Membaca memperlihatkan kita sesuatu pengalaman yang tidak harus kita alami, tetapi sanggup kita jadikan sebagai kutipan di hari esok dalam mengambil keputusan.
Pengalaman GURU di Tiongkok berikut ini sanggup menjadi pencerahan hari ini dalam menghadapi bawah umur setiap harinya.
Diceritakan di Tiongkok pernah ada seorang GURU yang sangat dihormati lantaran tegas dan jujur, dimana pada suatu hari beliau menghadapi perdebatan antara murid yang cendekia dan murid yang bodoh. Kedua murid itu bertengkar mahir dan hampir beradu fisik.
Agar tubruk fisik tidak terjadi, sehingga mereka memberanikan diri menghadap GURU yang sangat dihormati itu, mereka tiba menghadap GURU. Mereka menceritakan perdebatan mereka ihwal 3x7, ya perdebatan mereka ihwal hasil 3x7.
Murid cendekia menyampaikan 21,
Murid udik bersikukuh menyampaikan 37.
Murid udik menantang murid cendekia untuk meminta GURU sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si udik menyampaikan : "Jika aku yang benar 3 x 7 = 37 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tapi jikalau kau yang benar [3x7=21] maka aku bersedia untuk memenggal kepala aku sendiri ha ha ha ....." demikian si udik menantang dengan sangat yakin dengan pendapatnya
"Katakan GURU, mana yang benar?" tanya murid bodoh
Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yang cendekia [orang yang menjawab 21].
Si murid cendekia protes keras!!
GURU melanjutkan : "Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia!"
Pesan Moral,
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak mempunyai kegunaan berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, alasannya yakni dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu.
Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, rekan kerja, tetangga/kolega, bahkan anggota Dewan
Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita membisu untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia.
Diam bukan berarti kalah, bukan?
Memang tidak mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang udik yang tidak menguasai permasalahan.
Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
Pengalaman GURU di Tiongkok berikut ini sanggup menjadi pencerahan hari ini dalam menghadapi bawah umur setiap harinya.
Diceritakan di Tiongkok pernah ada seorang GURU yang sangat dihormati lantaran tegas dan jujur, dimana pada suatu hari beliau menghadapi perdebatan antara murid yang cendekia dan murid yang bodoh. Kedua murid itu bertengkar mahir dan hampir beradu fisik.
Agar tubruk fisik tidak terjadi, sehingga mereka memberanikan diri menghadap GURU yang sangat dihormati itu, mereka tiba menghadap GURU. Mereka menceritakan perdebatan mereka ihwal 3x7, ya perdebatan mereka ihwal hasil 3x7.
Murid cendekia menyampaikan 21,
Murid udik bersikukuh menyampaikan 37.
Murid udik menantang murid cendekia untuk meminta GURU sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si udik menyampaikan : "Jika aku yang benar 3 x 7 = 37 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tapi jikalau kau yang benar [3x7=21] maka aku bersedia untuk memenggal kepala aku sendiri ha ha ha ....." demikian si udik menantang dengan sangat yakin dengan pendapatnya
"Katakan GURU, mana yang benar?" tanya murid bodoh
Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yang cendekia [orang yang menjawab 21].
Si murid cendekia protes keras!!
GURU menajawab:
"Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu,tapi untuk KETIDAK ARIFANmu yang mau-maunya berdebat dengan orang udik yang tidak tahu kalau 3x7 yakni 21"
GURU melanjutkan : "Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia!"
Pesan Moral,
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak mempunyai kegunaan berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, alasannya yakni dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu.
Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, rekan kerja, tetangga/kolega, bahkan anggota Dewan
Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.
Ada saatnya kita membisu untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia.
Diam bukan berarti kalah, bukan?
Memang tidak mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang udik yang tidak menguasai permasalahan.
MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YANG BISA KONTROL DIRI DAN HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN !!
Sebagai tambahan, mari kita simak video guru yang super kreatif ini, mengerjakan perkalian jadi kreatif;
0 Response to "Sebagai Seorang Guru [Orang Tua] Ternyata Perlu 3X7=37"