Latest News

Kumpulan Naskah Best Practice Prosiding Gupres, Inobel, Lkg, Ogn 2017


KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
CONTOH BEST PRACTICE 






BEST PRACTICE



PENGEMBANGAN KETERAMPILAN 4C MELALUI PEMBUATAN FILM PENDEK PADA SISWA KELAS XI Sekolah Menengan Atas NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017



Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Mengikuti Olimpiade Guru Nasional Guru (OGN)

Tingkat Nasional Tahun 2017



diajukan oleh :



Nama                     :     Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.

NIP                         :     197207081998011001

NUPTK                  :     4040750652200013

Nama sekolah      :     SMA Negeri 2 Boyolali

Kabupaten            :     Boyolali

Provinsi                 :     Jawa Tengah



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

SMA NEGERI 2 BOYOLALI

2017

KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
1.      PROSIDING GUPRES Sekolah Menengah kejuruan 2017
2.      PROSIDING GUPRES Sekolah Menengan Atas 2017
3.      PROSIDING INOBEL DIKMEN 2017
4.      PROSIDING LKG 2017
5.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL EKONOMI
6.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL FISIKA
7.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL GEOGRAFI
8.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL KIMIA
9.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL MATEMATIKA
10.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INDONESIA
11.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INGGRIS
12.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BIOLOGI
13.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL PENJASORKES
14.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL SEJARAH
15.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL SOSIOLOGI

CONTOH BEST PRACTICE 


HALAMAN PENGESAHAN



Karya tulis dalam bentuk best practice berjudul “ Pengembangan Keterampilan 4C melalui Pembuatan Film Pendek pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017” karya:



Nama                  : Muh Zuhri, S,Pd., M.Pd.

Asal Sekolah     : Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali



Telah disetujui dan disahkan pada/oleh:

Hari          : Rabu

Tanggal  : 12 Juli 2017




                                                                Boyolali, 12 Juli 2017

                                                                          Kepala SMA Negeri 2 Boyolali,                 



                                                                          Drs. Makno, M.H.      

                                                                          NIP  195708281986031009           



BIODATA PENULIS



1.
Nama
Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.
2.
NIP
197207081998011001
3.
NUPTK
4040750652200013
4.
Jabatan
Guru Madya
5.
Pangkat/Gol.Ruang
Pembina /IVa
6.
Tempat / tanggal lahir
Boyolali, 8 Juli 1972
7.
Jenis Kelamin
Laki-laki
8.
Agama
Islam
9.
Pendidikan terakhir
Magister (S2) Pend. Bahasa Indonesia UNS
10.
Unit Kerja
SMA Negeri 2 Boyolali
11.
Alamat Rumah
Karanglo RT 01 RW 02 Wironanggan, Gatak Sukoharjo



  

Boyolali, 12 Juli 2017

Penulis,



  



Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.

NIP 197207081998011001





  

KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memperlihatkan karunia-Nya sehingga penulis sanggup menuntaskan best practice dengan judulPengembangan Keterampilan 4C melalui Pembuatan Film Pendek pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Best practice ini disusun dalam rangka mengikuti lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) tahun 2017.

Dalam penyusunan best practice ini, penulis banyak mendapatkan pinjaman dan bimbingan dari aneka macam pihak. Oleh lantaran itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat:

1.     Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah;

2.     Kepala Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali yang telah memberi ijin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini seluas-luasnya.

3.     Semua rekan guru di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali, yang telah memperlihatkan pinjaman selama proses penelitian hingga dengan terwujud dalam bentuk best practice ini. 

4.     Istri dan bawah umur tercinta yang selalu memberi dukungan doa dan memperlihatkan kekuatan dalam setiap langkah.

5.     Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memperlihatkan pinjaman berupa apapun dalam menuntaskan best practice ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.

                                                                                   

                                                                                    Boyolali, 12 Juli 2017

                                                                                    Penulis




DAFTAR ISI



LEMBAR JUDUL …………………………………………………………..........  i

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………........….…  ii

BIODATA PENULIS ....................................................................................  iii

KATA PENGANTAR …………………………………………………….......….   iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..........   v

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………...........  vi

BAB I PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah …………………………………………........….  1

B.       Permasalahan ………………………………………………….................   3

C.       Strategi Pemecahan Masalah ……………………………………........ 3

BAB II IMPLEMENTASI BEST PRACTISE

A.       Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ………………........... 4

B.       Implementasi Strategi Pemecahan Masalah ………………….......…...  6

C.       Hasil yang Dicapai ………………………………...................................  8

D.       Kendala-Kendala yang Dihadapi ………………………………..…........ 8

E.       Faktor-Faktor Pendukung …………………………………………...........9

F.        Alternatif Pengembangan ………………………..………………............10

BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.       Simpulan ……………………………………………………………...........  11

B.       Rekomendasi …………………………..………………………….............  11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………........…………  13

LAMPIRAN




DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran:

1.        Langkah-Langkah Pembuatan Film Pendek

2.        Daftar Film Pendek Karya Siswa

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Pendidikan hendaknya bisa menghasilkan individu yang bisa menghadapi tantangan era ke-21. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 ditegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi berbagi kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik semoga menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kualitas sumber daya insan Indonesia ketika ini masih rendah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menempatkan Indonesia peringkat 110 dari 188 negara. Berdasarkan hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2013 dari 65 negara yang diteliti Indonesia berada di posisi kedua dari bawah.

Rendahnya peringkat Indonesia menurut PISA di atas memperlihatkan masih adanya permasalahan pada pendidikan Indonesia. Salah satu permasalahan dalam pendidikan ialah proses pembelajaran yang masih lemah (Direktorat Pembinaan SMA, 2017:1). Tidak semua guru memahami bahwa tujuan utama pembelajaran ialah untuk mengaktifkan potensi siswa sehingga siswa bisa mencari tahu dan menerapkan pengetahuannya pada sebuah keterampilan untuk membangun perilaku mereka. Kenyataan memperlihatkan masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami dan mengimplementasikan pembelajaran yang bisa berbagi potensi dan kemampuan peserta didik secara maksimal.


1
 

1
 

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah juga dianggap masih mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Andayani (2015) Beberapa pihak menyatakan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia masih bersifat teoretif dan kurang aplikatif. Hal itu memunculkan anggapan bawa berguru bahasa Indonesia sangat sulit. Pandangan yang sama juga terjadi pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali. Beberapa siswa mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia setengah hati dan hanya sebagai syarat formal kelulusan sehingga berakibat gagalnya siswa dalam berguru bahasa Indonesia. Kegagalan siswa tersebut ditandai antara lain minimnya prestasi siswa dan kurangnya produk atau hasil karya siswa dari proses pembelajaran bahasa Indonesia.

Kurang berhasilnya pembelajaran disebabkan juga desain pembelajaran yang dirancang oleh guru yang kurang mengoptimalkan pengembangan kemampuan siswa. Selain itu, sarana pendukung berupa buku-buku sumber yang terbatas dan media yang mendukung pembelajaran bahasa Indonesia menyerupai kamera, alat syuting, LCD, mengakibatkan sulitnya menghasilkan produk-produk pembelajaran.

Berbagai acara telah dilakukan untuk berbagi potensi peserta didik antara lain penyediaan papan majalah dinding, penambahan buku-buku di perpustakaan, lomba pidato pada ketika class meeting, training guru dalam workshop dan diklat pembelajaran. Namun upaya tersebut belum berhasil secara maksimal untuk berbagi potensi dan keterampilan siswa.

Salah satu perbaikan pembelajaran ialah hendaknya guru menerapkan pembelajaran aktif. Menurut Bonwell (dalam Direktorat Pembinaan SMA, 2017:3) pembelajaran aktif ialah pembelajaran yang menimbulkan siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru tetapi melaksanakan sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Joyce (1994) menyatakan bahwa guru hendaknya menjadi desainer yang bisa menguasai teori, mengajarkan, dan menerapkan teori pada proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran.


2
 


Karya tulis dalam bentuk Best Practice ini membahas wacana pengembangan keterampilan era ke-21 yang mencakup keterampilan communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation (4C) melalui pembuatan film pendek pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

B.    Permasalahan

Permasalahan dalam best practice ini dirumuskan sebagai berikut.

1.     Bagaimanakah deskripsi pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali?

2.     Bagaimanakah hasil atau dampak dari pelaksanaan pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali?


C.    Strategi Pemecahan Masalah

1.     Deskripsi taktik pemecahan dilema yang dipilih

Strategi pemecahan dilema rendahnya keterampilan communication (berkomunikasi), collaborative (berkolaborasi), critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), creativity and innovation (kreativitas dan inovasi) atau disingkat 4C siswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali adalah penugasan pembuatan film pendek pada pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:392) film diartikan suatu bentuk dongeng yang berupa gambar hidup yang tercipta lewat dunia digital. Sedangkan dalam kamus Oxford (2000:160) film diartikan gambar hidup atau gambar sinema.

2.     Penjelasan tahapan operasional pelaksanaannya

Pembuatan film pendek merupakan penugasan kelompok pada materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017.

Proses pembuatan film pendek mencakup tahap-tahap sebagai berikut: a) Mengembangkan wangsit atau tema cerita; b) Menyusun rancangan skenario c) Menentukan tugas (casting); d) Berlatih obrolan dan acting; e) Menentukan waktu dan lokasi; f) Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting); g) Mengedit (editing); h) Menayangkan; i) Mendokumentasikan.
3
 



BAB II

IMPLEMENTASI


A.     Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah

Alasan pemilihan taktik pemecahan dilema pengembangan 4C (communication, collaborative, critical thinking and problem solving, creativity and innovation) melalui pembuatan film pendek di kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali ialah sebagai berikut

1.     Keterampilan 4C merupakan empat keterampilan yang sangat penting pada era ke-21. Keterampilan berkomunikasi dan bekerja sama merupakan keterampilan sosial yang sangat penting dalam membina kekerabatan dengan orang atau pihak lain. Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan dilema sangat penting untuk menghadapi permasalahan di sekolah maupun di masyarakat. Keterampilan berkreasi dan berinovasi sangat penting untuk bisa bersaing di tengah perubahan yang sangat cepat.

a.     Communication (komunikasi)

Komunikasi ialah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara verbal maupun tulisan. Namun, tidak semua orang bisa melaksanakan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang bisa memberikan semua informasi secara verbal tetapi tidak secara goresan pena ataupun sebaliknya.

Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Oleh lantaran itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban manusia. Tujuan utama komunikasi ialah mengirimkan pesan melalui media yang dipilih semoga sanggup dimengerti oleh akseptor pesan.

b.     Collaborative (kolaborasi/kerja sama)


4
 


Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, menyesuaikan diri dalam aneka macam tugas dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan tenggang rasa pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga mempunyai arti bisa menjalankan tanggung jawab eksklusif dan fleksibitas secara pribadi, pada daerah kerja, dan kekerabatan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

c.      Critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).

Adalah kemampuan untuk memahami sebuah dilema yang rumit, mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga balasannya muncul aneka macam perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan menuntaskan masalah.

d.     Creativity and innovation (kreativitas dan inovasi)

Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan memberikan gagasan-gagasan gres kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif gres dan berbeda.

Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam membuat penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif seseorang, yakni proses kecerdikan sehat seseorang dalam membuat gagasan baru. Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan gres (dan biasanya bernilai secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.


2.     Pemilihan pembuatan film pendek untuk berbagi keterampilan 4C dilandasi alasan-alasan sebagai berikut.

a.     Film pendek merupakan media audio visual yang sangat disukai siswa, isi atau substansinya bisa diubahsuaikan dengan usia siswa.

b.    

5
 


Melalui pembuatan film pendek sanggup berbagi keterampilan berkomunikasi siswa dari praktik obrolan sesuai menyusun skenario film.

c.      Melalui pembuatan film pendek sanggup berbagi keterampilan bekerja sama siswa dari proses pembuatan film yang harus dilaksanakan secara berkelompok.

d.     Melalui pembuatan film pendek sanggup berbagi keterampilan berpikir kritis dan pemecahan dilema siswa dari proses yang cukup kompleks ketika produksi film pendek.

e.     Melalui pembuatan film sanggup berbagi keterampilan berkreasi dan berinovasi ketika memproduksi film pendek.

f.       Melalui pembuatan film pendek akan dihasilkan produk berguru sebagai media pembelajaran.


B.    Implementasi Strategi Pemecahan Masalah

Implementasi taktik pemecahan dilema pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek pada siswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali ialah memperlihatkan penugasan kepada siswa untuk membuat film pendek pada pembelajaran materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh.

Proses pembuatan film pendek mencakup tahap-tahap sebagai berikut.

1.     Mengembangkan wangsit atau tema cerita

Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru mengolah dan berbagi wangsit atau tema dongeng yang disepakati oleh kelompok.

2.     Menyusun rancangan skenario

Siswa menyusun skenario sesuai dengan pengembangan wangsit cerita.


6
 


Gambar 1: Siswa menyusun skenario dengan bimbingan guru

3.     Menentukan tugas (casting)

Siswa memilih tugas masing-masing sesuai skenario yang dibuat.

4.     Berlatih obrolan dan acting

Siswa berlatih obrolan dan akting sesuai naskah atau skenario yang telah dibuat.

5.     Menentukan waktu dan lokasi 

Siswa berdiskusi memilih waktu dan lokasi pengambilan gambar.

6.     Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting)

Siswa menyiapkan peralatan dan melaksanakan pengambilan gambar (shooting).
Gambar 2: Siswa melaksanakan pengambilan gambar (shooting)

7.     Mengedit (editing)

Siswa melaksanakan kegiatan mengedit hasil pengambilan gambar (shooting).

8.     Menayangkan

Siswa menayangkan film dan dibahas isi maupun kualitas film.

9.     Mendokumentasikan

Siswa mendokumentasikan film pendek ke perpustakaan sekolah.

7
 




C.    Hasil yang Dicapai

Hasil yang dicapai dari pembuatan film pendek oleh siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali ialah sebagai berikut.

1.     Meningkatnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang sanggup dilihat dari antusiasme, keaktifan, dan tugas serta siswa dalam proses pembelajaran

2.     Meningkatnya keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali yang sanggup dilihat dari keberhasilan berdiskusi merencanakan produksi dan berdialog obrolan sesuai skenario film. 

3.     Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali yang sanggup dilihat dari acara merencanakan bersama hingga tahap memproduksi bersama sebuah film pendek.

4.     Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan dilema (critical thinking and problem solving) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali yang sanggup dilihat dari keberhasilan mengatasi aneka macam permasalahan ketika pembuatan film pendek

5.     Meningkatnya keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity and innovation ) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali yang sanggup dilihat dari karya siswa berupa skenario dan film pendek.

6.     Terciptanya karya siswa berupa skenario dan film pendek (delapan judul).


D.    Kendala-Kendala yang Dihadapi   

Beberapa hambatan yang dihadapi dalam pembuatan film pendek untuk berbagi keterampilan 4C di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali adalah:

1.     Minimnya dasar-dasar akting siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali

Kemampuan menghafal obrolan dan akting yang kurang membutuhkan waktu yang relatif lebih usang dalam tahap persiapan pembuatan film pendek.

2.     Kurangnya penguasaan teknologi pengambilan gambar dan pengeditan.


8
 


Siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali kurang menguasai teknologi pengambilan gambar sehingga hasil pengambilan dan pengeditan kurang maksimal. Hal ini mempengaruhi kualitas film yang masih banyak kekurangan.

3.     Sarana prasarana yang terbatas di sekolah

Peralatan yang kurang di sekolah yang berkaitan dengan pembuatan film pendek membuat siswa harus meminjam atau menyewa peralatan pengambilan gambar. Tahap pengeditan juga diserahkan ke pihak lain.


E.     Faktor-Faktor Pendukung

Faktor-faktor yang mendukung pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan Film pendek pada Siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali adalah:

1.     Minat dan kesepakatan siswa tinggi

Siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali mempunyai minat dan kesepakatan yang tinggi untuk membuat film pendek sehingga sanggup menuntaskan pembuatan film pendek.

2.     Pembimbingan intesif guru

Guru melaksanakan pembimbingan intesif pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan final pembuatan film sehingga siswa sanggup melaksanakan pembuatan film pendek.

3.     Dukungan dana dan motivasi dari orang renta siswa

Orang renta siswa mendukung pembuatan film pendek berupa dukungan dana, motivasi, dan sebagainya.

4.     Komitmen kepala sekolah yang tinggi terhadap acara guru

Kepala sekolah memperlihatkan keleluasaan kepada guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, selalu memperlihatkan semangat, motivasi, dan kemudahan yang dibutuhkan guru.

5.     Peran serta komite sekolah

Komite sekolah berperan serta dalam pendanaan sekolah dan saran-saran pemikiran terhadap pembelajaran dan perkembangan sekolah.

6.     Kepedulian pengawas sekolah


9
 


Pengawas sekolah memperlihatkan bimbingan dan motivasi terhadap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

F.     Alternatif Pengembangan

Tindak lanjut pengembangan pembuatan film untuk berbagi keterampilan 4C pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali antara lain sebagai berikut.

1.     Penerapan pada materi dan mata pelajaran yang lain

Pembuatan film pada materi dan mata pelajaran lain akan semakin meningkatkan keterampilan 4C siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali

2.     Kegiatan lomba film pendek di tingkat sekolah

Sekolah melaksanakan lomba film pendek untuk memotivasi dan memperlihatkan apresiasi terhadap kreativitas dan karya siswa

3.     Ikut serta dalam lomba film pendek

Sekolah mengikutsertakan siswa dalam aneka macam jang lomba film pendek di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional

4.     Dukungan sekolah yang lebih optimal

Pembuatan film memerlukan peralatan yang cukup mahal. Dukungan sekolah berupa pembelian atau peyediaan peralatan yang berkaitan dengan pembuatan film akan meningkatkan kualitas film yang dihasilkan siswa.
10
 



BAB III

SIMPULAN DAN REKOMENDASI


A.     Simpulan

Simpulan pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek sebagamana telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya ialah sebagai berikut.

1.     Pembuatan film pendek yang merupakan penugasan siswa pada pembelajaran materi Menyampaikan Dialog Disertai Gerak-Gerik dan Mimik Sesuai dengan Watak Tokoh di kelas XI semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 mencakup 9 tahap, yakni: a) Mengembangkan wangsit atau tema cerita; b) Menyusun rancangan skenario; c) Menentukan tugas (casting); d) Berlatih obrolan dan acting; e) Menentukan waktu dan lokasi; f) Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting); g) Mengedit (editing); h) Menayangkan; j) Mendokumentasikan.

2.     Dampak atau hasil pembuatan film pendek ialah sebagai berikut: a) Meningkatnya keterampilan berkomunikasi (communication) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali; b) Meningkatnya keterampilan bekerja sama (collaborative) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali; c) Meningkatnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan dilema (critical thinking and problem solving) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali; d) Meningkatnya keterampilan berkreasi dan berinovasi (creativity and innovation) pada siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Boyolali; e) Terciptanya karya siswa berupa skenario dan film pendek (delapan judul)


B.    Rekomendasi

Rekomendasi yang diberikan menurut hasil pengembangan keterampilan 4C melalui pembuatan film pendek ialah sebagai berikut.

1.    

11
 


Kepala sekolah mendukung peningkatan kualitas pembelajaran guru dengan menyelenggarakan kegiatan workshop atau diklat dengan menjalin kerja sama dengan aneka macam pihak terkait semoga proses dan hasil pembelajaran lebih meningkat.

2.     Sekolah bersama komite mengalokasikan anggaran lebih untuk mengadakan peralatan atau sarana prasana yang menunjang proses pembelajaran.

3.     Pengawas sekolah meningkatkan kepedulian terhadap proses pembelajaran semoga kualitas pembelajaran semakin meningkat.

12
 



DAFTAR PUSTAKA



Andayani. 2015. Problema dan Aksioma: dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Deepublish.

Direktorat Pembinaan SMA.2017. Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif.

            Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Fizriyani, Wilda. 2016. Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Diambil dari: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/
umum/16/01/07/o0jz08359-indonesia-perlu-tingkatkan-kualitas-sumber-daya-manusia
(20 Maret 2016).

Hornby, A. S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press.

Joyce, B. 1994.  Model of Teaching Second Edition. Prentice/Hal International, Inc.

Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional.
13
 





Lampiran 1: Langkah-Langkah Pembuatan Film Pendek


Tabel 1: Langkah-Langkah Pembuatan film Pendek

No
Tahapan
Aktivitas
1
Mengembangkan wangsit atau tema cerita
Siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru mengolah dan berbagi wangsit atau tema dongeng yang disepakati oleh kelompok.
2
Menyusun rancangan skenario
Siswa menyusun skenario sesuai dengan pengembangan wangsit cerita.
3
Menentukan tugas (casting)
Siswa memilih tugas masing-masing sesuai skenario yang dibuat.
4
Berlatih obrolan dan akting
Siswa berlatih obrolan dan akting sesuai naskah atau skenario yang telah dibuat.
5
Menentukan waktu dan lokasi
Siswa berdiskusi memilih waktu dan lokasi pengambilan gambar.
6
Menyiapkan alat-alat dan pengambilan gambar (shooting)
Siswa menyiapkan peralatan dan melaksanakan pengambilan gambar (shooting).
7
Mengedit (editing)
Siswa melaksanakan kegiatan mengedit pengambilan gambar (shooting).
8
Menayangkan
Siswa menayangkan film dan dibahas isi maupun kualitas film.
9
Mendokumentasikan
Siswa mendokumentasikan film pendek ke perpustakaan sekolah.

Lampiran 2: Daftar Film Pendek Karya Siswa


Tabel 2: Film Pendek Karya Siswa

No
Judul Film Pendek
Kelas
1
Ada Apa Dengan Cintia
XI IPA 1
2
A Moment To Remember
XI IPA 1
3
Renungan
XI IPA 1
4
Bawang Merah Bawang Putih
XI IPA 1
5
Petualangan Dina
XI IPA 2
6
Pernikahan Dini
XI IPA 2
7
Gadget
XI IPA 2
8
Ande-Ande Lumut
XI IPA 2



 




 
KUMPULAN NASKAH BEST PRACTICE PROSIDING GUPRES, INOBEL, LKG, OGN
1.      PROSIDING GUPRES Sekolah Menengah kejuruan 2017
2.      PROSIDING GUPRES Sekolah Menengan Atas 2017
3.      PROSIDING INOBEL DIKMEN 2017
4.      PROSIDING LKG 2017
5.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL EKONOMI
6.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL FISIKA
7.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL GEOGRAFI
8.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL KIMIA
9.      PROSIDING OGN 2017 MAPEL MATEMATIKA
10.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INDONESIA
11.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BAHASA INGGRIS
12.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL BIOLOGI
13.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL PENJASORKES
14.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL SEJARAH
KLIK:
15.  PROSIDING OGN 2017 MAPEL SOSIOLOGI









 



0 Response to "Kumpulan Naskah Best Practice Prosiding Gupres, Inobel, Lkg, Ogn 2017"

Total Pageviews