Latest News

Rpp Teks Karya Ilmiah Kelas Xi Semester 2


CONTOH RPP TEKS KARYA ILMIAH KELAS XI SEMESTER 2


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



Sekolah/Satuan Pendidikan      :

Mata Pelajaran                         : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester                        : XI/4

Pertemuan Ke                           : 5, 6, dan 7

Alokasi Waktu                            : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)

Materi Pokok                             : Teks Karya Ilmiah

        
A.   Kompetensi Inti




       Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe-
                 tensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
                 kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
                 kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan anutan agama yang dia-
                 nutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan sikap jujur, disi-
                 plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, res-
                 ponsif dan proaktif dan memperlihatkan sikap sebagai pecahan dari solusi atas aneka macam
                 permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
                 serta  dalam menempatkan diri  sebagai cerminan bangsa  dalam pergaulan dunia”,
                 dicapai melalui  pembelajaran tidak eksklusif  (indirect teaching), yakn keteladanan,
                 pembiasaan,  dan budaya sekolah,  dengan memperhatikan karakteristik mata pela- 
                 jaran serta  kebutuhan dan kondisi penerima didik.  Penumbuhan dan pengembangan
                 kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digu-
                 nakan sebagai dasar bagi gurudalam menumbuhkan dan berbagi karakter
                 peserta didik lebih lanjut.

       

                     KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
                             prosedural, dan metakognitif menurut rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, tek-   
                             nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
                             dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pro-
                             sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan talenta dan minatnya untuk memecah-
                             kan masalah
                     KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abnormal terkait
                             dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara sanggup berdiri diatas kaki sendiri serta bertindak se-
                             cara efektif dan kreatif, dan bisa memakai metoda sesuai kaidah keilmuan.


      B.  Kompetensi Dasar dan Indikator 


Kompetensi Dasar
Indikator
3.14   Mengidentifikasi informasi, tujuan dan
          esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
4.14   Merancang informasi, tujuan, dan
          esensi yang harus disajikan dalam karya
          ilmiah.
·      Menentukan informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
·      Merancang karya ilmiah sesuai dengan unsur-unsur dan isi karya ilmiah.
·      Mempresentasikan menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.
3.15  Menganalisis sistematika dan kebaha-
         saan karya ilmiah.
4.15  Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
         dengan memerhatikan isi, sistematika,
         dan kebahasaan.

·      Mengumpulkan dan mengidentifikasi data berkenaan dengan informasi yang akan disusun dalam bentuk karya ilmiah.
·      Menulis karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
·      Mempresentasikan, menanggapi, merevisi,menilaikarya ilmiah hasil kerja dalam diskusi kelas.


   C.    Materi Pembelajaran


Buku Fiksi:

·      isi buku fiksi;

·      bagian-bagian dalam buku fiksi; dan

·      ulasan terhadap buku fiksi.


Karya Ilmiah:

·      unsur-unsur karya ilmiah;

·      isi dankebahasaan dalam karya ilmiah;

·      tujuan dan esensi karya ilmiah; dan

·      membuat karya ilmiah.


Karya Ilmiah:

·      kebahasaan karya ilmiah;

·      kalimat baku;

·      penggunaan EYD (penomoran bab, penulisan judul); dan

·      menyusun karya ilmiah.

  D.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran     


Pendahuluan: 3 X 10 menit

(Membangun Konteks)

1.  Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berafiliasi dengan  pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik mendapatkan informasi dengan proaktif perihal keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik mendapatkan informasi tenting hal-hal yang Akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks karya ilmiah.





          Kegiatan Inti: 3 X 150 menit

          (Menelaah Model)



             
1.  Peserta didik membaca 2 atau 3 teks karya ilmiah yang bertema sama.
2.  Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks karya ilmiah yang telah dibacanya.
3.  Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks karya ilmiah.
4.  Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks karya ilmiah.
5.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.
6.  Peserta didik mengajukan pertanyaan perihal ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks karya ilmiah.
7.  Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.
8.  Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks karya ilmiah.
 9.  Peserta didik melaksanakan pembagian terstruktur mengenai dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan menurut telaah model teks karya ilmiah.
         10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks karya ilmiah.
         11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks karya lmiah.
         12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks karya ilmiah.
         13. Peserta didik mempresentasikan hasil  pengamatan perihal struktur, ciri bahasa, dan isi pokok dari 2 atau 3 teks karya ilmiah.










  (Mengonstruksi Terbimbing)

14. Peserta didik mengerjakan latihan dan kiprah yang diberikan guru untuk berbagi kompetensi (seperti latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks karya ilmiah:
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks karya ilmiah: klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian

   15. Peserta didik berdiskusi dengan sahabat sebangku atau berpasangan untuk memilih topik dan menyusun kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web) atau teknik lain yang sanggup digunakan.




  (Mengonstruksi Mandiri)

16.  Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web).
  17.  Peserta didik menyusun kerangka teks karya ilmiah.
  18.  Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih.
  19.  Peserta didik menyusun teks karya ilmiah. menurut kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
  20.  Peserta didik mempresentasikan teks karya ilmiah yang telah disusun.
  21.  Peserta didik menanggapi teks karya ilmiah.
  22.  Peserta didik merevisi teks karya ilmiah menurut masukan dari teman.
  23.  Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf final ke  bendel portofolio masing-masing.



.
Penutup: 3 X 20 menit



 1. Peserta didik menyimpulkan bahan yang telah dipelajari.
 2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik.
 3. Peserta didik saling mengatakan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah dicapai.
 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam





         E.   Penilaian 

      KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)


Kompetensi Dasar
Indikator
3.14   Mengidentifikasi informasi, tujuan dan  esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
3.15   Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah.


·      Menentukan informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca.
·      Mengumpulkan dan mengidentifikasi data berkenaan dengan informasi yang akan disusun dalam bentuk karya ilmiah.


Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan sanggup dilakukan semenjak kegiatan menelaah Model dan mengonstruksi terbimbing.

Catatan terhadap penerima didik pada kegiatan tersebut sanggup dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran: ketekunan, kerja sama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis    : Tulis
Bentuk : Uraian

Contoh instrumen:
a.  Tuliskan informasi sebuah karya ilmiah yang Anda
     baca!
b. Tuliskan tujuan sebuah karya ilmiah yang Anda baca!
c. Tuliskan esensi sebuah karya ilmiah yang Anda baca!




       KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)


Kompetensi Dasar
Indikator
4.14   Merancang informasi, tujuan, dan
          esensi yang harus disajikan dalam   karya ilmiah.
4.15  Mengonstruksi sebuah karya ilmiah          dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.

·      Merancang karya ilmiah sesuai dengan unsur-unsur dan isi karya ilmiah.
·      Mempresentasikan menanggapi, dan merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.

·      Menulis karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.
·      Mempresentasikan, menanggapi, merevisi,menilaikarya ilmiah hasil kerja dalam diskusi kelas.



Penilain Proses
Penilaian Hasil
Penilaian proses aspek pengetahuan sanggup dilakukan semenjak kegiatan Mengonstruksi Terbimbing dan Mengonstruksi Mandiri.

Catatan terhadap penerima didik pada kegiatan tersebut sanggup dijadikan penilaian sikap selama mengikuti pembelajaran dan mengerjakan kiprah (bendel portofolio): ketekunan, kerjasama, semangat, ketelitian, kerapihan, kebersihan, keseriusan.
Jenis   :  Menulis
Bentuk:  Uraian

Contoh Instrumen
Susunlah teks karya ilmiah menurut informasi yang Anda sanggup darikehidupan sehari-hari dengan memerhatikan hal di bawah ini!
a.  Tentukan topik karya ilmiah!
b.  Buatlah kerangka sesuai dengan struktur karya ilmiah!
c.  Kembangkan kerangka tersebut menjadi karya ilmiah
     dengan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan,
     dan EBI.




Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian mencakup proses dan produk yang tercakup dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)   draf final (produk) berbobot 40%;

(b)   bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)   bukti catatan perihal apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan

(d)   catatan reflektif berbobot 25%. 


Sikap

     Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan mengisi jurnal.


Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan       :

Tahun pelajaran                      :

Kelas/Semester                      :

Mata Pelajaran                        : Bahasa dan Sastra Indonesia



No.
Waktu
Nama
Kejadian/ Perilaku
Butir sikap
Positif/ Negatif
Tindak Lanjut
1.
20 Maret 2018
Panji
Memainkan HP ketika berdiskusi  tentang struktur teks eksplanasi
disiplin
-
Dipanggil dan disuruh menganalisis teks eksplanasi yang lain
2.
21 Maret
2018
Yuyun
Mengerjakan kiprah dengan serius, tepat waktu, dan kesannya sangat baik
Tanggung jawab
+
Diberi kebanggaan atau apresiasi


Pedoman Penskoran

a.  Pengetahuan

Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.   Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.  Peserta didik menuliskan informasi teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
2
a.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.    Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.   Peserta didik menuliskan tujuan teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1



Soal
Aspek yang Dinilai
Skor
3
a.       Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan sangat tepat
4
b.      Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan tepat
3
c.       Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan kurang tepat
2
d.      Peserta didik munuliskan esensi teks karaya ilimiah dengan tidak tepat
1


         Keterangan


         Nilai = Perolehan skor     

                    Jumlah soal


     Contoh
     Nilai =  10  x 100 = 83,33

                   12

b. Keterampilan


Bait
Aspek yang Dinilai
Skor
1
a.       Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah sangat sesuai isi teks
4
b.      Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah sesuai isi teks
3
c.       Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah kurang sesuai isi teks
2
d.      Peserta didik memilih topik teks karya ilmiah tidak sesuai isi teks
1
2
a.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah sangat lengkap dan sangat sesuai dengan topik
4

b.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah lengkap dan sesuai dengan topik
3

c.       Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah kurang lengkap dan kurang dengan topik
2

d.      Peserta didik menyusun kerangka teks ilmiah tidak lengkap dan tidak sesuai isi teks
1
3
a.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah sangat sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
4

b.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
3

c.       Peserta didik menulis teks karya ilmiah kurang  sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
2

d.      Peserta didik menulis teks karya ilmiah tidak sesuai dengan kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
1

         

Nilai = Perolehan skor                     

                     Jumlah kreteria/soal           

Contoh:

          Nilai  =  11   x 100  = 91,66

                        12


F.   Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)

      1. Penyajian komputer (laptop) dengan jadwal powerpoint.

2. Bahan asuh otentik buku karya ilmiah (hasil penelitian atau media massa).

3. Buku teks dan buku ensiklopedia.

4. Arsip dokumen karya ilmiah sekolah.

5. Internet.




Mengetahui,                                                                     ....................., .........

Kepala................                                                             Guru Mata Pelajaran,





.............                                                                            ..............


RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)


3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)


4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)


5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)






LAMPIRAN MATERI

Karya ilmiah 

Kompetensi Dasar

Pengetahuan
Keterampilan
3.14 Mengidentifikasi informasi, tujuan dan esensi sebuah karya ilmiah yang dibaca



4.14 Merancang informasi, tujuan, dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah
3.15 Menganalisis sistematika dan kebahasaan karya ilmiah
4.15 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan.


A. Contoh Teks (Fakta)

KARYA ILMIAH



RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN

Oleh : Kristya Mintarja (Kapela SMAN Turi )


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah,

Setiap insan mempunyai potensi dan kelebihan masing-masing, sebagaimana disebutkan oleh Gadner dan Roger ada delapan kecerdasan yang mencakup kecerdasan (1) Logika Matematika, (2) Bahasa, (3) Intrapersonal, (4) Interpersonal, (5) Kinestis Jasmani, (6) Visual Ruang, (7) Musikal, dan (8) Naturalis. Setiap individu akan mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda dari delapan kecerdasan tersebut. Dengan kata lain tidak ada insan yang bodoh, alasannya ialah setiap individu yang bisa mengoptimalkan potensi kecerdasan yang dimiliki sesuai dengan potensi kecerdasan akan menghasilkan karya-karya yang luar biasa.

Secara filosofi kita telah mempunyai konsep Pendidikan mirip dimuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujuudkan suasana berguru dan proses pembelajaran biar penerima didik secara aktif berbagi potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, etika mulia, serta keterampilan yang diharapkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan badan anak); dalam Taman Siswa dilarang dipisahkan bagian-bagian itu biar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan bawah umur yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)

Namun, dalam praktiknya mirip jauh panggang dari api, tataran filosofi yang begitu ideal masih jauh dari realita implementasi yang ada.  Sampai ketika ini sistem pendidikan belum sepenuhnya memfasilitasi penerima didik untuk berbagi potensi sesuai kecerdasan mayoritas yang dimiliki. Kondisi ini diperparah oleh presepsi masyarakat yang masih menganggap anak yang cerdas ialah bawah umur yang berprestasi di bidang akademik, anak IPA lebih superior dari anak IPS, bagi bawah umur yang tidak berprestasi di bidang akademik dianggap kelas kedua, meskipun bisa berprestasi di bidang yang lain.

Dengan kata lain,  pendidikan kita belum membebaskan bawah umur bangsa untuk menjadi dirinya sendiri sehingga tumbuh dan menjelma insan yang merdeka dan bermartabat.

B.     Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi SMAN 1 Turi ialah :

1.        Input akademik  lulusan SMP/MTs yang masuk ke SMAN 1 Turi rendah, ranking 15 dari 17 Sekolah Menengan Atas Negeri yang ada di Sleman

2.        Prestasi akademiknya rendah

3.        Ada Peserta didik yang memerlukan bimbingan dan perhatian khusus berkaiatn dengan perilakunya

4.        Secara umum semangat belajarnya rendah

5.        Daya juang, rasa percaya diri dan motivasi  kompetitifnya rendah, hal ini diindikasikan adanya rasa minder ketika tampil dan lomba

6.        Lemahnya kemampuan mengorganisasi diri, hal ini tampak ketika mengikuti perlombaan sangat tergantung dari guru pembimbing atau pendamping, belum bisa mengatasi permasalahan yang bersifat situasional dan darurat

7.        Potensi nonakademik lebih menonjol dari pada potensi akademik

C.    Strategi Pemecahan Masalah

Deskripsikan taktik Pemecahan Masalah Yang Dipilih

Berdasarkan data input pesert didik dengan kualifikasi rendah, maka dilakukan pengembangan sekolah yang lebih mengarah pada bidang nonakademik untuk optimalisasi pencapaian prestasi. Langkah yang diambil berbagi sekolah berbasis budaya dan pariwisata.

Menjadikan sekolah sebagai sentra pengembangan budaya dan tujuan (obyek) wisata pendidikan.

Jelaskan Tahapan Operasional Pelaksanaannya

1.       Rapat koordinasi untuk menjaring aspirasi dan permasalahan yang ada

2.      Pembentukan tim pengelola untuk merancang dan menyusun konsep jadwal sekolah berbasis budaya

3.      Sosialisasi jadwal kepada seluruh stakeholder ( guru, karyawan, penerima didik, komite, orang tua, masyarakat sekitar dan muspika Turi)

4.      Pembuatan maskot untuk membangun pencitraan diri

5.      Pencanangan jadwal sekolah berbasis budaya dan pariwisata

6.      Pelaksanaan jadwal melalui aneka macam kegiatan, antara lain :

a.     Integrasi dalam pembelajaran pada mata pelajaran PKn, sejarah, Bahasa  Jawa, Seni budaya, Penjasorkes, Bahasa indonesia, Agama

b.      Kegiatan Ektrakurikuler Tari, Hadroh, KIR, Olahraga, Pramuka

c.     Program pendukung :

1.    Konsep Pendidikan dalam Budaya Jawa

Untuk merialisasikan konsep pendidikan dalam budaya jawa, maka disusun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1
Video penggunaan ragam bahasa Jawa
Siswa menciptakan video perihal ragam bahasa Jawa, yaitu : Ngoko, Ngoko Alus, Krama,  Krama Alus,
2
Wajib Berbahasa Jawa
Seluruh guru, karyawan, dan penerima didik SMAN 1 Turi berkomunikasi memakai Bahasa Jawa
3
Video unggah – ungguh/tata krama dalam kehisupan sehari – hari.
Siswa menciptakan video perihal penerapan unggah – ungguh  /tata krama: Berjalan, Makan, Bertamu dan mendapatkan tamu, Bertegur sapa, Berkendaraan
5
Pemilihan duta  Bahasa Jawa   SMAN 1 Turi
Siswa melaksanakan kompetisi pengetahuan bahasa, sastra, kebudayaan, dan pariwisata di sekitar
6
Berbusana Jawa
Seluruh guru, karyawan, dan penerima didik SM N 1 Turi mengenakan busana Jawa, terutama yang bertema budaya.


2.    Konsep Budaya dalam Kegiatan Kesenian

Salah satu komponen budaya ialah aktualisasi melalui artefak yang mencakup

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1.
Tari Rampak Salto
Tarian hasil cipta Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi, menggambarkan perihal potensi lokal berupa penanaman salak hingga panen.
2.
Permainan Dakon
Permainan tradisional dakon dengan seribu dakon,
3.
Pagelaran dan Pameran Seni Tradisi
Pagelaran dan ekspo seni tradisi dilaksanakan sebagai semesteran sebagai refresh untuk siswa pada selesai semester pembelajaran.
4
Permainan Gamelan, Hadroh dan alat musik
Pelatihan dan pementasan gamelan dan hadroh

3.    Penanaman Nilai Budaya

Sedangkan budaya dalam kontek pendidikan karakter dilaksanakan sebagai berikut :

No
Nama Kegiatan
Diskripsi
1
Pendidikan bela negara dan disiplin
Latihan LBB dan Tonti, Tata upacara, Pemantauan kegiatan oleh pembina OSIS, Penegakan displin oleh BK, Wali kelas dan pembina OSIS, Lomba Tonti dan tata upacara, Pendampingan sahabat sejawat
2
Peduli Lingkungan
Penataan lingkungan yang higienis dan rapi, Pembentukan relawan lingkungan, Pembersihan vandalism, Pembuatan mural di lingkungan sekolah dan di luar sekolah, Terlibat dalam gerakan penghijauan
3
Penguatan Spiritual
Mengadakan Pengajian kelas, Peringatan Hari besar agama, Aksi sosial ke panti atau forum terkait, Mengintensifkan kegiatan ritual agama, Kajian dan kegiatan seni keagamaan
4
Kemandirian dan daya saing
Pelatihan kewirausahaan, Keikutsertaan dalam lomba, Pelatihan keterampilan, Ektrakurikuler bahasa Inggris, Ektrakurikuler yang lain sesuai minat, Pelatihan dan seminar, Kepramukaan
5
Penguatan Budaya
Kegiatan sarasehan budaya dalam rangka menanamkan nilai-nilai budaya yang menyangkut etika, moral, seni, artifak, busana, boga, bicara, pelestarian, sejarah dan perjuangan


                                                                     BAB. II       

PEMBAHASAN

A.    Hasil atau dampak yang dicapai dari taktik yang dipilih

1.   Terwujudnya Maskot Sekolah “SALTO”

Patung maskot “ SALTO” di halam depan sekolah yang telah diresmikan oleh Bupati Sleman. Patung maskot “SALTO” kependekan dari  “SALAK TOGA” yang maknanya mengatakan pesan, dorongan dan membangun budaya berguru bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Turi, biar produksi pertanian berupa buah salak yang dihasilkan, hendaknya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memberi bekal kepada anak cucunya mencapai jenjang pendidikan setinggi-tinggi biar bisa bersaing menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.  Maskot ini sanggup juga digunakan sebagai nilai tambah dan memperkuat produk industri wisata pedesaan dan masakan olahan salak berupa souvenir wisata, yang berupa gantungan kunci, kaos, topi, patung maskot dan lain-lain yang memakai ciri khas maskot Salto.

2.      Terealisasi Tari “RAMPAK SALTO”

Sebagai upaya melengakapi pelaksanaan sekolah berbasis budaya dan pariwisata, dibuatlah sebuah tarian yang dinamakan “RAMPAK SALTO”. Tarian ini menggambarkan suasana suka cita dan  bahagia masyarakat Turi ketika sedang panen salak. Tarian ini ditampilkan untuk membuka jadwal ketika tamu atau wisatawan tiba berkunjung di sekolah. Diakhir tarian ini sang penari membawa sepiring salak untuk diberikan kepada tamu untuk dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengakrabkan suasana kunjungan.

3.      Sarasehan Budaya

Sarasehan budaya ialah satu kegiatan penanaman dan pembentukan pola pikir melalui interaksi pihak sekolah (seluruh warga sekolah) dengan budayawan, motivator, forum pemberdayaan, instansi terkait, serta individu yang peduli atau bergerak dibidang budaya dan pengambangan sumber daya manusia. Sehingga selain berinteraksi dalam pendidikan formal di kelas dan mata pelajaran para penerima didik, guru dan karyawan menambah khasanah pengetahuan dan wawasan dengan pihak-pihak lain yang  peduli dan kompeten di bidangnya. Bentuk sara serasehan budaya ini berupa dialog, tanya jawab, interaksi aktif. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali yang dimulai semenjak Oktober 2014 . adapun bentuk kegiatannya antara lain :

a.     Dialog budaya dengan forum budaya Suluh Desa

b.      Kirab wayang butho kerjasama forum budaya Jogan Siti

c.     Dialog budaya dengan Sutradara Film Mimbadi (dari Jakarta)

d.     Workshop pembuatan Film kerjasama MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Sleman dengan narasumber Monthy Tiwa (dari Jakarta)

e.     Sosialisasi dan gerakan sekolah ramah anak bekerjasama dengan Badan KB Kabupaten Sleman

f.      Sosialisasi Sekolah berbasis Budaya oleh Dinas Dikpora DIY sekaligus penetapan sekolah berbasis budaya

g.     Pengenalan dan penjabaran riwayat budaya yogyakarta yang mencakup sejarah kraton Yogyakarta, Busana Jawa, nilai-nilai luhur budaya Jawa.

h.     Penguatan soft skill kerjasama dengan Jurusan Elektro UII

i.      Sosialisasi OJK kerjasama dengan Bank BPD kab Sleman

j.      Pelatihan wirausaha kelas XII kerjasama dengan Rotary Club

k.     Dialog kepemimpinan dengan wakil Bupati Kabupaten Sleman

Dampak dari sarasehan ini antara :

a.         Mulai timbul kesadaran arti pentingnya pelestarian budaya yogyakarta yang adaptif tanpa menghilangkan nilai filosofinya

b.        Sikap dan sikap penerima didik mulai terkendali dan terarah

c.         Timbulnya rasa percaya diri yang postip dengan mulai ada keberanian penerima didik untuk mengikuti aneka macam cabang kegiatan baik yang bersifat akademik maupun nonakademik

d.        Pencanangan “Tiada Upacara tanpa penyerahan Thropy kejuaran” sudah terlaksana 60%

e.         Hubungan antar warga sekolah sangat serasi dan saling menghargai

f.         Terwujudnya suasana kondusif dan nyaman di lingkungan sekolah

g.         Munculnya kemandirian penerima didik dalam mengorganisasi diri

4.      Gelar Karya dan Budaya

Keterlibatan dalam aneka macam acara budaya baik diinternal maupun eksternal, antara lain :

a.     Gelar potensi seni di sekolah

b.     Pentas tari di Pameran Pembangunan Kabupaten

c.     Mengisi pementasan seni di aneka macam even

d.     Penyambutan tamu atau wisatawan

5.      Gerakan Peduli Lingkungan

a.     Penghapusan vandalisme di lingkungan sekolah dan di luar sekolah

b.      Penghijauan di Lingkungan kantor camat Turi

c.     Lomba kebersihan kelas secara berkala

d.     Pembuatan mural di lingkungan sekolah dan jembatan di wilayah kecamatan Turi

e.     Terlibat gerakan penghijauan 

6.  Pengendalian sikap Menyimpang

a. Pembentukan KRR

b. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler

c. Kerjasama dengan pegawapemerintah Tentara Nasional Indonesia dan Polisi Republik Indonesia untuk training penerima didik

d. Mengintensifkan kerjasama dengan orangtua

e.  Optimalisasi layanan konseling   

B.     Faktor-faktor pendukung

1.      Pemberian subsidi anggaran kegiatan sarasehan budaya oleh Dinas  Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah spesial Yogyakarta

2.      Kondisi geografis yang berada di tempat lereng Gunung Merapi dan kases jalan wisata

3.      Ada empat desa wisata yang ada di wilayah kecamatan Turi, sehingga sangat gampang melaksanakan kerjasama kegiatan wisata

4.      Banyak pengusaha olahan salak dan masakan yang berada disekitas SMAN 1 Turi dan telah siap bekerjasama, sehingga memudahkan saluran wisata kuliner

5.      Dukungan pemerintah kecamatan Turi untuk membangun tempat wisata pedesaan dan pendidikan dengan memfasilitasi saluran pertemuan dengan komponen masyarakat

6.      Banyak pengelola kegiatan kesenian di wilayah kecamatan Turi sehingga memudahkan penerima didik SMAN 1 Turi untuk latihan dan pementasan seni di lingkungan tempat tinggalnya

7.      Kesepahaman seluruh stakeholder untuk berbagi sekolah berbasis budaya dan pariwisata, sehingga secara konsep tidak ada lagi hambatan yang berarti

8.      Terjalin kerjasama dengan forum budaya Jogan Siti untuk pendampingan dan pengelolaan jadwal budaya dan pariwisata pendidikan

C.    Alternatif pengembangan

Alternatif pengembangan sekolah berbasis Budaya dan pariwisata mencakup :

1.      Pengembangan Program (Sekolah Laboratorium)

Dengan posisi geografis yang setrategis pada jalur alternatif, apabila jadwal sekolah berbasis budaya dan pariwisata telah berjalan baik, maka akan sangat tepat jikalau dikembangkan menjadi sekolah laboratorium budaya dan pariwisata. Dengan dijadikan sekolah laboratorium maka fungsi sekolah akan lebih optimal dam lebih luas berbagi perannya,  tidak hanya berbagi untuk kepentingan sekolah sendiri, tetapi akan menjadi sekolah rujukan bagi pemangku kepentingan yang lain.

SMAN 1 Turi akan menjadi ruang berguru bagi siapa saja tidak terbatas hanya warga yang ada di sekolah saja. Pihak-pihak manapun sanggup melaksanakan sinergi untuk pendidikan, penelitian dan pengembangan program.

2.      Pengembangan Fasilitas (Moseum Dolanan Anak)

Dalam rangka melengkapi khasanah budaya dan pariwisata maka perlu ditambah moseum dolanan anak. Moseum ini berfungsi untuk melengkapi sarana wisata sekaligus sebagai wahana mengenalkan, melestarikan dan pendidikan bagi pengunjung perihal kekayaan dan keaneka ragaman budaya yang ada di Yogyakarta, serta memahami nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Konsep pengembangan sekolah laboratorium budaya dan museum dolan anak ini akan menjadi salah satu kekayaan pengambangan budaya melalui dunia pendidikan.

Pewarisan budaya tidak sanggup dilakukan secara instan, konsep penanaman nilai budaya secara laten akan menghasilkan proses ideologi yang lebih mengendap dan mengakar jikalau dilalukan semenjak dini disekolah. Sekolah harus menjadi biro utama menanamkan nilai budaya bangsa dengan menyediakan sarana dan prasaran yang memadai dengan didukung jadwal pembelajaran dan praktek eksklusif di sekolah.

Jangan pernah berharap “Tahun  2025 DIY menjadi Pusat Pendidikan, Budaya, dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam Lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera”. Jika kita tidak berjuang keras untuk merealisasikan dengan mengatakan dorongan dan tunjangan sepenuhnya kepada sekolah-sekolah untuk menjadi sekolah unggulan di bidang budaya dan pariwisata.

Dengan segala keterbatasan SMAN 1 Turi Sleman akan berjuang keras mewujudkan harapan tersebut. 

BAB. III

KESIMPULAN 
A.           Rumusan simpulan

Setiap individu dianugrahi oleh Tuhan kemampuan dan keunggulan yang berbeda, sehingga keberhasilan seseorang tidak sanggup diukur dari keberhasilan dan prestasi akademiknya semata. Konsep keunikan individu semestinya menjadi perhatian kita bersama, sebagai pendidik sudah semestinya kita membuka diri untuk bisa menjadi fasilitator bagi penerima didiknya untuk sanggup tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat, talenta dan potensi dirinya. Kurang tepat kiranya,  jika kita melaksanakan pembelajaran dengan orientasi mencetak ilmuan sesuai dengan mata pelajaran yang kita ampu. Mata pelajaran yang kita ajarkan lebih menekankan pengembangan wawasan dan pola pikir, soal hasil biarlah penerima didik yang memilih masa depannya sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya.

Dengan kondisi input SMAN 1 Turi yang rendah akan sangat berat dan sulit apabila memilih keberhasilan penerima didik diukur kemampuan akademiknya. Oleh alasannya ialah itu upaya terobosan telah dicoba dari bidang yang lain, yaitu bidang nonakademik tanpa meninggalkan proses akademiknya.

Setelah melaksanakan analisis yang mendalam dengan memperhatikan potensi internal dan eksternal maka ditentukan pengembangan sekolah berbasis budaya dan pariwisata. Dengan jadwal ini ternyata capaian kemajuan dan prestasi nonakademik cukup signifikan.

Hal ini sanggup dilihat dari :

1.      Tumbuhnya rasa percaya diri penerima didik, keaktifan mengikuti lomba dan perolehan thropy kejuaran yang cukup meningkat

2.      Meningkatnya pencitraan sekolah dengan indikasi meningkatnya ekspresi dominan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 1 Turi

3.      Penurunan yang dratis tingkat sikap menyimpang penerima didik

4.      Banyak forum dan instansi mulai memperlihatkan kerjasama

5.      Sudah ada beberapa tamu yang berkunjung di Sekolah Menengan Atas N 1 Turi

Tentu saja aneka macam penilaian terus saja dilakukan untuk penyempurnaan jadwal ini. Segala kritik, saran tunjangan sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan. Semoga SMAN 1 Turi berkontribusi positip mewujudkan visi pendidikan Yogyakarta “Tahun  2025 DIY menjadi Pusat Pendidikan, Budaya, dan Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam Lingkungan Masyarakat yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera”




Anonim. 2006. Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 
            2003. Bandung : Fokusmedia.

Anonim. 2006. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005. Bandung: Fokus media.
Arif Rahman. 2004. Pendidikan Karakter makalah dalam The 2rd National Congress of 
            Outstanding School 2004. Magistra Utama. 8 Mei 2004.

Howard Garnder. 1993, Multiple Intelligences, New York: Basic Books,

Jerome S Arcaro. 2006.Pendidikan Berbasis Mutu : Prinsip-prinsip Perumusan dan Tata 
Langkah Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.                                                          

Sobri Dkk. 2009.Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta : Multi Pressindo.

Suyanto dan M.S. Abbas. 2001.Wajah Dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa
            Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871.

Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta : Bigraf Publishing

............., Materi  Diklat Calon Kepala Sekolah SMP, Sekolah Menengan Atas dan Sekolah Menengah kejuruan Badan Kepegawaian  
            Daerah Kabupaten Sleman, Juli 2010.

Departeman Pendidikan Nasional, Peraturan Mentri perihal 8 Standar Nasional Pendidikan.
Perda dan Pergub Daerah spesial Yogyakarta yang terkait dengan budaya dan pariwisata.

B. Pengertian Teks (Konsep)

     Dari referensi karya ilmiah tersebut sanggup didefinisikan bahwa Karya ilmiah ialah suatu karya tulis yang memenuhi syarat keilmuan untuk mengekspresikan ide, merencanakan, dan mempertanggungjawabkan suatu kegiatan.


C.  Ciri-ciri Teks (Prinsip)

1.     Fungsi

a.     Mengekspresikan suatu pandangan gres yang ingin disampaikan ke publik.

b.     Mepertanggungjawabkan sesuatu karya yang bersifat ilmiah.

c.     Meerencanakan suatu kegiatan kerja untuk mencapai tujuan.

d.     Rincian biaya yang akan digunakan dalam kegiatan


2.     Struktur

            Secara garis besar struktur karya ilmiah terdiri dari:

a.     halaman judul. Contoh berikut

RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN

Oleh : Kristya Mintarja (Kapala SMAN Turi )



b.     isi yang berupa bab-bab. Contoh berikut

BAB I

PENDAHULUAN

BAB. II

PEMBAHASAN

BAB. III

KESIMPULAN

c.     Daftar pustaka. Contoh berikut.

Arif Rahman. 2004. Pendidikan Karakter makalah dalam The 2rd National Congress of Outstanding School 2004. Magistra Utama. 8 Mei 2004.


3.     Kebahasaan

Bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ialah bahasa standar. Artinya bahasa yang digunakan diubahsuaikan dengan kaidah yang berlaku dalam tatakalimat, tatakata, tata makna, dan tata tulis. 

Kalimat bermakna denotasi, misalnya sebagai berikut

Patung maskot “ SALTO” di halam depan sekolah telah diresmikan oleh Bupati Sleman. 

Kosa kata bermakna denotasi referensi tidak menjadikan makna ganda, bermakna umum bukan kesukuan dan tidak menjadikan nilai rasa negatif yang bersifat kesukuan. Artinya tidak menjadikan penafsiran arti baru. 

contoh sebagai berikut

Sebagai upaya melengakapi pelaksanaan sekolah berbasis budaya dan pariwisata, dibuatlah sebuah tarian yang dinamakan “RAMPAK SALTO”.

Dalam penulisan kalimat tersebut diksinya semua bermakna denotatif.

Penulisannya sesuai dengan PUEBI. /di/ sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Penulisan judul memakai aksara kapital. Penulisan subjudul juga diawali aksara kapital.


D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1.     Bagaimana cara mengidentifikasi teks?

Mencari referensi karya ilmiah, sehabis itu mengungkapkan informasi yang ada dalam referensi karya ilmiah tersebut. Karya ilmiah tersebut mengimformasikan cara meraih prestasi melalui jalur nonakademik yaitu melalui budaya berbahasa jawa pada hari tertentu dan kolaborasi dengan lingkungan sekitar yang mayoritas bertani salak.

Mencermati bagian-bagian seluruh karya ilmiah tersebut kemudian menyebutkan nama bagian-bagian tersebut. Bagian karya ilmiah tersebut terdiri dari halaman judul, pendahuluan , isi yang terdiri dari bab-bab yang membahas inti karya ilmiah, pecahan epilog yang berisi kesimpulan dan saran dan yang terakhir ialah daftar pustaka.

Kegiatan yang ketiga ialah merumuskan esensi karya ilmiah yang akan disajikan di seluruh pecahan karya ilmiah. Membahas meraih prestasi lewat jalur nonakademik.

2.     Bagaimana cara menelaah teks?

RINTISAN SEKOLAH BERBASIS BUDAYA DAN PARIWISATA

(DENGAN SALTO MERAIH PRESTASI)

SMA NEGERI 1 TURI, SLEMAN            

Dilihat dari judul karya ilmiah tersebut berisi siar dan motivasi Sekolah Menengan Atas Negeri 1Turi Sleman untuk mewujudkan sekolahnya menjadi sekolah rintisan yang berbasis budaya dan pariwisata. Mereka sadar kalau secara akademis siswanya tergolong level menengah ke bawah. Bagaimanapun akan sulit menyamakan prestasi akademik dengan sekolah unggulan di kota.

BAB I PENDAHULUAN berisi pengembangan aspek yang akan ditonjolkan selain aspek kognitif. Sekolah tersebut boleh dikatakan lemah dari sisi akademik, tetapi melihat potensi dari sisi yang bisa dikembangkan sehingga sanggup mengagkat nama sekolahnya yang berada di pinggiran kota yaitu budaya dan pariwisata melalui perkebunan salak.

BAB. II PEMBAHASAN berisi pengembangan potensi siswanya ke dalam keahlian ganda yang didukung oleh lingkungan sekitar sebagai laboratorium alam yaitu perkebunan salak. Sekolah membekali life skil melalui cara penanman, pemanenan, pengolahan, dan pemasaran salak, disamping tetap berguru bahan yang bersifat akademik.

Melalui pengembangan potensi nonakademik terbukti bisa mengurangi sikap negatif siswanya dalam kehidupan di sekolah di rumah dan di msyarakat.

Kepercayaan masyarakat sekitar Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi meningkat. Banyak orang renta yang menyekolahkan anaknya di Sekolah Menengan Atas tersebut tidak terkecuali yang NEM-nya tinggi juga banyak yang masuk bersekolah di Sekolah Menengan Atas Turi. 

Banyak perusahaan yang mengajak bekerja sama dengan Sekolah Menengan Atas Negeri Turi dalam rangka pengagdian masyarakat.

BAB III KESIMPULAN berisi garis besar kegiatan yang dilakukan dari implementasi judul hingga daftar pustaka. Yang pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi yang bisa dikembangkan menjadi prestasi yang luar biasa, tidak harus prestasi akademik, tetapi bisa juga melalui prestasi nonakademik

DAFTAR PUSTAKA berisi daftar buku rujukan yang digunakan sebagai pertanggungjawaban ilmiah suatu karya ilmiah. Bisa juga dari sumber lain yang sanggup dipertanggung jawabkan secara keilmuan. Daftar pustaka bisa diambil dari media elektronik maupun nonelektronik.

Kebetulan daftar pustaka tersebut hanya dari nonelektronik.

3.     Bagaimana cara menyimpulkan isi teks?

Materi yang dibahas

Dengan cara mencermati tiap pecahan isi karya ilmiah tersebut. Isi karya ilmiah tersebut antara lain:

Mewujudkan maskot sekolah “SALTO” yang sudah diresmikan oleh Wakil Bupati Sleman yang dihadiri oleh Camat Turi dan jajarannya.

Penampilan tari “RAMPAK SALTO” sebagai perwujudan kolaborasi antara sekolah budayawan dan komunitas agrobisnis untuk menarik masyarakat sebagai penonjolan prestasi non akademik.

Menyelenggarakan sarasehan budaya bersama masyarakat sekitar, budayawan, dan pengusaha agrobisnis. Sebagai bentuk perembesan masukan sekaligus tunjangan dari komponen terkait di sekitar sekolah untuk menggali potensi nonakademik yang dimiliki oleh siswa-siswa Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta. 

Faktor pendukung

Berbagai elemen telah mendukung jadwal yang sedang diluncurkan oleh Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi antara lain pemerintah daerah, masyarakat sekitar, komunitas agrobisnis, dan budayawan. Komponen inilah yang berperan aktif mengawal perjalanan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi dalam meraih prestasi.

Faktor penghambat

Input, prestasi akademik, daya juang siswa rendah

Cara mengatasi faktor penghambat

Rapat koordinasi untuk menjaring aspirasi dan permasalahan yang ada

Sosialisasi jadwal kepada seluruh stakeholder ( guru, karyawan, penerima didik, komite, orang tua, masyarakat sekitar dan muspika Turi)

Untuk mengatasi hambatan yang muncul dalam jadwal yang akan diluncurkan sekolah ialah saling tolong-menolong dari komponen tersebut mengubah kekurangan menjadi suatu kelebihan atau prestasi.                                           

Bagaimana cara mengungkapkan kembali isi teks?

Isi karya ilmiah tersebut ialah mengupayakan kenaikkan pamor sekolah di dunia pendidikan melalui jalur nonakademik. Upaya tersebut diupayakan melalui kolaborasi dengan pengusaha agrobisnis, masyarakat sekitar, budayawan dan pemerintah daerah setempat.

Hasilnya positif kebiasaan negatif siswa di sekolah, di rumah dan masyarakat berkurang sangat signifikan.

Walau demikian kegiatan pembelajaran yang bersifat akademik tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Hal tersebut berkat kerjasama yang intensif dari aneka macam komponen yang ada di sekitar Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Turi, Sleman, Yogyakarta.


     Keterangan

(1)  Fakta yang dimaksud berupa  contoh teks sesuai dengan tuntutan KD-nya; bisa menciptakan sendiri atau mengutip dari sumber tertentu.

(2)  Konsep yang dimaksud berupa pengertian. Jika jenis teksnya itu berupa teks dongeng inspiratif; artikan maksud dari teks itu. Jika teksnya berupa puisi, artikan pula konsep dari puisi itu.

(3)  Prinsip yang dimaksud berupa ciri-ciri teks yang dimaksud menurut fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaaanya.

(4)  Prosedur yang dimaksud berupa cara siswa untuk menguasai teks yang dimaksud sesuai dengan tuntutan masing-masing KD-nya. 

Penerapan dalam Pembelajaran:

                                                Pendekatan Pedagogik Genre

Langkah-langkah
Penjelasan
a.     Membangun konteks



b.     Pemodelan



c.     Kerjasama kelompok



d.     Aktivitas individual




(Aris Daryono)                                             

RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)


3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)


4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)


5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)







0 Response to "Rpp Teks Karya Ilmiah Kelas Xi Semester 2"

Total Pageviews