Latest News

Saya Belum Layak Jadi Guru, Sehabis Mengetahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru

Katanya 8 keterampilan ini harus dimiliki oleh seorang guru. Benar ada kata ‘harus’ nya, dan kata ‘harus’ itu sendiri berdasarkan KBBI ialah patut, wajib, mesti: dilarang tidak. Dengan melihat pemakaian kata ‘harus’ itu pada kalimat “8 keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru” mengartikan bahwa jikalau seorang guru (termasuk saya) tidak mempunyai 8 kemampuan itu maka seseorang itu belum layak jadi guru.

Keterampilan yang harus dimiliki Guru ini dikatakan ialah keterampilan dasar di dalam mengajar (Generic Teaching Skill), setrik Pengertian Dasar yaitu keterampilan yang bersifat generik atau Keterampilan Dasar Teknik Instruksional yang harus dikuasai seorang guru. Karena Keterampilan dasar mengajar ini sangat berperan dalam keberhasilan atrik berguru mengajar. Maka mari kita simak ibarat apa 8 keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.

1. KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampilan pertama ialah keterampilan bertanya, memang keterampilan ini harus mutlak dimiliki oleh setiap orang apalagi seorang guru. Melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapat informasi wacana apa saja yang ingin kita ketahui.

Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka atrik bertanya jawab antara Guru dan siswa, atara siswa ini menandakan adanya interaksi di kelas yang di dinamis dan multi arah.
Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, gampang dimengerti atau relevan dengan topik yang dibitrikkan.

Adapun tujuan guru mengajukan pertanyaan antara lain ialah :
  • Menimbulkan rasa keingintahuan
  • Merangsang fungsi berpikir
  • Mengembangkan keterampilan berpikir
  • Memfokuskan perhatian siswa
  • Mendiagnosis kesulitan berguru siswa
  • Mengkomunikasikan impian yang diinginkan oleh guru dari siswanya
  • Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru ibarat disebutkan diawal, baik itu Guru pemula maupun yang sudah profesional alasannya ialah dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapat umpan balik dari bahan serta juga sanggup menggugah perhatian siswa atau penerima didik.

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam keterampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

2. KETERAMPILAN MEMBERIKAN PENGUATAN
Keterampilan berikut yaitu keterampilan penguatan, yaitu respons terhadap suatu sikap yang sanggup meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali sikap itu.

Teknik pemberian penguatan dalam atrik pembelajaran sanggup dilakukan setrik verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya.

Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara sikap positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan sikap dengan trik menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan.

Manfaat penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri.

Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu ialah :
  • Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya.
  • Penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan trik mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan atrik yang menyenangkan.
3. KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

Keterampilan berikutnya yaitu keterampilan mengadakan variasi. Dalam atrik pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru, yang disengaja ataupun setrik spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.

Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam atrik pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada pelajaran.

Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ;
  • Variasi dalam trik/gaya mengajar guru,
  • Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran,
  • Variasi pola interaksi dan atrik siswa.
4. KETERAMPILAN MENJELASKAN (MENYAJIKAN MATERI)
Keterampilan Menjelaskan menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki, yang dimaksud dengan keterampilan menjelaskan ialah penyajian informasi setrik ekspresi yang diorganisasikan setrik sistematik untuk memperlihatkan adanya relasi yang satu dengan yang lainnya.
Komponen-komponen keterampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu:

  • Merencanakan, hal ini meliputi penganalisaan persoalan setrik keseluruhan, penentuan jenis relasi yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus yang sesuai dengan relasi yang telah ditentukan.
  • Penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan pola dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru ialah dengan penguasaan ini memungkinkan guru sanggup meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar.

Kegiatan menjelaskan dalam atrik pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami banyak sekali konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya setrik objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses daypikir serta memperoleh balikan wacana pemahaman siswa.
5. KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran memang harus dimiliki oleh seorang guru.
Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh planning dan persiapan sebelum mengajar sanggup menjadi tidak mempunyai kegunaan jikalau guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam membuka pelajaran:
  • Hubungan dengan Kelas.
  • Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut sanggup membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, Guru sanggup memutuskan titik relasi antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus sanggup membangkitkan minat berguru hingga murid sanggup memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada keuntungannya jikalau tidak bisa membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka.
  • Menghubungkan Pelajaran.
  • Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran gres yang diajarkan merupakan belahan dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita sanggup menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat murid ibarat halnya penyampaian pokok gosip dalam sebuah surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, Guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan planning yang telah disiapkan. Mutu persiapan sanggup terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jikalau tidak ada murid yang berguru dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

Menutup pelajaran.
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu epilog yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga hingga lima menit.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran:
  • Merangkum Pelajaran.
  • Sebagai penutup, hendaknya guru memperlihatkan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut.
  • Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya.
  • Waktu menutup pelajaran merupakan ketika yang sempurna untuk memberikan planning pelajaran berikutnya. Guru sanggup memperlihatkan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini sanggup merangsang keinginan berguru mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan ahad depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid sanggup mengambil belahan dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh alasannya ialah itu, agarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang sanggup membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama ibarat seorang penulis yang mengakhiri sebuah belahan dalam dongeng bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu belahan berikutnya. Dengan trik yang sama, guru sanggup mengakhiri pelajarannya dengan epilog yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
  • Memberikan tugas.
  • Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memperlihatkan kiprah akan menghipnotis minat dan semangat para anggota kelas.
6. KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL.
Keterampilan selanjutnya yaitu keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Diskusi kelompok itu sendiri ialah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan banyak sekali pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah.

Diskusi kelompok merupakan taktik yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu persoalan melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif.
Dengan demikian diskusi kelompok sanggup meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.

7. KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
Keterampilan yang mungkin banyak guru lemah yaitu keterampilan mengelola kelas. Pengelolaan kelas ialah keterampilan guru untuk membuat dan memelihara kondisi berguru yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses berguru mengajar.

Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Keterampilan mengelola kelas yaitu,
  • prefentip ialah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran.
  • represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru sanggup mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi berguru yang optimal.
8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN
Keterampilan yang terakhir yaitu keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Setrik fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 hingga 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memperlihatkan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya relasi yang lebih erat antara guru dan siswa dengan siswa.

Format mengajar ini ditandai oleh adanya relasi interpersonal yang lebih erat dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk berguru sesuai dengan kemampuan, minat, trik, dan kecepatannya, adanya pertolongan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang atrik belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan banyak sekali kiprah dalam atrik pembelajaran.
Setiap guru sanggup membuat format pengorganisasian siswa untuk atrik pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan akomodasi yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip keterampilan ini adalah:
  • Keterampilan mengadakan pendekatan setrik pribadi,
  • Keterampilan mengorganisasi,
  • Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar,
  • Keterampilan merencanakan dan melakukan atrik berguru mengajar,
  • Keterampilan merancang dan melakukan atrik pembelajaran.

dari 8 Keterampilan guru yang harus dimiliki guru diatas, berapa yang sudah Anda miliki sebagai seorang guru. Apakah Anda sudah layak menjadi seorang guru?, saya sendiri belum layak. Mari berdiskusi.

Contoh Proses Belajar Mengajar yang dianjurkan pada Kurikulum 2013, mungkin video berikut sanggup membantu kita dalam penerapan kuriulum 2013;

0 Response to "Saya Belum Layak Jadi Guru, Sehabis Mengetahui 8 Keterampilan Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Guru"

Total Pageviews