Latest News

Tujuan Pembelajaran Matematika Dimana Banyak Guru Yang Tidak Tahu, Coba Simak

Terdapat kaitan antara penguasaan matematika dengan ketinggian, keunggulan dan kelangsungan hidup suatu peradaban. Penguasaan matematika tidak cukup hanya dimiliki oleh sebagian orang dalam suatu peradaban. Setiap individu perlu mempunyai penguasaan matematika pada tingkat tertentu.

Penguasaan individual demikian intinya bukanlah penguasaan terhadap matematika sebagai ilmu, melainkan penguasaan akan kecakapan matematika (mathematical literacy) yang dibutuhkan untuk sanggup memahami dunia di sekitarnya serta untuk berhasil dalam kehidupan atau kariernya.

Kecakapan matematika yang ditumbuhkan pada siswa merupakan pertolongan mata pelajaran matematika kepada pencapaian kecakapan hidup yang ingin dicapai melalui kurikulum matematika.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar penerima didik dapat:
  1. Memahami konsep matematika, merupakan kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, setrik luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
  2. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari,
    • mengklasifikasikan objek-objek menurut dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut,
    • mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep,
    • menerapkan konsep setrik logis,
    • memberikan pola atau pola kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari,
    • menyajikan konsep dalam aneka macam macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau trik lainnya),
    • mengaitkan aneka macam konsep dalam matematika maupun di luar matematika,
    • mengembangkan syarat perlu dan /atau syarat cukup suatu konsep.
    Termasuk dalam kecakapan ini yakni melaksanakan algoritma atau prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan ketika bekerja dan menerapkan konsep-konsep matematika menyerupai melaksanakan operasi hitung, melaksanakan operasi aljabar, melaksanakan manipulasi aljabar, dan keterampilan melaksanakan pengukuran dan melukis/ menggambarkan/ merepresentasikan konsep keruangan. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • menggunakan, memanfaatkan dan menentukan prosedur/algoritma
    • memodifikasi atau memperhalus prosedur
    • mengembangkan prosedur
    • menggunakan matematika dalam konteks matematika menyerupai melaksanakan operasi matematika yang standar ataupun tidak standar (manipulasi aljabar) dalam menuntaskan duduk masalah matematika
  3. Menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian masalah, dan bisa membuat generalisasi menurut fenomena atau data yang ada.
  4. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • mengajukan dugaan (conjecture)
    • menarik kesimpulan dari suatu pernyataan
    • memberikan alternatif bagi suatu argumen
    • menemukan pola pada suatu tanda-tanda matematis
  5. Menggunakan pikiran sehat pada sifat, melaksanakan manipulasi matematika baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisa komponen yang ada dalam pemecahan duduk masalah dalam konteks matematika maupun di luar matematika (kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi) yang mencakup kemampuan memahami masalah, membangun model matematika, menuntaskan model dan menafsirkan solusi yang diperolehtermasuk dalam rangka memecahkan duduk masalah dalam kehidupan sehari-hari (dunia nyata).
  6. Masalah ada yang bersifat rutin maupun yang tidak rutin. Masalah tidak rutin yakni duduk masalah gres bagi siswa, dalam arti mempunyai tipe yang berbeda dari masalah-masalah yang telah dikenal siswa. Untuk menuntaskan duduk masalah tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk menjiplak trik penyelesaian masalah-masalah yang telah dikenalnya, melainkan ia harus melaksanakan usaha-usaha tambahan, contohnya dengan melaksanakan modifikasi pada trik penyelesaian duduk masalah yang telah dikenalnya, atau memecah duduk masalah tidak rutin itu ke dalam beberapa duduk masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan ulang duduk masalah tidak rutin itu menjadi duduk masalah yang telah dikenalnya. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • memahami masalah
    • mengorganisasi data dan menentukan isu yang relevan dalam mengidentifikasi masalah
    • menyajikan suatu rumusan duduk masalah setrik matematis dalam aneka macam bentuk
    • memilih pendekatan dan taktik yang sempurna untuk memecahkan masalah
    • menggunakan atau mengembangkan taktik pemecahan masalah
    • menafsirkan hasil balasan yang diperoleh untuk memecahkan masalah
    • menyelesaikan masalah.
  7. Mengomunikasikan gagasan, pikiran sehat serta bisa menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
    • memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
    • Menduga dan mengusut kebenaran dugaan (conjecture)
    • memeriksa kesahihan atau kebenaran suatu argumen dengan pikiran sehat induksi
    • Menurunkan atau pertanda rumus dengan pikiran sehat deduksi
    • Menduga dan mengusut kebenaran dugaan (conjecture)
  8. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu mempunyai rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
  9. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
    • bersikap penuh perhatian dalam berguru matematika
    • bersikap antusias dalam berguru matematika
    • bersikap gigih dalam menghadapi permasalahan
    • memiliki penuh percaya diri dalam berguru dan menuntaskan masalah
  10. Memiliki sikap dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan pembelajarannya, menyerupai taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, dsb.
  11. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
    • bersikap luwes dan terbuka
    • memiliki kemauan menyebarkan rasa dengan orang lain.
  12. Melakukan kegiatan–kegiatan motorik yang menggunakan pengetahuan matematika.
  13. Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan matematik.
Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut saling terkait erat, yang satu memperkuat sekaligus membutuhkan yang lain. Sekalipun tidak dikemukakan setrik eksplisit, kemampuan berkomunikasi muncul dan dibutuhkan di aneka macam kecakapan, contohnya untuk menjelaskan gagasan pada Pemahaman Konseptual, menyajikan rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran.

Matematika sanggup menghipnotis abjad kita, mari kita simak penjelasannya pada video berikut;

0 Response to "Tujuan Pembelajaran Matematika Dimana Banyak Guru Yang Tidak Tahu, Coba Simak"

Total Pageviews