Latest News

Belajar Menciptakan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk): Hasil Penelitian Dan Penarikan Kesimpulan Ptk

Belajar membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kita kini hingga pada tahap menyajikan hasil penelitian serta penarikan kesimpulan pada PTK, mari belajar.
HASIL PENELITIAN
1. Siklus-siklus Penelitian
Hasil penelitian CAR tidak hanya berisi data hasil observasi, melainkan justru proses perbaikan yang dilakukan. Untuk itu siklus ialah trik yang sempurna untuk menyajikan hasil penelitian. Data hasil observasi tidak disajikan setrik terpisah melainkan dalam konteks siklus-siklus yang telah dilakukan.

2. Tabel, Diagram, dan Grafik
Tabel, diagram, dan grafik sangat baik dipakai untuk menyajikan data hasil observasi. Gunanya semoga refleksi sanggup dilakukan lebih mudah. Tetapi sajian yang elok itu bisa menjadi blunder manakala angka-angkanya diatur sedemikain rupa sehingga terkesan artificial. Hasil yang begitu spektakuler seringkali tidak disertai dengan “bagaimana” proses untuk mencapainya, sehingga pembaca akan makin ragu.

3. Hasil-hasil yang Otentik
Hasil-hasil yang otentik ibarat karangan siswa, gambar hasil karya siswa, dan foto perihal proyek yang dilakukan siswa akan sangat baik dicantumkan sebagai hasil penelitian.

KESIMPULAN CAR
1. Kesimpulan
Kesimpulan tentu saja harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang telah dikemukakan. Pertanyaan penelitian pada bab Masalah CAR di samping menuntut tanggapan yang berupa hasil juga menuntut prosesnya. Marilah kita lihat pertanyaan-pertanyaan itu sekali lagi.
  1. Kesulitan apa yang dialami siswa dalam mentransfer keterampilan dari satu mata pelajaran satu ke mata pelajaran lain ? Jawaban atas pertanyaan ini bisa diperoleh melalui tes awal dan atau selama proses pembelajaran berlangsung. Walaupun gres berupa daftar kesulitan yang dialami siswa, temuan ini cukup berarti bagi guru-guru lain. Kita sendiri pada ketika ini belum bisa membayangkan kesulitan-kesulitan tersebut.
  2. Apakah siswa sanggup mentrasfer keterampilan lebih gampang antara dua mata pelajaran yang disukai ? Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh sesudah guru menghubungkan banyak sekali mata pelajaran dalam materi tes awal atau selama pembelajaran berlangsung, contohnya antara fisika dengan biologi, ekonomi dengan sejarah, dan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia.
  3. Apa yang menjadikan siswa menyukai suatu mata pelajaran ? Kesimpulan ini sanggup diperoleh melalui kuesioner dan atau wawantrik pada awal pembelajaran atau selama pembelajaran berlangsung.
  4. Apakah ada perbedaan antara prestasi berguru siswa yang berguru dalam kelas mata pelajaran multidisiplin dibandingkan dengan mereka yang dalam kelas mata pelajaran tunggal ?Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh sesudah siswa diberi perlakukan yang berbeda; contohnya satu kelas diberi pelajaran multi disiplin, dan kelas lain diberi pelajaran yang terpisah-pisah, ibarat biasanya. Ini sepertinya merupakan fokus dari CAR. Jika ditemukan bahwa mata pelajaran multidisiplin lebih berhasil dalam membuatkan kemampuan transfer keterampilan antar mata pelajaran, peneliti perlu mengelaborasi bagaimana proses pembelajaran model multidisiplin tersebut berlangsung.

Makara kesimpulan penelitian CAR akan kurang bermanfaaat kalau bunyinya hanya seperti: “Pembelajaran dengan media akan meningkatkan hasil berguru siswa.” Kesimpulan ini ibarat dengan yang diinginkan penelitian kuantitatif. Guru lain yang membaca kesimpulan ini tentu ingin mengetahui bagaimana prosesnya sehingga media itu bisa meningkatkan hasil belajar.

Jadi kesimpulan itu masih harus diikuti dengan proses atau rinciannya, seperti
a) Transparansi OHP lebih disukai siswa daripada media lain,
b) Paling banyak hanya 10 transparansi sanggup ditunjukkan dalam satu presentasi, kalau lebih dari itu siswa akan bosan;
c) Presentasi pada awal pembelajaran cenderung lebih disukai;
d) Penjelasan yang terlalu usang terhadap satu transparansi cenderung membuat siswa bosan; dan
e) Satu kali presentasi sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.

2. Saran
Karena CAR bersifat kontekstual, dukungan saran kepada orang lain menurut hasil penelitian tersebut bergotong-royong kurang bermanfaat. Deskripsi konteks penelitian setrik rinci sudah cukup untuk memperlihatkan informasi bagi guru lain yang ingin menggandakan keberhasilan Anda. Saran ibarat “Program CAR ini perlu lanjutkan dan diperluas untuk tahun-tahun mendatang,” juga kurang begitu perlu, bahkan kurang relevan.

Saran CAR diharapkan contohnya kalau temuan penelitian menyangkut sistem yang lebih luas dari sekedar kelas, contohnya menghendaki adanya perubahan pengaturan kegiatan pelajaran di sekolah. Dalam hal itu peneliti sanggup menyarankan perihal kegiatan yang diinginkan kepada pihak sekolah.

Belajar membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebelumnya sudah coba berguru perihal beberapa topik, silahkan di pelajari kalau berminat pada link berikut, Indentifikasi, Pemilihan, Deskripsi dan Rumusan Masalah PTK, Karakteristik PTK, Hakikat PTK, Pengertian dan Kegunaan.

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kuriulum 2013;

0 Response to "Belajar Menciptakan Penelitian Tindakan Kelas (Ptk): Hasil Penelitian Dan Penarikan Kesimpulan Ptk"

Total Pageviews