PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.
MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN
MEMPERBAIKI KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN
Kunci Jawaban: A
Pembahasan Soal di atas menanyakan perbaikan penulisan ejaan pada teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi UN tahun 2017/2018 Bahasa Indonesia SMP/MTs. termasuk dalam ruang lingkup bahan menyunting ejaan dan tanda baca level kognitif penalaran. Kompetensi yang diuji memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan.
Penulisan ejaan , kata, kata bentukan, kata ulang, dan sebagainya diatur dalam fatwa umum ejaan bahasa Indonesia.
Perbaikan penulisan ejaan pada teks tersebut sebagai berikut. No | Penulisan yang salah | Penulisan yang benar |
1 | Tari tanggai | Tari Tanggai |
2 | Dewa | dewa |
3 | di pentaskan | dipentaskan |
4 | kasih-sayang | kasih sayang |
5 | jari tangan-jari tangan | jari-jari tangan |
6 | di tarikan | ditarikan |
RINGKASAN MATERI
A. Penulisan Nama Geografi
Huruf kapital digunakan sebagai aksara pertama nama geografi.
Misalnya:
Jakarta Asia Tenggara
Pulau Miangas Amerika Serikat
Bukit Barisan Jawa Barat
Dataran Tinggi Dieng Danau Toba
Jalan Sulawesi Gunung Semeru
Ngarai Sianok Jazirah Arab
Selat Lombok Lembah Baliem
Sungai Musi Pegunungan Himalaya
Teluk Benggala Tanjung Harapan
Terusan Suez Kecamatan Cicadas
Gang Kelinci Kelurahan Rawamangun
Catatan:
1. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan aksara capital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau
2. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan aksara capital.
Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranean)
nangka belanda (Anona muricata)
petai cina (Leucaena glauca)
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis sanggup dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal banyak sekali macam gula, menyerupai gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring memiliki fungsi yang berbedaContoh berikut bukan nama jenis.
Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.
Selain film Hongkong, juga akan diputar film India, film Korea, dan film Jepang.
Murid-murid sekolah dasar itu menampilkan tarian Sumatra Selatan, tarian Kalimantan Timur, dan tarian Sulawesi Selatan.
B. Penulisan Kata Berimbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta adonan awalan dan akhiran) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan.
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan.
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, menyerupai -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme seniman
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, menyerupai -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme seniman
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:
adibusana
aerodinamika
Catatan:
a. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal capital atau abreviasi yang berupa aksara kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
a. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal capital atau abreviasi yang berupa aksara kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
b. Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat
Tuhan ditulis terpisah dengan aksara awal capital.
Misalnya:
Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.
c. Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
C. Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan memakai tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri lauk-pauk berjalan-jalan
buku-buku cumi-cumi mondar-mandir mencari-cari
Catatan:
Bentuk ulang adonan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
surat kabar à surat-surat kabar
kapal barang à kapal-kapal barang
rak buku à rak-rak buku
kereta api cepat à kereta-kereta api cepat.
0 Response to "Penulisan Nama Georafi, Kata Berimbuhan, Dan Kata Ulang"