut tetap dikumpulkan dan dikoleksi sebanyak-banyaknya. Kemudian data yang beranekaragam dan terkumpul secara tidak beraturan tersebut direduksi. Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya data tersebut dijabarkan satu persatu berdasarkan kebutuhan data penelitian dan diurutkan secara sistematis sehingga akan lebih gampang dipahami dan akan menentukan arah penelitian selanjutnya. Tahap ini biasanya disebut dengan tahap penentuan fokus penelitian, aktifitasnya yaitu dengan mendisplaykan data sehingga diperoleh citra umum fokus penelitian yang akan dikaji lebih dalam. Setelah fokus penelitian ini menjadi lebih jelas, maka penelitian dilanjutkan berdasarkan fokus penelitian tadi. Data-datanyapun terfokus pada aspek yang menjadi fokus penelitian.
Tahap selanjutnya yaitu tahap selection, aktifitas analisis data pada tahap ini menciptakan suatu kesimpulan dari data yang diperoleh, menentukan data yang diperlukan, menciptakan kategorisasi data yang diharapkan dan membuang data yang tidak dipakai. Aktifitasnya biasa disebut dengan conclusion drawing/veryfying. Berikut ini yaitu gambar aktifitas analisis data berdasarkan Miles and Huberman.
A. REFERENSI
Garna, Judistira K. 1999. Metoda Penelitian : Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco Akademika
Kusnadi. 2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Jember : Tim Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PSKP).
Masyhuri dan Mochammad Nadjib. 2000. Pemberdayaan Nelayan Tertinggal : Sebuah Uji Model Penanganan Kemiskinan. Jakarta : Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan – LIPI.
Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Satria, Arif. 2009a. Ekologi Politik Nelayan. Yogyakarta : LKIS.
________. 2009b. Pesisir dan Laut Untuk Rakyat. Bogor : IPB Press.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
B. Pengertian Teks (Konsep)
Teks di atas yaitu contoh proposal. Berdasarkan contoh tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal yaitu teks yang berupa seruan kepada seseorang atau suatu forum untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia proposal diartikan sebuah planning yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja yang akan dilaksanakan.
C. Ciri-Ciri Teks (Prinsip)
1. Fungsi
Proposal disusun sebelum suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Proposal mempunyai fungsi permintaan kepada seseorang atau suatu forum untuk melaksanakan suatu kegiatan (penelitian). Proposal digunakan juga sebagai panduan seseorang atau forum melaksanakan suatu penelitian atau kegiatan.
2. Struktur
Sistematika penulisan proposal penelitian yaitu sebagai berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Manfaat Penelitian
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESISA.
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Populasi, Sampel, dan Sampling
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
G. Hipotesis Statistik
DAFTAR PUSTAKA
PENJELASAN SINGKAT ELEMEN DALAM PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF
1. Halaman Judul
Judul penelitian hendaknya ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen yang seyogyanya ada dalam judul yaitu nama variabel, kekerabatan antar variabel, metode penelitian,lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya penulisan judul diubahsuaikan dengan selera penulis/pembimbing.
2. Halaman Pengesahan
Halaman ini bersisi persetujuan komisi pembimbing wacana proposal penelitian yangdiajukan oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam bentuk tanda tangan dari komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua orang untuk skripsi/tesis dan tiga orang untuk disertasi.
3. Daftar Isi
Daftar isi ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan proposal diatas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor halaman.
4. Latar Belakang Masalah
Bagian ini intinya berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya penelitiandengan topik sebagaimana tercermin dalam judul. Untuk itu perlu dikemukakan beberapa halsebagai berikut: Apa pentingnya kasus tersebut diteliti? Sudah adakah penelitian serupa yangdilaksanakan? Apabila sudah, apa perbedaan penelitian yang akan dilaksanakan dengan penelitian yang telah ada?
5. Identifikasi Masalah
Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul banyak sekali duduk kasus yangterkait terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh lantaran itu, dalam cuilan ini diidentifikasikan banyak sekali persoalan/masalah tersebut. Biasanya identifikasi kasus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan dan ditulis dalam bentuk paragraf. Jumlah kasus yang diidentifikasi dalam bagianini sanggup berkisar antara 5 hingga 10 buah.
6. Pembatasan Masalah
Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis maupunfinansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka banyak sekali duduk kasus yang telah teridentifikasitidak mungkin sanggup ditangani oleh peneliti sekaligus. Oleh lantaran itu, dalam cuilan ini penelitimembatasi lingkup penelitian yang akan digarap. Pembatasan tersebut menyangkut penentuan jenis dan jumlah variabel bebas dan variabel terikat serta kekerabatan antara keduanya.
7. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan kasus di atas, peneliti merumuskan kasus penelitiannyasecara jelas. Rumusan kasus dalam penelitian kuantitatif yang menguji hipotesis padaumumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya ya/tidak (yes/no question). Pertanyaantersebut hendaknya bersifat jelas, operasional, dan terukur
8. Manfaat Penelitian Dalam cuilan ini dikemukakan manfaat yang sanggup dipetik apabila penelitian telahterlaksana. Manfaat tersebut sanggup berupa manfaat mudah maupun manfaat teoretis. Uraiantentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik, yang terkait pribadi dengan topik penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian wacana manfaat yang terlalu umum dan bombastis.
9. Kajian Teori
Bagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah/variabel yang akan dikaji.Apabila suatu penelitian melibatkan dua variabel , maka dalam cuilan ini perlu diuraiakan teoritentang masing-masing variabel itu. Proses yang perlu dilalui untuk melaksanakan kajian teoretissetiap variabel yaitu sebagai berikut: menentukan beberapa sumber teori yang relevan,mendeskripsikan masing-masing teori, melaksanakan analisis kritis terhadap masing-masing teori,melakukan komparasi antar teori berdasarkan hasil analisis kritis tersebut, dan menciptakan sintesis.Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya berupa kompilasi pendapat orang lain.
10. Kerangka Berpikir
Apabila dalam Bagian Kajian Teori peneliti hanya mendeskripsikan teori untuk masing-masing variabel, maka dalam Bagian Kerangka Berpikir peneliti mencoba menciptakan kaitanantarvariabel. Kerangka berpikir intinya berupa uraian yang rasional wacana hubunganantarvariabel tersebut berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan dalam kajian teori.Dengan kekuatan analisis dan style-nya sendiri peneliti menciptakan kaitan antara variabel bebasdan variabel terikat. Untuk memperkuat uraiannya itu peneliti sanggup mengutip hasil penelitianorang lain yang relevan. Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan untuk merumuskanhipotesis.
11. Hipotesis
Hipotesis intinya merupakan tanggapan teoretis atas kasus yang diajukan. Olehkarena itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis diajukan berdasarkan kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis tergantung padaketajaman kerangka berpikirnya, dan ketajaman kerangka berpikir sebagian ditentukan olehkedalaman kajian teorinya
12. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan kasus yang dikaji. Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan masalah. Namun demikianrumusan lain sanggup digunakan sepanjang relevan dengan masalahnya. Hendaknya dihindarirumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.
13. Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam cuilan ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Ketika menjelaskan tempat penelitian, peneliti belum menyinggung subjek penelitian. Yang dijelaskan hanya tempatnya.Sementara itu, waktu penelitian mengacu pada rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan
14. Metode Penelitian dalam cuilan ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan (misalnya, metode eksperimen) sesuai dengan masalahnya. Yang perlu dijelaskan yaitu konsep motode yangd igunakan itu, rancangan, dan variabelnya. Dalam kaitannya dengan variabel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jenis variabel, definisi operasional variabel, dan kekerabatan antar variabel.
15. Populasi, Sampel, dan Sampling
Ketika menjelaskan populasi penelitian seyogyanya peneliti menjelaskan karakteristik populasi tersebut berikut alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan sampel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jumlah sampel, alasan pengambilan anggota sampelsejumlah itu, dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Apabila perlu, peneliti dapatmenjelaskan mekanisme pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa sampel yangdiambil dari populasi benar-benar representatif.
16. Teknik Pengambilan Data
Sebelum menjelaskan teknik pengambilan data, seyogyanya peneliti menjelaskan jenisdata dan ukuran-ukuran yang digunakan. Selanjutnya, klarifikasi wacana teknik/instrumen pengambilan data hendaknya bersifat rinci/spesifik. Misalnya, apabila teknik pengambilan data berupa tes, maka perlu dijelaskan nama tes, jenis tes, cakupan tes, jumlah butir tes, dan bobotmasing-masing butir tes. Ada baiknya apabila peneliti juga menjelaskan rancangan pengujianvaliditas dan reliabilitas instrumen meskipun hanya sekilas.
17. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ditentukan berdasarkan kasus dan metode penelitiannya. Apabilarumusan masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis yang berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa masing-masingteknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh lantaran itu, peneliti perlumenjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis data, menyerupai homogenitas varians populasi (sebelum peneliti membandingkan dua kelompok atau lebih).
18. Hipotesis Statistik
Dalam cuilan ini dikemukakan hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang siap diuji dilapangan, yang berisi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1). Bentuknya disesuaikandengan rumusan masalahnya.
19. Daftar Pustaka
Dalam cuilan ini dituliskan seluruh tumpuan yang dijadikan teladan dalam penelitian dany ang disebut pribadi dalam badan proposal. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu ditulis.Penulisan daftar pustaka diubahsuaikan dengan hukum yang ada
3. Kebahasaan
Fitur-fitur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.
1. Banyak meggunakan istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegitan itu sendiri ataupun wacana istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya..
Istilah kegiatan (penelitian) | Istilah keilmuan (kelautan) |
abstrak analisis data hipotesis instrumen latar belakang metode penelitian pegolahan data penelitian lapagan pengumpulan data populasi sampel teknik penelitian | pantai nelayan perahu musim ikan laut nelayan tradisional buruh nelayan nelayan besar desa Pesisir sistem patron-klien |
2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, menentukan, menyusun, mencari , mengembangkan, melengkapi
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefnisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, menyerupai selain itu, pertama, kedua, ketiga.
5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, menyerupai akan, diharapkan, direncanakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan jadwal kegiatan.
6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.
D. Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)
1. Mengidentifikasi informasi penting dalam proposal penelitian
Proposal memuat informasi-informasi penting penelitian atau kegiatan.
Informasi dalam teks proposal di atas sanggup diketahui dengan isi informasi setiap cuilan atau struktur proposal.
no | bagian | Isi informasi |
1 | Judul | Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten |
2 | Latar Belakang | Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. |
3 | Rumusan Masalah | 1. Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun? 2. Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun? |
4 | Tujuan Penelitian | 1. Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun. 2. Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun. |
5 | Manfaat Penelitian | 1. Bagi peneliti : sanggup menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun. 2. Bagi akademisi : sanggup dijadikan sebagai sumber informasi ataupun tumpuan materi perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga sanggup menambah khasanah ilmu pengetahuan untuk yang membacanya. 3. Bagi masyarakat : diharapkan akan berkontribusi dalam memperlihatkan informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun. 4. Bagi pemerintah : sanggup dijadikan informasi yang diharapkan sanggup menghipnotis pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan. |
6 | Kajian Teori | Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini menciptakan mereka menjadi sebagai masyarakat yang mempunyai susukan terbatas terhadap Sumber Daya Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar. |
7 | Jenis Penelitian | Penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif |
8 | Metode Penelitian | Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. |
9 | Teknik Pengumpulan Data | 1. wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber. 2. Observasi partisipasi 3. teknik yang ketiga yaitu dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara 4. teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada dikala data yang diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan. |
10 | Lokasi Dan Waktu Penelitian | Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten minggu kedua Juni 2010 hingga dengan ahad keempat Oktober 2010. |
11 | Instrumen Penelitian | Panduan pertanyaan pengarah, catatan harian |
12 | Teknik Analisis Data | Data reduction, data display, dan data conclusion drawing/verification. |
13 | Referensi | Sumber penulisan |
2. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal
Sebagai sebuah teks, proposal mempunyai kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika, dan kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada cuilan ciri-ciri teks proposal. Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan artinya menganalisis kelengkapan isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah ilmiah, dan aspek kebahasaan pada suatu proposal.
3. Melengkapi informasi dalam proposal
Suatu proposal haruslah memuat informasi yang lengkap. Jika kita membaca atau mendengarkan penyampaian suatu proposal dan menemukan ketidaklengkapan informasi, kita sanggup memperlihatkan masukan suplemen informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Penyampaian saran untuk melengkapi informasi dalam proposal sanggup dilakukan secara mulut maupun tulisan.
Langkah-langkah melengkapi informasi dalam proposal
1. Mencermati proposal
2. Menganalisis kelengkapan informasi proposal berdasarkan rumus 5W + 1H
3. Menyampaikan saran untuk melengkapi informasi dalam proposal.
4. Merancang sebuah proposal karya ilmiah
Merancang proposal artinya menyusun proposal. Merancang proposal haruslah memperhatikan kelengkapan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan.
Penyusunan proposal harus diawali dengan analisis kasus ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, terlebih dahulu kita harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan proposal itu, yakni melalui observasi pribadi ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun penyebaran angket.
Langkah kedua yaitu membaca banyak sekali literatur untuk memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)
1. RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)
2. RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)
3. RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
4. RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
5. RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X (SMA/SMK)
1. TEKS NEGOSIASI
2. TEKS DEBAT
3. TEKS BIOGRAFI
4. TEKS PUISI
RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XII (SMA/SMK)
1. TEKS NOVEL
2. TEKS ARTIKEL
3. TEKS KRITIK DAN ESAI
MOHON IZIN BERBAGI
UNDUH GRATIS PERANGKAT PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SILABUS, PROTA, PROSEM/PROMES, KKM, RPP BAHASA INDONESIA KELAS X, XI, XII SMA/SMK/MA
KELAS X
1. SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS X
2. PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS X
3. PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS X
4. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS X
5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS X
KELAS XI
1. SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XI
2. PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XI
3. PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XI
4. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS XI
5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS XI
KELAS XII
1. SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS XII
2. PROGRAM TAHUNAN BAHASA INDONESIA KELAS XII
3. PROGRAM SEMESTER BAHASA INDONESIA KELAS XII
4. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL BAHASA INDONESIA KELAS XII
5. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAHASA INDONESIA KELAS XII
0 Response to "Rpp Teks Tawaran Kelas Xi Kd 3.12, 4.12, 3.13, 4.13"