Latest News

Aspek Atau Ciri Kebahasaan Teks Karya Ilmiah



ASPEK KEBAHASAAN KARYA ILMIAH 
Ciri kebahasaan atau aspek kebahasaan karya ilmiah sanggup dijelaskan sebagai berikut. 
1.      Karya ilmiah ditandai oleh pilihan kata yang bersifat impersonal. Hal ini berbeda dengan teks lain yang bersifat nonilmiah, semacam novel ataupun cerpen yang pengarangnya sanggup ber-aku, kamu, dan dia. Kata ganti yang dipakai dalam karya ilmiah harus bersifat umum, misalnya, penulis, atau peneliti.
Dalam hal ini penulis dihentikan menyatakan proses pengumpulan data dengan kalimat menyerupai “Saya bermaksud mengumpulkan data dengan mengunakan kuesioner”. Kalimat yang harus digunakan, ialah “Di dalam mengumpulkan data penelitian ini, penulis memakai kuesioner.”
Dalam kalimat tersebut kata ganti saya diganti penulis, atau sanggup juga peneliti. Cara lain dengan menyatakannya dalam kalimat pasif, misalnya, “Di dalam penelitian ini, dipakai kuesioner. Di dalam kalimat tersebut, subjek penelitian dinyatakan secara tersurat. Dalam komunikasi ilmiah, memang penulis diperlukan sering mempergunakan kalimat pasif menyerupai teladan di atas.

2.      Karya ilmiah menghindari penggunaan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Karya ilmiah mensyaratkan ragam yang menawarkan keajegan dan kepastian makna. Dengan kata lain, bahasa yang digunakannya itu harus reproduktif. Artinya, apabila penulis memberikan informasi, misalnya, yang bermakna X, pembacanya pun harus memahami warta itu dengan makna X pula. Infomasi X yang dibaca harus merupakan reproduksi yang benar-benar sama dari warta X yang ditulis.

3.      Ragam bahasa yang dipakai karya ilmiah harus lugas dan bermakna denotatif. Makna yang terkandung dalam kata-katanya harus diungkapkan secara eksplisit untuk mencegah timbulnya santunan makna yang lain.

4.      Dalam karya ilmiah banyak terdapat defnisi atau batasan dari kata atau istilah-istilah yang digunakan. Misalnya, bila dalam karya itu dipakai kata menyerupai frasa atau klausa, maka penulis itu harus terlebih dahulu menjelaskan arti kedua kata itu sebelum ia melaksanakan pembahasan yang lebih jauh. Hal tersebut penting dilakukan untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca atau untuk menghindari tumbulnya pemaknaan lain oleh pembaca terhadap maksud kedua kata itu.

Makna Denotasi dan konotasi
Makna denotasi ialah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Kata itu tidak mengalami penambahan-penambahan makna.

Adapun makna konotasi adalah makna yang telah mengalami penambahan. Tambahan-tambahan itu menurut perasaan atau pikiran seseorang terhadap suatu hal.Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh-contoh lain dalam tabel di bawah ini!

Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK.. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bahan Belajar Kelas XI Semester 2 Bahasa Indonesia (SMA/MA/SMK/MAK)

Teks Karya Ilmiah

1.      Struktur Teks Karya Ilmiah
2.      Aspek Kebahasaan Teks Karya Ilmiah


3.      Langkah-Langkah Menulis Teks Karya Ilmiah



.


0 Response to "Aspek Atau Ciri Kebahasaan Teks Karya Ilmiah"

Total Pageviews