Latest News

Unsur Inrinsik Karya Sastra Cerpen

PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMA/MA NOMOR 24
MEMBANDINGKAN DUA TEKS KARYA SASTRA (CERPEN)

 
Kunci Jawaban: A
Pembahasan
Soal di atas menanyakan kesamaan dua teks cerpen ditinjau dari unsur intrinsik. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN 2017/2018 termasuk ke ruang lingkup bahan membaca sastra level penalaran.  Kompetensi yang diuji yakni mampu membandingkan kedua belahan teks menurut unsur intrinsik teks dengan sempurna

BACA BEDAH KISI-KISI UN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMA/MA  

Kesamaan kedua teks cerpen di atas yaitu unsur intrinsik yang bekerjasama dengan latar (Jawaban A).
Latar yakni keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra (KBBI). Latar yang mayoritas pada kedua teks tersebut yakni latar daerah dan latar waktu. Pada teks cerpen 1 latar daerah yakni di gang sempit, di sekolah ini, dan kelas. Latar waktu dalam kutipan cerpen 1 yakni  sepuluh tahun dan setiap pagi. Latar daerah pada kutipan cerpen 2 yakni di akrab pasar, di jalan kampungku, sebuah surau tua, dan bak ikan. Latar waktu pada kutipan cerpen 2 yakni beberapa tahun yang lalu.
RINGKASAN MATERI
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM CERPEN
Unsur Intrinsik Cerpen – Cerpen (cerita pendek) merupakan diantara jenis karya sastra yang menggambarkan dongeng atau kisah alur hidup insan dalam bentuk goresan pena yang ringkas dan jelas.
Cerpen yang biasa juga dinamakan dengan prosa atau karangan fiksi, mempunyai isi pengisahan yang hanya berfokus pada sebatas satu permasalahan atau konflik. Secara singkatnya, jalan dongeng pendek hanya berpusat pada satu konflik saja.
Ciri-Ciri Cerpen
Ada beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami semoga kita sanggup membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:

·           Memiliki jumlah kata tidak lebih dari 10.000 kata.
·           Memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan Novel.
·           Kebanyakan mempunyai isi dongeng yang menggambarkan kehidupan sehari-hari.
·           Tidak mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah pada dasarnya saja.
·           Tokoh yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik hingga pada tahap penyelesaiannya.
·           Pemilihan katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk memahaminya.
·           Bersifat Fiktif.
·           Menceritakan satu insiden saja dan memakai alur dongeng tunggal dan lurus.
·           Membacanya tidak membutuhkan waktu yang lama.
·           Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut mencicipi kesan dari dongeng tersebut.
Unsur Intrinsik Cerpen
Cerpen mempunyai dua unsur pembangun, diantaranya yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik yakni unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik yakni komponen-komponen bangunan tersebut.
Salah satu poin saja hilang, maka bangunan tersebut akan roboh. Begitupun dengan unsur intrinsik, kalau salah satu unsur ini hilang, maka karya tulis tersebut tidak bisa disebut sebagai cerpen.
Unsur intrinsik cerpen terdiri dari tema, tokoh atau penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang dan amanat. Berikut penjelasannya:
1. Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama yakni tema. Dalam sebuah cerpen tema merupakan ruh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain tema merupakan inspirasi atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan dongeng yang ada dari cerpen.
Tema mempunyai sifat umum dan general yang sanggup diambil dari lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, usaha romansa, persahabatan dan lain-lain.
2. Tokoh dan Penokohan
Unsur intrinsik cerpen yang kedua yakni tokoh. Tokoh atau penokohan yakni salah satu bab yang wajib ada dalam sebuah cerpen.
Namun, yang perlu diketahui yakni tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam dongeng tersebut. Sedangkan penokohan yakni penentuan tabiat atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan sanggup digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.

Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
·                 Protagonis: Tokoh yang yang menjadi pemain film atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik. 
·                 Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
protagonis. Tokoh antagonis mempunyai tabiat yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain. 
·                 Tritagonis: Tokoh ini yakni tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya mempunyai sifat yang pintar dan bijaksana. 
·                 Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang menunjukkan embel-embel warna dalam cerita. 
Penokohan tabiat dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:
Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau tabiat tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laris si tokoh dalam cerita.
3. Alur (Plot)
Unsur intrinsik yang ketiga yakni alur. Alur yakni urutan jalan dongeng dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis. Dalam memberikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:

·                Tahap perkenalan
·                Tahap penanjakan
·                Tahap klimaks
·                Anti klimaks
·                Tahap penyelesaian
Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini bertujuan semoga dongeng tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada 2 macam alur yang kerapkali dipakai oleh para penulis, yakni:

·                     Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan dongeng yang urut dari awal perkenalan tokoh, situasi kemudian menjadikan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan dongeng yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya. 
·                     Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan dongeng secara tidak urut. Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, sesudah itu menengok kembali insiden yang menjadi lantaran konflik itu terjadi. 
4. Setting (Latar)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan daerah terjadinya dongeng tersebut. Latar akan menunjukkan persepsi kasatmata pada sebuah dongeng pendek. Ada 3 jenis latar dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan taktik yang dipakai oleh pengarang cerpen untuk memberikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan acapkali para penulis memakai sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
6. Gaya bahasa
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam memberikan tulisannya kepada publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang sempurna di dalam cerpennya.
7. Amanat
Amanat (Moral value) yakni pesan tabiat atau pelajaran yang sanggup kita petik dari dongeng pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, tabiat biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan dongeng pendek tersebut.
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik yakni unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya sastra. Akan tetapi, secara tidak eksklusif unsur ini menghipnotis proses pembuatan suatu cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen antara lain:
1. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor lingkungan masyarakat sekitar yang menghipnotis penulis dalam menciptakan cerpen tersebut. Ada beberapa faktor yang sanggup menghipnotis penulis, diantaranya sebagai berikut:

·                 Ideologi Negara
·                 Kondisi Politik
·                 Kondisi Sosial
·                 Kondisi Ekonomi
2. Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis yakni sebuah faktor dari dalam diri penulis yang mendorong penulis dalam menciptakan cerpen. Latar belakang penulis terdiri dari beberapa faktor, diantaranya adalah:

·                Riwayat Hidup Penulis
·                Kondisi Psikologis
·                Aliran Sastra Penulis
3. Nilai yang Terkandung di dalam Cerpen
Ada beberapa nilai yang menjadi unsur ekstrinsik dalam sebuah cerpen. Dan nilai-nilai tersebut diantaranya adalah:

·                     Nilai Agama
·                     Nilai Sosial
·                     Nilai Moral
·                     Nilai Budaya

(https://notepam.com/unsur-intrinsik-cerpen/)

BACA PEMBAHASAN SOAL NOMOR 1-25 SOAL UN 2016/2017

0 Response to "Unsur Inrinsik Karya Sastra Cerpen"

Total Pageviews